Lompat ke isi

Galesong Utara, Takalar

Koordinat: 5°15′39″S 119°23′04″E / 5.260918982599133°S 119.3843851493005°E / -5.260918982599133; 119.3843851493005
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Galesong Utara
Galesong Utara di Takalar
Galesong Utara
Galesong Utara
Peta lokasi Kecamatan Galesong Utara
Galesong Utara di Sulawesi Selatan
Galesong Utara
Galesong Utara
Galesong Utara (Sulawesi Selatan)
Galesong Utara di Sulawesi
Galesong Utara
Galesong Utara
Galesong Utara (Sulawesi)
Galesong Utara di Indonesia
Galesong Utara
Galesong Utara
Galesong Utara (Indonesia)
Koordinat: 5°15′39″S 119°23′04″E / 5.260918982599133°S 119.3843851493005°E / -5.260918982599133; 119.3843851493005
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
KabupatenTakalar
Kode pos
92255
Kode Kemendagri73.05.06 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS7305060 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan13 desa
1 kelurahan
Peta
PetaKoordinat: 5°15′27″S 119°22′53″E / 5.25750°S 119.38139°E / -5.25750; 119.38139


Galesong Utara (Makassar: ᨁᨒᨙᨔᨚ ᨕᨗᨓᨑ, translit. Galesong Iwaraʼ) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Takalar. Luas wilayah adalah 15,11 km2 yang terbagi menjadi 9 desa dan 1 kelurahan. Kecamatan Galesong Utara memiliki kawasan lahan terbangun yang dipengaruhi oleh kawasan bisnis dan pariwisata terpadu Kota Makassar. Pada tahun 2016, jumlah penduduk Kecamatan Galesong Utara berjumlah 39.228 jiwa. Risiko bencana yang tertinggi di Kecamatan Galesong utara adalah abrasi pantai.

Peta pembagian wilayah administrasi Kecamatan Galesong Utara sebelum pemekaran 4 desa baru pada tahun 2022

Wilayah Kecamatan Galesong Utara terletak di pesisir barat Kabupaten Takalar.[1] Luas wilayah Kecamatan Galesong Utara adalah 15,11 km2. Luas tersebut sama dengan 2,67% dari luas Kabupaten Takalar. Jarak Kecamatan Galesong Utara ke ibu kota Kabupaten Takalar sekitar 27 km. Ibu kota Kecamatan Galesong Utara terletak di Kelurahan Bontolebang. Wilayah Kecamatan Galesong Utara seluas 21,75 Ha merupakan kawasan pesisir yang berbatasan langsung dengan Kota Makassar.[2]

Kecamatan Galesong Utara terbagi menjadi 9 desa dan 1 kelurahan. Wilayah bagian utara dari Kecamatan Galesong Utara berbatasan dengan Kota Makassar. Kecamatan Galesong Utara di bagian selatan berbatasan dengan Kecamatan Galesong. Di bagian timur, Kecamatan Galesong Utara berbatasan dengan Kabupaten Gowa. Sementara di bagian barat, Kecamatan Galesong Utara berbatasan dengan Selat Makassar.[3]

Kesembilan desa di Kecamatan Galesong Utara yaitu:[4]

  1. Desa Pakkabba
  2. Desa Bontolanra
  3. Desa Aeng Batu-Batu
  4. Desa Tamalate
  5. Desa Tamasaju
  6. Desa Bontosunggu
  7. Desa Aeng Towa
  8. Desa Bontokaddopepe
  9. Desa Sampulungan

Desa Aeng Towa

[sunting | sunting sumber]

Wilayah di Desa Aeng Towa berasal dari pemekaran wailayah Desa Pakkabba. Desa Pakkabba memiliki lima dusun yang dua di antaranya membentuk Desa Aeng Towa, yaitu Dusun Sanggebongga dan Dusun Aeng Towa.[5]

Desa Aeng Batu-Batu

[sunting | sunting sumber]

Desa Aeng Batu-Batu memiliki wilayah yang memanjang dari utara ke selatan. Wilayah bagian utara dari Desa Aeng Batu-Batu berbatasan langsung dengan Kota Makassar. Bagian sebelah timur Desa Aeng Batu-Batu berdekatan dengan Kabupaten Gowa. Sementara di sebelah barat, Desa Aeng Batu-Batu berbatasan dengan Selat Makassar dan di sebelah selatan berdekatan dengan ibu kota Kabupaten Takalar.[6]

Desa Pakkabba

[sunting | sunting sumber]

Desa Pakkabba pada awalnya memiliki lima dusun yaitu Dusun Pakkabba, Dusun Julumata, Dusun Parapa, Dusun Sanggebongga dan Dusun Aeng Towa. Dua dusunnya kemudian dimekarkan menjadi Desa Aeng Towa dari Desa Pakkabba yairu Dusun Sanggebongga dan Dusun Aeng Towa. Akhirnya, wilayah Desa Pakkabba hanya terdiri dari tiga dusun saja, yaitu Dusun Pakkabba, Dusun Julumata, dan Dusun Parapa.[5]

Desa Bontolanra

[sunting | sunting sumber]

Desa Bontolanra merupakan salah satu desa di Kecamatan Galesong Utara dengan wilayah terluas. Persentase luas wilayahnya adalah 25,14% dari luas wilayah keseluruhan Kecamatan Galesong Utara.[7] Desa Bontolanra dibentuk sebagai hasil pemekaran wilayah dari Desa Aeng Batu-Batu.[8] Pembagian wilayah Desa Bontolanra terdiri dari 6 dusun yaitu Dusun Kunjung Mae, Dusun Kampong Parang, Dusun Kaballokang, Dusun Bontoa Utara, Dusun Bontoa Tengah dan Dusun Bontoa Selatan. Kemudian 3 dusun di Desa Bontolanra dimekarkan lagi menjadi Desa Bontokaddopepe. Ketiganya yaitu Dusun Bontoa Utara, Dusun Bontoa Tengah dan Dusun Bontoa Selatan. Sehingga jumlah dusun di Desa Bontolanra hanya 3 yaitu Dusun Kunjung Mae, Dusun Kampong Parang, Dusun Kaballokang.[9]

Desa Tamalate

[sunting | sunting sumber]

Pada awal pendiriannya, Desa Tamalate memiliki 6 dusun. Keenam dusun ini yaitu Dusun Tamalate, Dusun Soreang, Dusun Bontotangnga, Dusun Sampulungan Lompo, Dusun Sampulungan Caddi, dan Dusun Sampulungan Beru. Namun tiga dusunnya kemudian dimekarkan menjadi Desa Sampulungan, sehingga jumlah dusunnya hanya tersisa 3 dusun. Setelah pemekaran wilayah, Desa Tamalate hanya meliputi Dusun Tamalate, Dusun Soreang, Dusun Bontotangnga. Sementara Dusun Sampulungan Lompo, Dusun Sampulungan Caddi, dan Dusun Sampulungan Beru membentuk Desa Sampulungan.[10]

Desa Tamalate merupakan daratan berbukit rendah dengan ketinggian rata-rata 0,5 mdpl. Permukaan tanah di wilayah Desa Tamalate berpasir dan bertanah merah. Di bagian barat, Desa Tamalate berbatasan dengan Selat Makassar.[11]

Desa Sampulungan

[sunting | sunting sumber]

Desa Sampulungan dibentuk sebagai hasil pemekaran Desa Tamalate. Wilayahnya meliputi tiga dusun yang awalnya bagian dari Desa Tamalate, yaitu Dusun Sampulungan Lompo, Dusun Sampulungan Caddi, dan Dusun Sampulungan Beru.[10] Di Kabupaten Takalar, Desa Sampulungan dikenal sebagai desa penghasil rumput laut.[12]

Desa Tamasaju

[sunting | sunting sumber]

Desa Tamasaju berada di kawasan pantai utara Kabupaten Takalar.[13]

Desa Bontokaddopepe

[sunting | sunting sumber]

Desa Bontokaddopepe dibentuk sebagai hasil pemekaran wilayah dari Desa Bontolanra. Sebanyak 3 dusun di Desa Bontolanra dibentuk menjadi Desa Bontokaddopepe, yaitu Dusun Bontoa Utara, Dusun Bontoa Tengah, dan Dusun Bontoa Selatan.[14]

Kelurahan Bontolebang

[sunting | sunting sumber]

Bagian barat dari wilayah Kelurahan Bontolebang berbatasan dengan Desa Tamalate.[11] Di Kecamatan Galesong Utara, Kelurahan Bontolebang adalah satu-satunya kelurahan.[15] Selain itu, Kelurahan Bontolebang dijadikan sebagai ibu kota Kecamatan Galesong Utara.[16] Kelurahan Bontolebang memperoleh status sebagai kelurahan pada tahun 2007 berdasarkan Pasal 2 pada Peraturan Daerah Kabupaten Takalar Nomor 04 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kelurahan Bontolebang Kecamatan Galesong Utara. Sebelum menjadi kelurahan, Bontolebang merupakan sebuah desa. Alasan pengubahannya karena sudah memenuhi syarat untuk menjadi kelurahan. Pemenuhan syarat ini ditinjau dari jumlah penduduk dan kepala keluarga yang ada di wilayah Desa Bontolebang. Kelurahan Bontolebang memiliki empat lingkungan yang sebelumnya diberi nama dusun. Keempatnya yaitu Lingkungan Bontolebang, Lingkungan Bontomajannang, Lingkungan Bontopa’ja dan Lingkungan Tabaringan.[17]

Tata ruang

[sunting | sunting sumber]

Kawasan lahan terbangun

[sunting | sunting sumber]

Kawasan lahan terbangun adalah kawasan yang digunakan untuk kegiatan permukiman, perdagangan, jasa dan pariwisata. Hingga tahun 2015, luas kawasan lahan terbangun di Kecamatan Galesong Utara adalah 877,61 Ha. Kemudian pada tahun 2016, luasnya bertambah menjadi 878,32 Ha. Pertambahan luas lahan terbangun di Kecamatan Galesong Utara dipengaruhi oleh perkembangan kawasan bisnis dan pariwisata terpadu di Kota Makassar. Adanya pengaruh ini karena Kecamatan Galesong Utara merupakan jalur alternatif menuju Kota Makassar dari arah Kabupaten Takalar.[3]

Kepadatan penduduk di Kecamatan Galesong Utara merupakan yang tertinggi di Kabupaten Takalar. Tingkat kepadatan penduduknya tercatat sebesar 2.477 jiwa/km2 pada tahun 2013. Tingginya tingkat kepada penduduk dipengaruhi oleh pola permukiman pesisir pantai yang permukimannya saling berhimpit di pinggir pantai.[1]

Pada tahun 2016, jumlah penduduk Kecamatan Galesong Utara berjumlah 39.228 jiwa. Sebanyak 19.210 orang berjenis kelamin laki-laki dan 20.018 jiwa berjenis kelamin perempuan. Dari jumlah tersebut, Kelurahan Bonto Lebang memiliki jumlah penduduk yang terbanyak yaitu 5.743 orang. Sementara jumlah penduduk yang tersedikit berada di Desa Bonto Kaddopepe. Jumlah penduduknya hanya 1.580 orang.[3]

Risiko bencana

[sunting | sunting sumber]

Abrasi pantai

[sunting | sunting sumber]

Abrasi pantai yang cukup parah selalu menimpa wilayah pantai di Kecamatan Galesong Utara, khususnya di Pantai Galesong Utara yang terletak di Desa Sampulunga. Abrasi terjadi akibat gelombang laut yang menerpanya selama angin muson barat berhembus pada bulan Desember hingga bulan April. Abrasi pantai ini mengakibatkan garis pantai di Kecamatan Galesong Utara terus mengalami kemunduran.[18]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Rasulong, I., Asdi, dan Setiadi, M. A. "Model Pengembangan Wirausahawan Muda bagi Masyarakat Pesisir Kabupaten Takalar" (PDF). Prosiding Penelitian Seminar Nasional Seri 6: Menuju Masyarakat Madani dan Lestari: 171. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2022-10-12. Diakses tanggal 2022-10-12. 
  2. ^ Risnawati (2021). "Arahan Pemanfaatan Lahan di Pesisir Pantai Galesong Utara Kabupaten Takalar". Jurnal Teknosains. 15 (3): 259. doi:10.24252/teknosains.v15i3.20261. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-15. Diakses tanggal 2022-10-12. 
  3. ^ a b c Fuady, K., dan Surur, F. (2020). "Hubungan Pengembangan Kawasan Bisnis Dan Pariwisata Terpadu Di Kota Makassar Terhadap Kawasan Pesisir Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar" (PDF). Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. 2 (1): 7. ISSN 2656-7415. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-04-17. Diakses tanggal 2022-10-12. 
  4. ^ Daraba, Dahyar (2017). "Pengaruh Program Dana Desa terhadap Tingkat Partisipasi Masyarakat di Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar" (PDF). Sosiohumaniora. 19 (1): 54. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-10-12. Diakses tanggal 2022-10-12. 
  5. ^ a b "Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Takalar Nomor 17 Tahun 2008". Sekretariat Website JDIH BPK RI. 2008. Pasal 4. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-12. Diakses tanggal Oktober 2022. 
  6. ^ Kasmiati, Syahrul dan Amir, N. (2021). "Pembuatan Lotion Rumput Laut di Desa Aeng Batu Batu, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan". Jurnal Panrita Abdi. LP2M Universitas Hasanuddin. 5 (1): 18. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-11. Diakses tanggal 2022-10-12. 
  7. ^ Risnawati (2021). "Arahan Pemanfaatan Lahan di Pesisir Pantai Galesong Utara Kabuoaten Takalar". Jurnal Teknosains. 15 (3): 260–261. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-19. Diakses tanggal 2022-10-12. 
  8. ^ Mira, Amran, A., dan Nurinaya (2022). "Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan plikasi Bookeeping Masjid yang Akuntabel Berbasis Syariah pada KP Parang Bontolanra Galesong Utara". Membangun Negeri: Jurnal Pengabdian Kepada Masyaraka. 6 (1): 278. ISSN 2548-8406. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-12. Diakses tanggal 2022-10-12. 
  9. ^ "Peraturan Daerah Kabupaten Takalar Nomor 03 Tahun 2011 tentang Pembentukan Desa Lassang Barat Kecamatan Polobangkeng Utara, Desa Bontokaddopepe Kecamatan Galesong Utara, dan Desa Sampulungan Kecamatan Galesong Utara" (PDF). Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan. hlm. 4–5. [pranala nonaktif permanen]
  10. ^ a b "Peraturan Daerah Kabupaten Takalar Nomor 03 Tahun 2011 tentang Pembentukan Desa Lassang Barat Kecamatan Polobangkeng Utara, Desa Bontokaddopepe Kecamatan Galesong Utara, dan Desa Sampulungan Kecamatan Galesong Utara" (PDF). Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan. hlm. 5–6. [pranala nonaktif permanen]
  11. ^ a b Syaekhu, A., dan Hanis, H. (2022). Strategi Pengembangan Kearifan Lokal Masyarakat Nelayan Patorani Desa Tamalate Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar. Yogyakarta: Zahir Publishing. hlm. 38. ISBN 978-623-466-008-1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-28. Diakses tanggal 2022-10-12. 
  12. ^ Rachman, S., Yuliani, N. F., dan Mariana, L. (2021). "PelatihanKewirausahaan Dan Manajemen Usaha Pada Anggota Koperasi Serba Usaha Turin Desa Sampulungan Kabupaten Takalar". Jurnal IPMAS. 1 (2): 52–53. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-12. Diakses tanggal 2022-10-12. 
  13. ^ Nahdyah, S. N., Farhum, S. A., dan Jaya, I. (2014). "Keragaman Jenis Kapal Perikanan di Kabupaten Takalar". Jurnal IPTEKS PSP. 1 (1): 82. ISSN 2355-729X. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-13. Diakses tanggal 2022-10-12. 
  14. ^ "Peraturan Daerah Kabupaten Takalar Nomor 03 Tahun 2011 tentang Pembentukan Desa Lassang Barat Kecamatan Polobangkeng Utara, Desa Bontokaddopepe Kecamatan Galesong Utara, dan Desa Sampulungan Kecamatan Galesong Utara" (PDF). Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan. hlm. 4–5. [pranala nonaktif permanen]
  15. ^ "Wilayah Yuridiksi". Pengadilan Negeri Takalar. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-31. Diakses tanggal 2022-10-12. 
  16. ^ Sulawesi Selatan dalam Angka 1981. Kantor Statistik BPS Sulawesi Selatan. hlm. 18. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-28. Diakses tanggal 2022-10-12. 
  17. ^ Pemerintah Kabupaten Takalar (2007). "Peraturan Daerah Kabpaten Takalar Nomor 04 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kelurahan Bontolebang Kecamatan Galesong Utara" (PDF). Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan. Pasal 3 Bab II. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-10-12. Diakses tanggal 2022-10-12. 
  18. ^ Mutiara, Indra (2018). "Tinjauan Elevasi Puncak Bangunan Seawall di Pantai Galesong Utara" (PDF). INTEK: Jurnal Penelitian. 5 (2): 98. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-10-12. Diakses tanggal 2022-10-12.