Ciung-batu sayap-coklat
Ciung-batu sayap-coklat
| |
---|---|
Myophonus castaneus | |
Status konservasi | |
Hampir terancam | |
IUCN | 22732967 |
Taksonomi | |
Kelas | Aves |
Ordo | Passeriformes |
Superfamili | Muscicapoidea |
Famili | Muscicapidae |
Genus | Myophonus |
Spesies | Myophonus castaneus Ramsay, 1880 |
Distribusi | |
Endemik | Sumatra |
Ciung-batu sayap-coklat ( Myophonus castaneus ), adalah burung pengicau yang termasuk dalam genus ciung batu Myophonus dalam keluarga Muscicapidae. Ia adalah endemik ke pulau Sumatera di Indonesia . Dahulu sering disamakan dengan ciung-batu jawa ( M. glaucinus ) dan ciung-batu kalimantan ( M. borneensis ) sebagai “ciung-batu sunda” ( M. glaucinus ) namun kini sering dianggap sebagai spesies tersendiri. spesies berdasarkan perbedaan bulu dan ukuran.
Panjangnya sekitar 25 sentimeter. Paruh hitam mempunyai kedalaman rata-rata 7,3 milimeter, lebih ramping dibandingkan paruh sariawan kalimantan dan jawa. Tungkai dan kakinya berwarna coklat tua. Jantan dewasa memiliki kepala, dada, dan bahu berwarna biru tua dengan sisa bulu berwarna kastanye. Betina dewasa dan belum dewasa sebagian besar berwarna coklat kastanye kusam dengan bercak biru di bahu. Ciung batu Kalimantan dan Jawa tidak memiliki warna kastanye.
Ia memiliki suara siulan yang keras dan suara kisi-kisi yang keras.
Ia berlaku di hutan gunung pada ketinggian 400 hingga 1500 meter di atas permukaan laut. Biasanya ditemukan di dekat sungai dan biasanya berada di lapisan tengah dan subkanopi hutan. Burung ini termasuk burung yang langka dan diyakini jumlahnya semakin berkurang akibat penggundulan hutan .
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ BirdLife International (2016). "Myophonus castaneus". 2016: e.T22732967A95053156. doi:10.2305/IUCN.UK.2016-3.RLTS.T22732967A95053156.en.