Kejijikan
Kejijikan adalah suatu emosi yang biasanya dikaitkan dengan hal-hal yang dianggap kotor, tak laik-santap, berkuman, atau bersifat negatif lain. Charles Darwin dalam The Expression of the Emotions in Man and Animals menulis bahwa jijik merujuk pada sesuatu yang bersifat memberontak. Rasa jijik terutama dialami dalam kaitan dengan indra pengecapan (persepsi maupun bayangan) dan selanjutnya dengan apapun yang menyebabkan perasaan yang sama dari indra penciuman, peraba, atau penglihatan. Jijik adalah salah satu dari emosi dasar dalam teori emosi Robert Plutchik. Rasa ini menimbulkan suatu ekspresi wajah khas, satu di antara enam ekspresi wajah universal untuk emosi menurut Paul Ekman. Berbeda dengan ketakutan, kemarahan, atau kesedihan, rasa jijik dikaitkan dengan menurunnya denyut jantung.[1]
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Rozin P, Haidt J, & McCauley C.R. (2000) Disgust In M. Lewis & J.M. Haviland-Jones (Eds) Handbook of Emotions, 2nd Edition (pp637- 653). New York: Guildford Press