Hummus
Hummus | |
---|---|
Sajian | Meze |
Tempat asal | Mesir, Levant |
Suhu penyajian | suhu ruang atau hangat |
Bahan utama | Kacang Arab, tahini |
Sunting kotak info • L • B | |
Hummus (/ˈhʊməs/, /ˈhʌməs/; bahasa Arab: حُمُّص) adalah hidangan khas Levant (Negeri Syam) berupa bubur, saus cocol, atau semacam selai gurih yang dibuat dari kacang Arab giling yang dicampur tahini (wijen giling), minyak zaitun, sari perasan limau, garam dan bawang putih.[1] Kini hidangan ini populer di seantero Timur Tengah, termasuk Turki, dan Afrika Utara.
Makanan ini lazimnya dimakan dengan Roti.
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Hummus (حمّص ḥummuṣ) adalah istilah dalam Bahasa Arab yang berarti "kacang Arab", dan nama lengkap selai atau pasta ini adalah حمّص بطحينة ḥummuṣ bi ṭaḥīna, yang berarti "kacang Arab dan tahini".[2][3]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Banyak catatan sejarah terkait masakan menggambarkan hummus sebagai makanan purba,[4][5][6] dan dihubungkan dengan tokoh bersejarah, seperti Salahuddin.[7] Memang, bahan dasarnya, kacang Arab, wijen, lemon, dan bawang putih — telah dikonsumsi lebih dari seribu tahun.[8][9]
Akan tetapi kenyataannya, tidak ada bukti spesifik mengenai hummus bi tahina.[10] Meskipun kacang Arab dikonsumsi secara luas di kawasan ini, kacang ini lazim dimasak dalam semacam semur atau sayur berkuah yang panas,[11] bubur kacang Arab yang dimakan dingin-dingin dengan tahini belum muncul hingga zaman kekhalifahan Abbasiyah di Mesir dan Syam.[12]
Resep masakan yang paling mirip hummus bi tahina adalah buku resep masakan yang diterbitkan di Kairo pada abad ke-13.[13] Pure atau bubur kacang Arab dingin dengan cuka dan acar limau, dengan herba, rempah, dan minyak, akan tetapi tidak ada tahini atau bawang putih muncul dalam Kitāb al-Wusla ilā l-habīb fī wasf al-tayyibāt wa-l-tīb;[12] dan pure kacang Arab dan tahini disebut hummus kasa disebut dalam Kitab Wasf al-Atima al-Mutada: berdasarkan pada bubur kacang Arab dan tahini, diasamkan dengan cuka (tidak dengan perasan jeruk nipis atau limau), akan tetapi mengandung banyak herba, rempah, dan kacang-kacangan, tetapi tanpa bawang putih. Cara penyajiannya juga dengan memipihkannya hingga gepeng dan membiarkannya semalaman,[14] hal ini mungkin memberikan tekstur yang berbeda dari hummus bi tahina.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Sami Zubaida, "National, Communal and Global Dimensions in Middle Eastern Food Cultures" in Sami Zubaida and Richard Tapper, A Taste of Thyme: Culinary Cultures of the Middle East, London and New York, 1994 and 2000, ISBN 1-86064-603-4, p. 35.
- ^ Maan Z. Madina, Arabic-English Dictionary of the Modern Literary Language, 1973, s.v. ح م ص
- ^ Newman, Joni Marie (2007), Cozy Inside, Lulu.com, hlm. 67, ISBN 9781604028959
- ^ mideastfood.about.com, Hummus 101 Diarsipkan 2014-07-04 di Wayback Machine.. Retrieved 28 February 2008.
- ^ choice.com, More about hummus, "Hummus telah ada sejak ribuan tahun lalu.". Retrieved 5 May 2008.
- ^ insidehookah.com Food - Hummus Diarsipkan 2012-02-19 di Wayback Machine., "...terbukti bahwa hummus adalah makanan favorit Timur Tengah/Mediterania, dan menjadi makanan pokok, selama ribuan tahun.". Retrieved 5 May 2008.
- ^ Percival, Jenny, Lebanon to sue Israel for marketing hummus as its own, guardian.co.uk, 7 October 2008. Retrieved 9 November 2009.
- ^ Tannahill p. 25, 61
- ^ Brothwell & Brothwell passim
- ^ http://www.straightdope.com, Who invented hummus? Diarsipkan 2008-09-05 di Wayback Machine., 21 March 2001, "Hummus sudah ada sejak demikian lama dan macamnya demikian beraneka, sehingga sejarah asal-usulnya kabur dan sudah hilang pada zaman purba... Adalah hal yang mustahil mengetahui dimanakah makanan ini berasal...". Retrieved 5 May 2008.
- ^ contoh sebuah "hidangan sederhana" terdiri atas daging, sayur dan bumbu, digambarkan oleh Muhammad bin Hasan al-Baghdadi pada aban ke-13, Tannahill p. 174
- ^ a b Lilia Zaouali, Medieval Cuisine of the Islamic World, University of California Press, 2007, ISBN 978-0-520-26174-7, translation of L'Islam a tavola (2004), p. 65
- ^ Encyclopedia of Jewish Food, John Wiley & Sons, 2010, By Gil Marks, page 270
- ^ Perry et al., p. 383
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Afzal-Khan, Fawzia; Seshadri-Crooks, Kalpana (2000), Edited by Fawzia Afzal-Khan and Kalpana Seshadri-Crooks, ed., The Pre-occupation of Postcolonial Studies, Duke University Press, ISBN 9780822325215
- Amster, Linda; Sheraton, Mimi (2003), Edited by Linda Amster; introduction by Mimi Sheraton, ed., The New York Times Jewish Cookbook: More Than 825 Traditional and Contemporary Recipes from Around the World, St. Martin's Press, ISBN 9780312290931
- Bricklin, Mark (1994), Prevention Magazine's Nutrition Advisor: The Ultimate Guide to the Health-Boosting and Health-Harming Factors in Your Diet, Rodale, ISBN 9780875962252
- Don Brothwell and Patricia Brothwell (1998), Food in Antiquity: A survey of the Diet of Early Peoples, Expanded Edition, Johns Hopkins University, ISBN 0-8018-5740-6
- Marks, Gil (2010), Encyclopedia of Jewish Food, John Wiley and Sons, hlm. 269–271
- Rodinson, Maxime; Perry, Charles; A. J. Arberry (1998), Medieval Arab Cookery, Prospect Books (UK), ISBN 978-0907325918
- Habeeb Salloum and James Peters ; drawings by Lynn Peterfreund ; photographs by Neal Cassidy. (1996), From the Lands of Figs and Olives: Over 300 Delicious and Unusual Recipes, I.B.Tauris, ISBN 1-86064-038-9
- Tannahill, Reay (1973), Food in History, Stein and Day, ISBN 0-517-57186-2
Bacaan lebih lanjut
[sunting | sunting sumber]- McKenna, Alix. "Lebanon vs. Israel: A Delicious Culinary War"(), Moment, March/April 2011. Vol. 36 Issue 2, p72. Accession # 59669661. Available at EBSCOHost.