Virus influenza A subtipe H1N1
Virus influenza A H1N1 merupakan virus influenza A yang umumnya menyebabkan flu kepada manusia pada tahun 2009, dan virus ini erat kaitannya dengan penyebaran virus Flu Spanyol pada tahun 1918.
Virus ini merupakan orthomiksovirus yang mengandung glikoprotein hemaglutinin dan neuraminidase. Oleh sebab itu, kandungan tersebut dideskripsikan sebagai H1N1, H1N2, dan seterusnya, tergantung pada jenis antigen H atau N yang dinyatakan dengan sinergi metabolisme. Hemaglutinin menyebabkan sel darah merah menggumpal dan mengikat virus itu dengan sel yang terinfeksi. Neuraminidase merupakan salah satu jenis enzim glikosida hidrolase yang membantu pemindahan partikel virus melalui sel yang terinfeksi dan membantunya dalam proses perkembangan dari sel inang.[1]
Beberapa efek dari H1N1 adalah flu pada manusia dan menyebabkan penyakit yang mirip dengan influenza dan influenza musiman. Efek H1N1 menyebakan persentase kecil dari semua infeksi flu pada manusia pada tahun 2004–2005.[2] Efek lainnya terjadi pada babi (flu babi) dan pada burung (flu burung).
Pada bulan Juni 2009, World Health Organization mendeklarasikan efek baru dari H1N1 dari babi sebagai pandemik. Kejadian ini dikenal dengan flu babi oleh media publik. Virus ini telah beredar ke seluruh dunia dan menyebabkan 17.000 kematian sejak awal tahun 2010. Pada tanggal 10 Agustus 2010, WHO mendeklarasikan bahwa pandemik H1N1 ini telah berakhir, dengan mengatakan bahwa pola flu dunia telah kembali menjadi pola flu musiman.[3]
Penamaan
[sunting | sunting sumber]Virus influenza A dikelompokkan menurut dua protein yang terdapat pada virus: hemaglutinin (H) dan neuraminidase (N). Semua virus influenza A mengandung hemaglutinin dan neuraminidase yang disebabkan oleh mutasi genetik yang cocok dengan genom virus tersebut.
Virus ini diberikan satu nomor H dan satu nomor N berdasarkan bentuk dua protein tersebut. Ada 16 subtipe H dan 9 subtipe N yang ditemukan pada burung, tetapi hanya H 1, 2, dan 3, dan N 1 dan 2 yang ditemukan pada manusia.[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Lim, Boon H.; Mahmood, Tahir A. (2011). "Influenza A H1N1 2009 (Swine Flu) and Pregnancy". The Journal of Obstetrics and Gynecology of India. Springer Nature. 61 (4): 386–393. doi:10.1007/s13224-011-0055-2. Diakses tanggal 21 Mei 2017.
- ^ "Weekly Report: Influenza Summary Update 20, 2004–2005 Season". cdc.gov. Diakses tanggal 21 Mei 2017.
- ^ "WHO says H1N1 pandemic is over". CIDRAP. Diakses tanggal 21 Mei 2017.
- ^ Palese, Peter (2004). "Influenza: old and new threats". Nature Medicine. Springer Nature. 10 (12s): S82–S87. doi:10.1038/nm1141. Diakses tanggal 21 Mei 2017.
- ^ Lynch, Joseph; Walsh, Edward (2007). "Influenza: Evolving Strategies in Treatment and Prevention". Seminars in Respiratory and Critical Care Medicine. Thieme Publishing Group. 28 (2): 144–158. doi:10.1055/s-2007-976487. Diakses tanggal 21 Mei 2017.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Non-teknis
[sunting | sunting sumber]- Shreeve, J. (29 January 2006). "Why Revive a Deadly Flu Virus?". New York Times. Six-page human-interest story on the recreation of the deadly 1918 H1N1 flu virus
- "1918 flu virus's secrets revealed". BBC News. 28 September 2006. Results from analyzing a recreated strain.
- Noymer, A. (September 2005). "Some information on TB and the 1918 flu". Data from Noymer A, Garenne M (2000). "The 1918 influenza epidemic's effects on sex differentials in mortality in the United States". Popul Dev Rev. 26 (3): 565–81. doi:10.1111/j.1728-4457.2000.00565.x. PMC 2740912 . PMID 19530360.
- Oral history by 1918 pandemic survivor
Teknis
[sunting | sunting sumber]- Ludwig S, Haustein A, Kaleta EF, Scholtissek C (July 1994). "Recent influenza A (H1N1) infections of pigs and turkeys in northern Europe". Virology. 202 (1): 281–6. doi:10.1006/viro.1994.1344. PMID 8009840.
- Centers for Disease Control (CDC) (February 1987). "Influenza A(H1N1) associated with mild illness in a nursing home–Maine". MMWR Morb. Mortal. Wkly. Rep. 36 (4): 57–9. PMID 3100930.
- Lederberg J (February 2001). "H1N1-influenza as Lazarus: Genomic resurrection from the tomb of an unknown". Proc. Natl. Acad. Sci. U.S.A. 98 (5): 2115–6. doi:10.1073/pnas.051000798. PMC 33382 . PMID 11226198.
- H1N1 Registry (ESICM – European Society of Intensive Care Medicine) Diarsipkan 2009-08-01 di Wayback Machine.