Dai Viet
Đại Cồ Việt (968–1054) Đại Việt (1054–1804) Đại Cồ Việt Quốc (大瞿越國) Đại Việt Quốc (大越國) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
968–1804 | |||||||||
Ibu kota | Hoa Lư (968–1010) Thăng Long (1010–1398, 1428–1789) Phú Xuân (1789–1804) | ||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Bahasa Vietnam | ||||||||
Agama | Buddhisme, Taoisme, Konfusianisme, Kepercayaan tradisional Vietnam | ||||||||
Pemerintahan | Monarki | ||||||||
Kaisar | |||||||||
• 968 - 979 | Đinh Bộ Lĩnh | ||||||||
• 1802 - 1804 | Gia Long | ||||||||
Sejarah | |||||||||
• Didirikan. | 968 | ||||||||
1804 | |||||||||
Populasi | |||||||||
• 1200 | 1,200,000 | ||||||||
• 1800 | 7,219,000 | ||||||||
Mata uang | Vietnamese cash | ||||||||
| |||||||||
Sekarang bagian dari | Vietnam China Laos Cambodia | ||||||||
Đại Việt (大越 [ɗâjˀ vjə̀t], secara harfiah berarti "Viet Raya") adalah nama dari Vietnam selama dua periode dari tahun 1054 sampai 1400, dan dimulai lagi dari tahun 1428 sampai 1804. Dimulai dari berkuasanya Lý Thánh Tông (berkuasa dari 1054-1072), raja ketiga Dinasti Lý sampai dengan kekuasaan Gia Long (berkuasa dari 1802-1820), raja pertama Dinasti Nguyễn. Nama ini merupakan nama yang masa penggunaanya paling panjang kedua setelah nama "Văn Lang".
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Sebelumnya, sejak kekuasaan Đinh Bộ Lĩnh (berkuasa dari 968-979), negara ini telah dipanggil secara resmi sebagai "Đại Cồ Việt" (大瞿越); cồ (𡚝) adalah sinonim dari 大 (đại). Istilah "Việt" merupakan kata kerabat dengan perkataan Bahasa Tionghoa "Yue", sebuah nama yang digunakan pada zaman dahulu kepada berbagai kelompok-kelompok non-Tionghoa yang tinggal di wilayah yang sekarang adalah Tiongkok bagian selatan dan Vietnam bagian utara. Pada tahun 1010, Lý Thánh Tông (pendiri Dinasti Lý) memindahkan ibu kota Đại Cồ Việt ke Thăng Long (Hanoi), dan membangun Benteng Kekaisaran Thăng Long (Imperial Citadel of Thăng Long) yang sekarang merupakan tempat Benteng Hanoi (Hanoi Citadel) berdiri.
Pada tahun 1054, Lý Thánh Tông - raja ketiga Dinasti Lý - mengganti nama negaranya menjadi Đại Việt. Pada tahun 1149, Dinasti Lý membuka Pelabuhan Vân Đồn di wilayah timur laut provinsi Quảng Ninh modern untuk kepentingan perdagangan luar negeri.
Pada Tahun 1400, pendiri dari Dinasti Hồ, Hồ Quý Ly, mengganti nama negaranya menjadi "Đại Ngu" (大虞). Pada tahun 1407, ketika Vietnam jatuh kepada Dinasti Ming, yang berlangsung sampai tahun 1427, mereka menamai wilayah Vietnam menjadi "Giao Chỉ". Pada tahun 1428, Lê Lợi, pendiri Dinasti Lê, membebaskan Giao Chỉ dan kembali lagi mengembalikan nama kerajaannya menjadi "Đại Việt".
Nama "Đại Việt" diakhiri penggunaanya saat Dinasti Nguyễn mengambil alih kekuasaan. Nama negara ini diganti sekali lagi pada tahun 1804, kali ini menjadi "Việt Nam" (越南) oleh Gia Long.
Partai
[sunting | sunting sumber]Nama Đại Việt juga diambil oleh salah satu faksi nasionalis Vietnam pada tahun 1936.