Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf
Abu Ishaq Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf (bahasa Arab: أبو إسحاق إبراهيم بن عبد الرحمن بن عوف) adalah seorang tabi'in, dan salah satu perawi hadits Nabi, dan putra dari seorang sahabat Nabi, Abdurrahman bin Auf, yang termasuk diantara sepuluh orang yang dijanjikan masuk surga.
Silsilah dan biografi
[sunting | sunting sumber]Ibrahim bin Abdurrahman, kunyahnya adalah Abu Ishaq, Abu Muhammad[1] atau Abu Abdullah,[2] adalah putra dari Abdurrahman bin Auf bin Abdu Auf bin al-Harits dari Banu Zuhrah bin Kilab, paman dari pihak ibu Nabi Muhammad,[3] dan ibunya adalah Ummu Kultsum binti Uqbah bin Abi Mu'aith,[1] saudara perempuan seibu Utsman bin Affan.[2]
Ibrahim adalah salah satu pendukung Utsman bin Affan ketika para pemberontak mengepung rumah Utsman.[1][2] Tentang tahun meninggalnya diperdebatkan, disebutkan bahwa ia meninggal pada tahun 95 H (713/14 M)[2] atau 96 H (714/15 M)[1][2] atau 76 H (695/96 M)[4] ketika ia berusia 75 tahun.[2]
Pasangan dan anak
[sunting | sunting sumber]Ibrahim memiliki istri dan anak yaitu:[3]
- Ummul Qasim binti Sa'ad bin Abi Waqqash
- Qarir
- Ummul Qasim
- Asy-Syifa' al-Kubra
- Ummu Kultsum binti Sa'ad bin Abi Waqqash
- Umar
- Al-Miswar
- Sa'ad
- Shalih
- Zakariyya
- Ummu Amr
- Putri Muthi' bin Al-Aswad bin Haritsah al-Adawi
- Atiq
- Hafshah
- Ummu Musa binti Abdullah bin Auf az-Zuhri, sepupu Ibrahim
- Ishaq
- Alya binti Ma'ruf bin Amir bin Khirniq
- Utsman
- Budak-selir
- Hud
- Asy-Syifa' ash-Shughra
- Az-Zubair
- Ummu Abbad
- Ummu Amr ash-Shughra
- Al-Walid
Periwayatan Hadis
[sunting | sunting sumber]- Ibrahim bin Abdurrahman meriwayatkan hadis dari: ayahnya Abdurrahman bin Auf, Umar bin Khattab, Utsman bin 'Affan, Ali bin Abi Thalib, Sa'ad bin Abi Waqqash, Ammar bin Yasir, Jubair bin Muth'im,[1] Shuhaib ar-Rumi, Thalhah bin Ubaidillah, Abu Sarwa'ah Uqbah bin Al-Harits, Amr bin Ash, Abu Bakrah ats-Tsaqafi, dan ibunya Ummu Kultsum binti Uqbah bin Abi Mu'aith.[2]
- Yang meriwayatkan hadis dari Ibrahim: anaknya Shalih dan Sa'ad al-Qadhi, Atha bin Abi Rabah, Ibnu Syihab az-Zuhri, dan Muhammad bin Amr bin Alqamah.[1][2]
- Al-Jarh wa at-Ta'dil: Ya'qub bin Syaibah berkata: "Ibrahim termasuk di antara tabi'in tingkatan pertama, dan dia dapat dipercaya."[2] An-Nasa'i menghitungnya di antara orang-orang yang dapat dipercaya,[1] dan Al-Ijli membuktikannya.[2] Diriwayatkan oleh semua kelompok kecuali At-Tirmidzi[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f g (Arab) Siyar A'lam an-Nubala - Ibrahim bin Abdurrahman Diarsipkan 14 September 2016 di Wayback Machine.
- ^ a b c d e f g h i j k (Arab) Tahdzib al-Kamal oleh Al-Mizzi - Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf al-Qurasyi az-Zuhri Diarsipkan 14 September 2016 di Wayback Machine.
- ^ a b (Arab) Ath-Thabaqat al-Kubra oleh Ibnu Sa'ad - terjemahan biografi Ibrahim bin Abdurrahman (1) Diarsipkan 21 September 2016 di Wayback Machine.
- ^ (Arab) Ath-Thabaqat al-Kubra oleh Ibnu Sa'ad - terjemahan biografi Ibrahim bin Abdurrahman (2) Diarsipkan 21 September 2016 di Wayback Machine.