Islam di Malaysia
Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Islam in Malaysia di en.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan. (Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel) |
Islam menurut negara |
---|
Portal Islam |
Islam di Malaysia diwakili oleh mazhab Syafi'i dari teologi dan yurisprudensi Sunni. Islam diperkenalkan oleh para pedagang yang datang dari Arab, Tiongkok dan India. Peristiwa tersebut mulai terjadi pada tahun 674. Konstitusi Malaysia memberikan kebebasan beragama dan menjadikan Islam sebagai agama resmi negara Malaysia.[1][2] Raja umumnya dipandang sebagai pertahanan dari kepercayaan tersebut di negara Malaysia.
Corak Islam di Malaysia mengikuti tradisi suku Melayu.[3] Pakaian keagamaan menggunakan pakaian tradisional Melayu dengan abjad Jawi sebagai aksara utama dalam pendidikan agama Islam di pesantren, madrasah dan pusat kajian Islam.[4]
Islam menjadi agama mayoritas di Malaysia. Pada 2020, terdapat sekitar 21,9 juta penduduk Muslim, atau 63,5% dari keseluruhan penduduk Malaysia.[5] Berbagai hari libur Islam seperti Maulid Nabi Muhammad ditetapkan sebagai hari libur nasional bersama dengan Natal, Tahun Baru Imlek dan Deepawali.
Awal penyebaran
[sunting | sunting sumber]Islam menyebar ke Malaysia melalui jalur Kesultanan Melaka Sebelum mencapai Malaysia, Islam menyebar ke Pattani.[6]
Perpolitikan
[sunting | sunting sumber]Politik Islam di Malaysia didasari oleh penduduk Malaysia yang berasal dari bangsa Melayu. Islam di Malaysia telah dipandang sebagai bagian dari identitas bangsa Melayu. Sejak penetapan Konstitusi Malaysia, Islam menjadi agama resmi bagi federasi negara-negara di Malaysia dan menjadi bagian dari sistem politik. Tiap Sultan di masing-masing negara di Malaysia dijadikan sebagai pimpinan tertinggi di bidang keagamaan khususnya pada agama Islam. Perpolitikan di Malaysia juga memanfaatkan Islam sebagai bahan rujukan dalam menyelesaikan konflik yang terjadi pada partai politik yang ada di Malaysia.[7]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamamalaysianbar.org.my
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaWu & Hickling, p. 35
- ^ Bakri 2020, hlm. 37.
- ^ Bakri 2020, hlm. 95.
- ^ "The Future of the Global Muslim Population - Malaysia", Pew Forum. 2013.
- ^ Bakri 2020, hlm. 36.
- ^ Helmiati 2007, hlm. 1.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Bakri, Syamsul (2020). Islam Melayu: Mozaik Kebudayaan Islam di Singapura dan Brunei. PT Aksara Solopos. ISBN 978-623-92514-1-3.
- Helmiati (2007). Islam dalam Masyarakat dan Politik Malaysia (PDF). Pekanbaru: Suska Press. ISBN 978-979-1288-11-8.
- Moustafa, Tamir. Constituting Religion: Islam, Liberal Rights, and the Malaysian State, 2018. https://www.cambridge.org/core/books/constituting-religion/888E17F4ACC3739CE1AA443FD07C9BA8.