Rumpun bahasa Indo-Eropa
Indo-Eropa | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Wilayah | Sebelum abad ke-15: Eropa, Asia Selatan, Asia Tengah, dan Asia Barat Daya. Sekarang di seluruh dunia. | ||||||||
Penutur | Perincian data penutur Jumlah penutur beserta (jika ada) metode pengambilan, jenis, tanggal, dan tempat.[1]
| ||||||||
| |||||||||
Kode bahasa | |||||||||
ISO 639-2 | ine | ||||||||
ISO 639-3 | – | ||||||||
LINGUIST List | ieur | ||||||||
Glottolog | indo1319 [2] | ||||||||
IETF | ine | ||||||||
Lokasi penuturan | |||||||||
Portal Bahasa | |||||||||
Rumpun bahasa Indo-Eropa atau India-Eropa adalah kelompok bahasa-bahasa berkerabat dengan jumlah penutur terbesar di seluruh dunia. Ada ratusan bahasa yang masih dituturkan yang termasuk dalam rumpun bahasa ini. Banyak bahasa anggota rumpun ini yang memiliki sejarah tertulis sangat panjang (kedua tertua setelah rumpun bahasa Afroasiatik) sehingga kajiannya relatif eksak dan perbandingan bahasa dapat dilakukan lebih cermat. Kurang lebih separuh dari 6 miliar jiwa penduduk bumi berbahasa ibu dari salah satu rumpun bahasa ini.
Bahasa-bahasa Indo-Eropa mencakup delapan subrumpun yang mudah ditilik perbedaan maupun kemiripannya. Mereka adalah subrumpun Indo-Iran, Armenia, Helenik, Albania, Italik, Keltik, Germanik, dan Balto-Slavik. Selain itu terdapat sub rumpun bahasa Anatolia, Tokharia, dan bahasa Proto-Indo-Eropa (hipotetik) yang telah punah.
Dari 20 bahasa masa kini yang terbesar menurut jumlah penuturnya menurut Ethnologue SIL, dua belas di antaranya adalah Indo-Eropa: bahasa Spanyol, bahasa Inggris, bahasa Hindi, bahasa Portugis, bahasa Bengali, bahasa Rusia, bahasa Jerman, bahasa Marathi, bahasa Prancis, bahasa Italia, bahasa Punjabi, dan bahasa Urdu. Penutur asli kedua belas bahasa ini mencakup lebih dari 1,7 miliar jiwa.[3] Sejumlah bahasa Indo-Eropa telah menyumbang banyak kosakata ke dalam bahasa Indonesia, seperti bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Portugis, bahasa Belanda, dan bahasa Inggris.
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Thomas Young menciptakan istilah "Indo-Europa" pada 1813, dari Indo- Eropa, karena perbedaan yang besar secara geografis antar kerabat bahasa: dari Eropa Barat hingga India Timur Laut.[4]
Klasifikasi bahasa Indo-Eropa
[sunting | sunting sumber]Artikel ini adalah bagian dari seri: |
Topik Indo-Eropa |
---|
Proto Indo-Eropa
Bahasa Albania
Bahasa Anatolia
- Bahasa Nesili †
- Bahasa Luwili †
- Bahasa Palaic †
- Bahasa Likia †
- Bahasa Lidia †
- Bahasa Karia †
- Bahasa Pisidia †
- Bahasa Milia †
Bahasa Armenia
Bahasa Balto-Slavik
- Bahasa Baltik
- Baltik Barat †
- Baltik Timur
- Bahasa Slavia
- Bahasa Slavia timur
- Bahasa Slavia barat
- Bahasa Slavia selatan
- Subkelompok barat
- Subkelompok timur
- Bahasa Iran
- Bahasa iran timur
- Timur laut
- Tenggara
- Bahasa Iran barat
- Bahasa iran timur
- Bahasa Indo-Arya
- Bahasa Sanskerta
- Bahasa Pali
- Zona tengah
- Zona timur
- Zona Utara
- Zona Barat laut
- Zona Selatan
- Zona barat
- Bahasa Nuri
- Bahasa Dard
- Bahasa Jermanik barat
- Bahasa Bahasa Jermanik Utara
- Skandinavia Barat
- Bahasa Norwegia
- Bahasa Norwegia Bokmål
- Bahasa Høgnorsk
- Bahasa Landsmål
- Bahasa Norwegia Nynorsk
- Bahasa Riksmål
- Bahasa Vestlandsk
- Bahasa Nord-Norsk
- Norwegia timur
- Norwegia dataran tengah
- Bahasa Trøndersk
- Bahasa Islandia
- Bahasa Gøtudanskt
- Bahasa Faroe
- Bahasa Norn †
- Bahasa Norwegia
- Skandinavia Timur
- Bahasa Gutnish
- Skandinavia Barat
- Bahasa Jermanik timur
Bahasa Tokharia
Bahasa Yunani
Bahasa Trasia
Bahasa Illiria
Bahasa Frigia
(†- Bahasa mati)
Bahasa-bahasa Indo-Eropa sudah ribuan tahun dituliskan. Bahasa Indo-Eropa tertua yang tersurat adalah bahasa Hitit dari tahun 1800 SM. Sedangkan fragmen bahasa kitab Rgveda dalam bahasa Sanskerta yang tertua diperkirakan berasal dari tahun 1500 SM. Pada kasus terakhir ini, nyanyian ini baru dituliskan pada kira-kira tahun 500. Sehingga ada tradisi Sastra Oral sepanjang paling tidak 1.000 tahun. Fragmen bahasa Yunani yang tertua adalah dalam bahasa Misenia, dan ditulis menggunakan huruf Linear B dan berasal dari kira-kira tahun 1.200 SM.
Hipotesis lain
[sunting | sunting sumber]Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ https://www.ethnologue.com/insights/largest-families/; diakses pada: 26 Juni 2024.
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Indo-Eropa". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Ethnologue list of languages by number of speakers". Ethnologue.com. Diakses tanggal 2010-08-07.
- ^ Robinson, Andrew (2007). The Last Man Who Knew Everything: Thomas Young, the Anonymous Genius who Proved Newton Wrong and Deciphered the Rosetta Stone, among Other Surprising Feats. Penguin. ISBN 0-13-134304-1.