Eurypterida
Eurypterida Rentang waktu: Ordovisium–Perem
| |
---|---|
Sketsa Euripterida dari Kunstformen der Natur, oleh Ernst Haeckel. (1904) | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Subfilum: | |
Kelas: | |
Ordo: | † Eurypterida
|
Subordo | |
Incertae sedis
| |
Sinonim | |
Eurypterida, atau yang disebut juga kalajengking laut, adalah ordo dari artropoda predator yang hidup pada periode Ordovisium hingga Perem. Euripterida termasuk ke dalam kelas Chelicerata[1] yang mempunyai alat mulut berupa chelicera yang terdiri dari dua segmen.[2] Nama Eurypterida berasal dari kata bahasa Yunani, "Eury" yang berarti luas atau lebar, dan "Pteron" berarti sayap.[3] Meskipun disebut kalajengking laut, Euripterida bukan kalajengking sejati, tapi lebih dekat dengan kepiting tapal kuda, artropoda terbesar yang pernah hidup.
Deskripsi
[sunting | sunting sumber]Anggota terbesar dari Euripteria adalah Jaekelopterus, dengan panjang 2.5 meter. Anggota dari ordo ini memiliki panjang rata-rata yaitu 20 sentimeter. Dan dapat ditemukan di seluruh dunia. Euripterida hidup pada perairan hangat dan dangkal, 460 juta tahun lalu, hingga 248 juta tahun lalu. Beberapa penelitian menyatakan bahwa mereka memiliki penglihatan yang buruk[4].
Habitat asli mereka, saat pertamakali muncul pada catatan fosil, adalah di lautan, namun habitat mereka pindah pada kala Pennsylvanian. Mereka punah pada peristiwa kepunahan Perm-Trias, 251 juta tahun lalu.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Dunlop, J.A.; et al. (2008). "How many species of fossil arachnids are there?". Journal of Arachnology. 36 (2): 267–272. ISSN 0161-8202.
- ^ "LIPI". blog.sivitas.lipi.go.id. Diakses tanggal 2020-02-11.
- ^ "eurypterid(Osasori) (Ilmu Bumi) - Mimir Kamus". mimirbook.com. Diakses tanggal 2020-02-11.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Anderson R.P. et al 2014. What big eyes you have: the ecological role of giant pterygotid eurypterids. Biology Letters 10 (7): 20140412. [1]