Lompat ke isi

Holistik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Holistik adalah istilah yang berasal dari bahasa Inggris yang berarti menyeluruh atau keseluruhan. Secara umum, holistik dapat diartikan sebagai cara pandang yang menyeluruh, terintegrasi, kompleks, dinamis, non-mekanik, dan non-linier[1].

Holistik juga dapat diartikan sebagai:

  • Pendekatan untuk memahami pikiran dan perilaku manusia yang berfokus pada melihat segala sesuatu secara keseluruhan.
  • Pendekatan perawatan kesehatan yang mempertimbangkan keseluruhan pribadi, yaitu pikiran, jiwa, dan tubuh.
  • Keyakinan bahwa sifat dasar manusia terdiri dari penyatuan komponen seperti tubuh, jiwa, dan roh.
  • Upaya memperkenalkan dan menginternalisasikan nilai-nilai kehidupan yang dapat menjadikan peserta didik menjadi manusia yang utuh.

Holistik berbeda dengan reduksionisme yang mencoba memecah sesuatu menjadi bagian-bagian terkecil.

Perbedaan Holistik dan Holisme

[sunting | sunting sumber]

Holisme dan holistik adalah dua istilah yang sering digunakan dalam berbagai bidang, terutama dalam filsafat, psikologi, dan kesehatan. Meskipun keduanya terkait dengan konsep kesatuan atau keterhubungan, terdapat perbedaan nuansa di antara keduanya.

  • Definisi: Holisme adalah filsafat yang memandang bahwa suatu sistem atau organisme harus dipahami sebagai keseluruhan yang tidak dapat dipecah-pecah menjadi bagian-bagian terpisah. Setiap bagian dari sistem saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain.
    Sistem Biologi Berbeda dengan Perawatan kesehatan.
  • Penekanan: Holisme menekankan pada interaksi dan ketergantungan antara berbagai komponen dalam suatu sistem.
  • Contoh: Dalam biologi, holisme memandang organisme sebagai sistem yang terdiri dari berbagai organ dan jaringan yang saling berinteraksi untuk menjaga kehidupan[2].
  • Definisi: Holistik adalah pendekatan atau metode yang mempertimbangkan seluruh aspek suatu masalah atau situasi, bukan hanya bagian-bagiannya secara terpisah.
  • Penekanan: Holistik menekankan pada pemahaman yang menyeluruh dan terintegrasi.
  • Contoh: Dalam perawatan kesehatan, pendekatan holistik mempertimbangkan tidak hanya aspek fisik pasien, tetapi juga aspek mental, emosional, dan spiritual[3].

Tabel Perbandingan

[sunting | sunting sumber]
Aspek Holisme Holistik
Fokus Kesatuan sistem Pendekatan menyeluruh
Penekanan Interaksi komponen Pemahaman terintegrasi
Contoh Biologi Perawatan kesehatan
Kesimpulan
[sunting | sunting sumber]
Interaksi antara komponen dalam suatu sistem berbeda dengan langsung berfikir universal.

Meskipun keduanya terkait dengan konsep kesatuan dan keterhubungan, holisme lebih bersifat filosofis dan menekankan pada interaksi antara komponen dalam suatu sistem. Sementara itu, holistik adalah pendekatan yang lebih praktis dan menekankan pada pemahaman yang menyeluruh.


Holisme dan Holistik dalam Berbagai Bidang

[sunting | sunting sumber]

Konsep holisme dan holistik memiliki aplikasi yang luas dalam berbagai bidang kehidupan. Berikut adalah beberapa contoh penerapannya:

1. Kesehatan

[sunting | sunting sumber]
  • Pengobatan Holistik: Pendekatan ini mempertimbangkan seluruh aspek kesehatan individu, termasuk fisik, mental, emosional, dan spiritual. Contohnya, akupunktur, terapi pijat, dan yoga.
  • Nutrisi Holistik: Fokus pada hubungan antara makanan, tubuh, dan pikiran. Melihat makanan sebagai sumber energi dan penyembuh alami.

2. Pendidikan

[sunting | sunting sumber]
  • Pembelajaran Holistik: Menekankan pada pengembangan seluruh aspek individu, termasuk kognitif, afektif, dan psikomotor. Contohnya, pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran yang berpusat pada siswa.

3. Psikologi

[sunting | sunting sumber]
  • Psikologi Humanistik: Mengutamakan pengalaman subjektif individu dan potensi pertumbuhan manusia secara keseluruhan.
  • Terapi Holistik: Menggabungkan berbagai teknik terapi untuk mengatasi masalah psikologis dari berbagai sudut pandang.

4. Lingkungan

[sunting | sunting sumber]
  • Ekologi Holistik: Melihat ekosistem sebagai sistem yang saling terhubung, di mana perubahan pada satu bagian dapat mempengaruhi bagian lainnya.
  • Perencanaan Kota Holistik: Mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam perencanaan dan pengembangan kota.
  • Manajemen Holistik: Melihat organisasi sebagai sistem yang kompleks dan interdependen, di mana semua bagian saling terkait dan mempengaruhi kinerja keseluruhan.
  • Pemasaran Holistik: Mempertimbangkan semua aspek pemasaran, termasuk produk, harga, tempat, promosi, dan orang.

6. Filsafat

[sunting | sunting sumber]
  • Filsafat Timur: Banyak aliran filsafat Timur, seperti Taoisme dan Buddhisme, menganut prinsip holisme, memandang alam semesta sebagai satu kesatuan yang utuh.

7. Kesenian

[sunting | sunting sumber]
  • Seni Holistik: Menyatukan berbagai elemen seni, seperti musik, tari, dan visual, untuk menciptakan pengalaman estetika yang menyeluruh.

Unsur-Unsur Utama dalam Pendekatan Holistik

  • Keterhubungan: Semua bagian dari suatu sistem saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain.
  • Keseluruhan: Lebih dari sekadar jumlah bagian-bagiannya, sistem memiliki sifat emergen yang muncul dari interaksi antara komponen-komponennya.
  • Konteks: Memahami sesuatu dalam konteks yang lebih luas, termasuk lingkungan sosial, budaya, dan sejarah.
  • Proses: Perubahan dan pertumbuhan adalah proses yang berkelanjutan, bukan keadaan statis.
  • Individu: Setiap individu adalah unik dan memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang.

Manfaat Pendekatan Holistik

  • Pemahaman yang lebih mendalam: Memungkinkan kita untuk melihat masalah dari berbagai perspektif.
  • Solusi yang lebih komprehensif: Mengatasi masalah secara menyeluruh, bukan hanya gejala permukaan.
  • Peningkatan kualitas hidup: Membantu kita untuk hidup lebih seimbang dan harmonis.
  • Promosi keberlanjutan: Mendorong kita untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang dari tindakan kita.

Pendekatan holistik menawarkan cara pandang yang lebih utuh dan menyeluruh terhadap dunia. Dengan memahami interkoneksi antara berbagai aspek kehidupan, kita dapat membuat keputusan yang lebih baik dan menciptakan masa depan yang lebih baik.

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Abdi, Husnul (2022-12-29). "Holistik Adalah Cara Pandang yang Menyeluruh, Ketahui Pengertiannya dalam Pendidikan". liputan6.com KLY KapanLagi. Diakses tanggal 2024-08-31. 
  2. ^ Harbani, Rahma (2021-11-29). "Urutan Tingkatan Organisasi Kehidupan yang Benar, Apa Saja?". detikcom. Diakses tanggal 2024-08-31. 
  3. ^ "Mengenal Pendekatan Holistik: Menyelaraskan Hidup dan Kesehatan". Gramedia. Diakses tanggal 2024-08-31. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • Media tentang Holistik di Wikimedia Commons