Gunung Pasaman
Gunung Pasaman | |
---|---|
Mount Pasaman ْ جبل ڤاسمن | |
Titik tertinggi | |
Ketinggian | 2.174 mdpl |
Puncak induk | Puncak Rajo Imbang Langik |
Koordinat | 0°03′07″N 99°57′16″E / 0.05194°N 99.95444°E |
Geografi | |
Pegunungan | Bukit Barisan |
Geologi | |
Jenis gunung | Stratovolcano Non Aktif |
Busur/sabuk vulkanik | Busur Sunda / Cincin Api Pasifik |
Pendakian | |
Rute termudah | Desa Durian Kandang |
Gunung Pasaman adalah gunung yang terletak di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, berdampingan dengan Gunung Talamau. Gunung ini termasuk dalam tipe gunung api tidak aktif, dikenal juga dengan nama Puncak Rajo Imbang Langik, diambil dari nama raja yang pernah berkuasa di daerah tersebut pada zaman dahulu. Gunung ini dikenal dengan kemistikannya dan jarang didaki atau tidak dapat dipuncaki.
Gunung pasaman masih memiliki hutan tropis yang sangat bagus serta pemandangan, karena gunung ini langsung menantang laut yang berada dihadapan gunung ini dan juga barisan tanaman sawit yang tumbuh rapi di areal kakinya. Areal kaki gunung sampai pintu rimba banyak digunakan oleh penduduk sebagai lahan pertanian khususnya tanaman sawit dan cokelat. Saat musim hujan kita juga dapat melihat air terjun pada punggungan gunung pasaman dari kaki gunung yang jalur menuju kesana belum ada.
Pendakian
[sunting | sunting sumber][1] Gunung Pasaman (2.174 mdpl) adalah gunung yang terletak di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, berdampingan dengan Gunung Talamau. Secara geografis Kabupaten Pasaman Barat terletak di antara 00° 33’ LU sampai 00° 11’ LS dan 99° 10’BT sampai 100° 04’BT . Gunung ini termasuk dalam tipe gunung api tidak aktif.
Gunung pasaman ini jalur pendakianya dimulai dari ketinggian 490 mdpl hingga 2174 mdpl. Dibagian kaki gunung di penuhi perkebunan kelapa sawit, cacao, alpukat, nilam, dan pinang. Perkebunan memang sudah menyentuh batas akhir hutan lindung gunung pasaman. Untuk mencapai akses terakhir dari desa terakhir cukup lumayan jauh kira kira ±1500 m Karena jalan untuk kendaraan bermotor sangat tidak layak. Dari jalur pendakian ekspedisi ini puncak gunung pasaman dilalui dari arah barat.
Sebelum melakukan pendakian sebaiknya melapor ke kapolsek Simpang Ampek Pasaman Barat, Selanjutnya untuk menuju kaki gunung pasaman dapat manggunakan jasa ojek menuju simpang bandarejo, dari simpang bandarejo dapat di lalui dengan jasa ojek kembali untuk menuju plasma kloter B yang menempuh jarak ±15 km, selanjutnya harus meminta izin ke jorong girimaju Nagari koto baru, kec. Luhak Nan Duo kab. Pasaman Barat. perjalanan dari jorong girimaju menuju akses terakhir jalur pendakian gunung pasaman menghabiskan waktu ± 3 jam perjalanan, sepanjang jalan melewati kebun kelapa sawit, kebun alpukat, kebun kakao, dan pinang. Untuk keamanan yang menggunakan sepeda motor disarankan menitipkan sepeda motornya di desa ini karena gunung pasaman ini belum ada pos jaga nya yang dimana biasanya menjadi tempat penitipan dan pusat Koordinator lapangan suatu gunung.
Akses terakhir terdapat musholla "490 mdpl", selanjutnya perjalanan menuju pintu rimba "664 mdpl" melewati sungai, sungai ini akan mengalirkan air yang besar saat hujan turun, jadi jika ingin melewati sungai jangan dalam waktu hujan turun untuk keselamatan bersama. Setelah menyeberangi sungai Perjalanan akan sedikit menajak kira 50º-75º sampai pintu rimba. Perjalanan menuju pintu rimba memakan waktu 2 jam.
Selanjutnya perjalanan menuju Shelter 1 "773 mdpl" akan memakan waktu 1 jam - 1½ jam. Kondisi medan sudah mulai menanjak. Shelter 1 memiliki sumber mata air yang mengalir bisa di gunakan untuk penambah pasokan air perjalanan. Selain itu area camp juga luas bisa di isi oleh 3 - 4 tenda doom.
Dari shelter 1 menuju shelter 2 "1.237 mdpl" memakan waktu tempuh ± 3 jam. Medan sudah ditutupi hutan yang rapat dan habitat yang bisa di temukan yaitu Siamang dan Burung Enggang. Selain itu Nyamuk dan Pacet sangat banyak di sepanjang jalur ini. Di shelter 2 sumber mata air masih ada, mata air di shelter 2 ini merupakan sumber mata air yang menetes dari lumut akibat resapan air tanah. Di sarankan untuk mempertimbangkan melanjutkan perjalanan karena sumber mata air terakhir ada di shelter 3 yang jarak tempuh kira kira 200 m.
Waktu tempuh dari shelter 2 ke shelter 3 "1435 mdpl" memakan waktu 1 jam. Sumber terakhir air untuk pasokan perjalanan bisa di dapat cuma di shelter 3 ini, karena memang di puncak gunung pasaman sangat minim air kecuali hari hujan yang menggenangi cekungan tanah.
Dari shelter 3, perjalanan menuju puncak pasaman akan memakan waktu ± 5 jam. Puncak pasaman akan ditandai dengan vegetasi yang sudah tidak rapat lagi dan medannya sudah sama tinggi dengan jurang yang berada di kiri . Bentuk puncak gunung pasaman percik pakal kuda letter U . Sebelum puncak ada area camp yang cukup luas dan juga di puncak kita bisa mendirikan tenda tetapi harus extra kerja karena area camp masih banyak di tumbuhi semak.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]