Kekurangan seng
Kekurangan seng | |
---|---|
Seng | |
Informasi umum | |
Spesialisasi | Endokrinologi |
Kekurangan seng memiliki dua definisi, yaitu kekurangan seng untuk memenuhi kebutuhan tubuh atau kondisi ketika kadar serum seng lebih rendah daripada kadar normal. Namun, penurunan konsentrasi serum hanya dapat diketahui setelah terjadi penipisan jangka panjang atau yang parah, sehingga serum seng bukanlah biopenanda yang efektif untuk status seng.[1] Gejala kekurangan seng yang sering muncul adalah peningkatan kejadian diare. Kekurangan seng berdampak terhadap kulit, saluran pencernaan, otak, sistem saraf pusat, kekebalan tubuh, tulang, dan sistem reproduksi.
Kekurangan seng diakibatkan oleh kurangnya konsumsi makanan yang mengandung seng, penyerapan seng yang tidak cukup, atau meningkatnya penggunaan sistem tubuh. Penyebab utamanya adalah kekurangan makanan yang mengandung seng. Di Amerika Serikat, pedoman asupan seng setiap harinya adalah 8 mg untuk perempuan dan 11 mg untuk laki-laki.[2] Makanan dengan kandungan seng yang tinggi adalah tiram, daging, dan kacang.
Diperkirakan terdapat dua miliar orang di seluruh dunia yang mengalami kekurangan seng.[3]
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Hess SY, Peerson JM, King JC, Brown KH (September 2007). "Use of serum zinc concentration as an indicator of population zinc status". Food and Nutrition Bulletin. 28 (3 Suppl): S403–29. doi:10.1177/15648265070283S303. PMID 17988005.
- ^ Bales CW, Ritchie CS (May 21, 2009). Handbook of Clinical Nutrition and Aging. Springer. hlm. 151–. ISBN 978-1-60327-384-8. Diakses tanggal 2011-06-23.
- ^ Prasad AS (June 2012). "Discovery of human zinc deficiency: 50 years later". Journal of Trace Elements in Medicine and Biology. 26 (2-3): 66–9. doi:10.1016/j.jtemb.2012.04.004. PMID 22664333.