Lompat ke isi

Hipertensi esensial

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hipertensi esensial
Informasi umum
Nama lainHipertensi primer
SpesialisasiKardiologi Sunting ini di Wikidata

Hipertensi esensial atau hipertensi primer adalah peningkatan tekanan darah yang penyebabnya belum diketahui dengan pasti.[1] Hipertensi esensial merupakan jenis hipertensi yang paling umum terjadi, yaitu sekitar 90% dari keseluruhan kasus hipertensi.[2] Penanganan hipertensi esensial lebih diprioritaskan dibandingkan dengan hipertensi sekunder.[3] Penatalaksanaaan untuk hipertensi esensial dilakukan dengan gabungan terapi farmakologi dan terapi non-farmakologi.[4]

Gejala pasien yang terkena hipertensi esensial adalah tekanan darah dalam kondisi kronis.[5] Hipertensi esensial diderita oleh sekitar 90% penderita hipertensi.[6] Etiologi dari hipertensi esensial tidak diketahui.[7]

Faktor penyebab

[sunting | sunting sumber]

Faktor penyebab terjadinya hipertensi esensial umumnya muncul secara bersamaan. Ini berdasarkan kepada teori mozaik terhadap hipertensi esensial.[8] Faktor yang berperan penting dalam menyebabkan hipertensi esensial adalah faktor genetik dan perkembangan bentuk tekanan darah tinggi secara bertahap selama bertahun-tahun.[9]

Dampak dari hipertensi esensial yang tidak diadakan pengobatan akan menyebabkan kerusakan ginjal.[10] Dampak dari hipertensi esensial tidak dapat disembuhkan, tetapi masih dapat dikendalikan.[11]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "What to Know About Essential Hypertension (Primary Hypertension)". Cleveland Clinic. Diakses tanggal 1 Februari 2022. 
  2. ^ Carretero, Oscar A.; Oparil, Suzanne (25 Januari 2000). "Essential Hypertension". Circulation. 101 (3): 329–335. doi:10.1161/01.CIR.101.3.329. 
  3. ^ Rahmayani, Sri Tanti (2019). "Faktor-Faktor Risiko Kejadian Hipertensi Primer pada Usia 20-55 Tahun di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD 45 Kuningan". Syntax Idea. 1 (4): 101. ISSN 2684-6853. 
  4. ^ Afiani, N., dan dan Damayanti W., A. (2014). "Peran Hipnosis dalam Menurunkan Tekanan Darah pada Pasien dengan Hipertensi Primer". Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada. 2 (2): 48. 
  5. ^ Suling, Frits Reinier Wantian (2018). Simatupang, Abraham, ed. Hipertensi (PDF). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia. hlm. 14. ISBN 978-623-6789-00-1. 
  6. ^ Herawati, I., dan Wahyuni (016). "Manfaat Latihan Pengaturan Pernafasan untuk Menurunkan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi Primer" (PDF). The 3rd University Research Colloquium 2016. 3: 81. ISSN 2407-9189. 
  7. ^ Irawan, D., Muhimmah, I., dan Yuwono, T. (2017). "Prototype Smart Instrument untuk Klasifikasi Penyakit Hipertensi Berdasarkan JNC-7" (PDF). Jurnal Teknologi Informastika dan Terapan. 4 (2): 126. 
  8. ^ Riyadina, Woro (2002). "Faktor-Faktor Risiko Hipertensi pada Operator Pompa Bensin (SPBU) di Jakarta" (PDF). Media Litbang Kesehatan. XII (2): 29. 
  9. ^ Telaumbanua, A. C., dan Rahayu, Y. (2021). "Penyuluhan dan Edukasi tentang Penyakit Hipertensi". Jurnal Abdimas Saintika. 3 (1): 120. 
  10. ^ Kadir, Akmarawita (2016). "Hubungan Patofisiologi Hipertensi dan Hipertensi Renal" (PDF). Jurnal Ilmiah Kedokteran. 5 (1): 21. 
  11. ^ Yulanda, G., dan Lisiswanti, R. (2017). "Penatalaksanaan Hipertensi Primer". Majority. 6 (1): 26.