Lompat ke isi

Caniformia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Caniformia
Rentang waktu: 42–0 jtyl
Eosen-Holosen
Seluruh famili caniform yang masih hidup (dari kiri ke kanan): Canidae, Ursidae, Procyonidae, Mephitidae, Ailuridae, Mustelidae, Otariidae, Odobenidae, Phocidae
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Carnivora
Subordo: Caniformia
Subkelompok

Caniformia adalah subordo dalam ordo Carnivora yang terdiri dari carnivora yang "mirip anjing", terdiri dari anjing, beruang, serigala, rubah, rakun, dan Mustelidae.[1] Klad Pinnipedia (anjing laut, walrus, dan singa laut) juga dimasukkan dalam kelompok ini. Pusat diversifikasi Caniformia adalah Amerika Utara dan Eurasia utara. Caniformia berbeda dengan subordo Carnivora lainnya, yaitu Feliformia (carnivora "mirip kucing"), yang dimana, pusat diversifikasinya adalah Afrika dan Asia selatan.

Deskripsi

[sunting | sunting sumber]

Sebagian besar anggota kelompok ini memiliki cakar yang tidak bisa ditarik (fisher,[2] Martes,[3] berang-berang laut (kaki depan saja),[4] panda merah,[5] dan Bassaricus astutus, dan beberapa rubah memiliki cakar yang dapat ditarik atau hanya dapat ditarik setengah[6]) dan cenderung plantigrad (kecuali Canidae). Ciri-ciri lain yang membedakan Caniformia dan Feliformia adalah, caniform memiliki rahang yang lebih panjang dan gigi yang lebih banyak, dengan gigi karnasial yang kurang dikhususkan. Mereka cenderung lebih omnivor dan pemakan oportunistis, sementara feliform, selain Viverridae, lebih dikhususkan untuk memangsa daging. Caniformia memiliki bula pendengaran satu ruang atau setengah terpisah, terdiri dari satu tulang, sementara Feliformia, bula pendengarannya memiliki dua ruang, terdiri dari satu tulang yang disatukan oleh septum.[7] Caniformia tidak memiliki kelenjar cowper dan vesikula seminalis. Relatif dengan ukuran tubuh, tulang penis Caniformia biasanya lebih panjang daripada Feliformia.[7]

Famili yang masih ada

[sunting | sunting sumber]
Beruang kutub, caniform darat terbesar
Caniformia terkecil adalah musang kecil.

Caniformia terdiri dari sembilan famili yang masih hidup, dengan tiga famili punah yang diketahui. Famili yang masih hidup merupakan monofiletik menurut analisis filogenetis molekuler.[8] Caniformia darat di alam liar ditemukan di seluruh benua kecuali Antarktika, sementara anjing laut tersebar di seluruh lautan di dunia.

Famili Canidae (anjing dan anggota Canidae lain) termasuk serigala, anjing, koyote, dan rubah, juga sejumlah hewan yang kurang dikenal umum. Famili ini saat ini dibagi menjadi dua kelompok besar, anjing sejati (tribus Canini), yang mengandung sembilan genera, dan rubah sejati (tribus Vulpini) dengan dua genera. Sebagai tambahan, dua genera basal dideskripsikan. Diketahui ada sekitar 35 spesies Canidae yang masih hidup, terkadang hidup berkawanan. Anjing merupakan spesies paling beragam dari seluruh mamalia dalam hal varian struktur tubuh.[butuh rujukan]

Famili Ursidae (beruang) adalah yang terbesar diantara semua caniform darat. Delapan spesies diakui, dipisah menjadi lima genera. Bobot mereka bervariasi dari beruang kutub besar (jantan, 350–680 kg atau 775-1500 lb) sampai beruang madu kecil (jantan, 30–60 kg atau 66–132 lb) dan dari panda raksasa yang terancam sampai beruang hitam yang sangat umum. Ciri-ciri umum dari beruang modern termasuk badan besar dengan kaki kekar, moncong panjang, rambut kasar, kaki plantigrad dengan lima cakar yang tidak dapat ditarik, dan ekor pendek. Sebagian besar beruang merupakan omnivor, dengan diet yang sangat bervariasi yang termasuk tumbuhan dan hewan. Beruang kutub merupakan yang paling karnivor dari semua beruang dikarenakan iklim arktik di habitatnya, dan memilih untuk memakan anjing laut. Panda raksasa adalah beruang paling herbivor dan sudah berevolusi melalui sejumlah adaptasi, termasuk "jari" keenam, gigi yang dikhususkan, dan otot rahang yang kuat, digunakan hampir hanya untuk memakan bambu, anggota keluarga rumput yang kuat. Beruang sloth teradaptasi untuk memakan semut dan rayap, dengan moncong panjang, cakar kuat, dan gigi depan atas yang hilang, meskipun beruang sloth juga memakan madu dan buah-buahan.

Famili Ailuridae saat ini terdiri dari spesies tunggal, panda merah, yang awalnya dianggap termasuk garis keturunan Procyonidae atau Ursidae, namun sekarang ditempatkan di familinya sendiri dengan beberapa spesies punah. Hewan ini ditemukan di pegunungan Himalaya, termasuk Tiongkok selatan, Nepal, Bhutan, India, dan Pakistan. Spesies fosil dari famili ini juga ditemukan di Amerika Utara.[9]

Famili Mephitidae (sigung dan badger bau) sempat diklasifikasikan sebagai Mustelidae, namun sekarang dikenal sebagai garis keturunannya sendiri. 12 spesies sigung dibagi menjadi empat genera: Mephitis (sigung bergaris dan bertudung, dua spesies), Spilogale (sigung totol, empat spesies), Mydaus (badger bau, dua spesies) dan Conepatus (sigung berhidung babi, empat spesies). Dua spesies sigung dalam genus Mydaus berada di Indonesia dan Filipina; semua sigung lain berada di Amerika dari Kanada sampai Amerika Selatan tengah.

Famili Mustelidae (badger, cerpelai, dan berang-berang) adalah famili carnivora terbesar, dengan 22 genera yang masih hidup, dan secara kasar terdapat 57 spesies yang masih hidup. Meskipun bentuk, ukuran, dan kebiasaanya sangat bervariasi, sebagian besar anggota Mustelidae merupakan hewan yang lebih kecil dengan kaki pendek, telinga yang bulat dan pendek, dan bulu tebal. Mustelidae umumnya tidak memiliki pergigian yang identik, mereka semua memiliki gigi yang teradaptasi untuk memakan daging, termasuk adanya karnasius pencabik.

Anggota famili Procyonidae (rakun, coati) merupakan hewan-hewan kecil, biasanya memiliki tubuh ramping dan ekor panjang. Diketahui terdapat sembilan belas spesies yang masih hidup dalam enam genera. Selain kinkajou, semua procyonid memiliki ekor bergaris dan warna wajah yang berbeda, dan seperti beruang, merupakan plantigrad, berjalan dengan telapak kakinya. Sebagian besar spesies memiliki cakar yang tidak dapat ditarik. Procyonid awal mungkin merupakan cabang famili Canidae yang beradaptasi dengan diet omnivor.[10]

Pinnipedia (klad anjing laut, singa laut, dan walrus) adalah kelompok mamalia laut semiakuatik beragam yang tersebar luas, yang berkerabat dekat dengan sebuah kelompok Pinnipedia yang sudah punah, Enaliarctos. Sementara dukungan monofili pada Pinnipedia terbilang kuat, kekerabatan Pinnipedia dengan mamalia darat masih tidak jelas. Beberapa penelitian mendukung hipoesis bahwa beruang adalah kerabat terdekatnya,[11][12][13] sementara yang lainnya mendukung kekerabatannya lebih dekat ke Mustelidae.[14][15][16][17]

Pinnipedia terpisah dari anggota Caniformia lainnya 50 juta tahun yang lalu selama Eosen.[16]

Saat ini klad dibagi menjadi tiga famili:

Famili Phocidae (anjing laut sejati atau tanpa telinga) terdiri dari 19 spesies hewan berbentuk tong yang sangat akuatik, bobot dan panjangnya berkisar dari 45 kg (100 pon) dan 12 m (39 ft) (anjing laut bercincin), sampai 2.400 kg (5.300 pon) dan 5 m (16 ft) (anjing laut gajah selatan). Phocidae ditemukan di seluruh lautan di dunia.

Famili Otariidae (anjing laut bertelinga, singa laut, anjing laut berbulu) tersebar di sepanjang laut dunia kecuali Atlantik Utara. 15 spesies (dibagi menjadi tujuh genera) Otariidae dibedakan dari Phocidae dari daun telinga yang terlihat, wajah yang lebih mirip anjing, dan kemampuan untuk membalikkan sirip belakang ke depan.

Famili Odobenidae saat ini mengandung spesies tunggal, yaitu walrus. Pinniped besar (2.000 kg or 4.400 pon) yang berbeda dengan kumis dan taring panjang, walrus memiliki penyebaran sirkumpolar yang terputus-putus di Samudra Arktik dan lautan Sub-Arktika di Belahan Bumi utara. Makanan utamanya adalah hewan bentik seperti bivalvia dan invertebrata laut lainnya.

Miacis adalah anggota ordo Carnivora paling awal yang diketahui.

Caniformia pertama kali muncul sebagai karnivor pemanjat pohon, yang secara dangkal mirip marten pada kala Eosen sekitar 42 jtyl (juta tahun yang lalu). Miacis cognitus kemungkinan merupakan caniform awal. Seperti Carnivora awal lainnya, hewan ini sangat ahli dalam memanjat pohon dengan cakar setajam jarum, dan memiliki kaki dan sendi yang mirip Carnivora modern. M. cognitus kemungkinan merupakan penghuni hutan yang lincah yang memangsa hewan kecil, seperti mamalia, reptil, dan burung.

Singa laut Selandia Baru (Phocarctos hookeri)
Rakun (Procyon lotor)

Perdebatan mengenai asal pinnipedia berlanjut. Bukti molekuler terkini kemungkinan menunjukkan bahwa pinnipedia berevolusi dari nenek moyang mirip-beruang sekitar 23 jtyl selama kala Oligosen akhir atau Miosen awal, sebuah periode transisi antara periode Paleogen yang lebih hangat dan Neogen yang lebih sejuk.[15] Namun, penemuan fosil Puijila darwini di endapan Miosen awal di Nunavut memungkinkan skenario yang berbeda. Seperti berang-berang modern, Puijila memiliki ekor panjang, kaki pendek, dan kaki berselaput ketimbang sirip. Namun, kaki dan pundaknya lebih kokoh, dan Puijila kemungkinan merupakan perenang quadrupedal–menetapkan bentuk pergerakan akuatik yang memunculkan jenis renang major yang digunakan oleh pinnipedia modern. Puijila dimasukkan dalam klad Mustelidae.

Klasifikasi

[sunting | sunting sumber]

Kladogram ini dibuat berdasarkan filogeni molekuler enam gen dalam Flynn, 2005.[15]

   Caniformia   

AmphicyonidaeYsengrinia americana

Canidae Anjing kuning Afrika

   Arctoidea   
   Ursoidea   

Hemicyonidae

Ursidae Beruang hitam amerika

   Mustelida   
Pinnipedia

Enaliarctidae

   

Phocidae Anjing laut biasa

   

Otariidae Singa laut California

Odobenidae Walrus Pasifik

   Musteloidea   
   

Mustelidae Kucing tiang Eropa

   

Mephitidae Sigung belang

   

Procyonidae Rakun

Ailuridae Panda merah

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Basic Biology (2015). "Carnivora". 
  2. ^ Rhines, C (2003). "Martes pennanti". Animal Diversity Web. Diakses tanggal March 12, 2011. 
  3. ^ "American Marten". New York State Department of Environmental Conservation. Diakses tanggal March 12, 2011. 
  4. ^ Silverstein, Alvin; Silverstein, Virginia and Robert (1995). The Sea Otter. Brookfield, Connecticut: The Millbrook Press, Inc. ISBN 978-1-56294-418-6. OCLC 30436543. p11.
  5. ^ Roberts, M. S.; Gittleman, J. L. (1984). "Ailurus fulgens" (PDF). Mammalian Species. The American Society of Mammalogists (222): 3. doi:10.2307/3503840. JSTOR 3503840. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-05-15. Diakses tanggal March 12, 2011. 
  6. ^ Goldberg, J. (2003). "Bassariscus astutus". Animal Diversity Web. Diakses tanggal March 12, 2011. 
  7. ^ a b R. F. Ewer (1973). The Carnivores. Cornell University Press. ISBN 978-0-8014-8493-3. Diakses tanggal 9 January 2013. 
  8. ^ Eizirik E.; Murphy W.J.; Koepfli K.P.; Johnson W.E.; Dragoo J.W.; O'Brien S.J. (2010). "Pattern and timing of the diversification of the mammalian order Carnivora inferred from multiple nuclear gene sequences". Molecular Phylogenetics and Evolution. 56 (1): 49–63. doi:10.1016/j.ympev.2010.01.033. PMC 7034395alt=Dapat diakses gratis. PMID 20138220. 
  9. ^ "Two new carnivores from an unusual late Tertiary forest biota in eastern North America" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-09-30. Diakses tanggal 2007-02-27. 
  10. ^ Russell, James (1984). Macdonald, D., ed. The Encyclopedia of MammalsPerlu mendaftar (gratis). New York: Facts on File. hlm. 98–99. ISBN 0-87196-871-1. 
  11. ^ Lento, G. M.; Hickson, R. E.; Chambers, G. K.; Penny, D. (1995). "Use of spectral analysis to test hypotheses on the origin of pinnipeds". Molecular Biology and Evolution. 12 (1): 28–52. doi:10.1093/oxfordjournals.molbev.a040189alt=Dapat diakses gratis. PMID 7877495. 
  12. ^ Hunt, R. M. Jr.; Barnes, L. G. (1994). "Basicranial evidence for ursid affinity of the oldest pinnipeds". Proceedings of the San Diego Society of Natural History. 29: 57–67. 
  13. ^ Higdon, J. W.; Bininda-Emonds, O. R.; Beck, R. M.; Ferguson, S. H. (2007). "Phylogeny and divergence of the pinnipeds (Carnivora: Mammalia) assessed using a multigene dataset". BMC Evolutionary Biology. 7: 216. doi:10.1186/1471-2148-7-216. PMC 2245807alt=Dapat diakses gratis. PMID 17996107. 
  14. ^ Sato, J. J.; Wolsan, M.; Suzuki, H.; Hosoda, T.; Yamaguchi, Y.; Hiyama, K.; Kobayashi, M.; Minami, S. (2006). "Evidence from nuclear DNA sequences sheds light on the phylogenetic relationships of Pinnipedia: Single origin with affinity to Musteloidea". Zoological Science. 23 (2): 125–46. doi:10.2108/zsj.23.125. hdl:2115/13508alt=Dapat diakses gratis. PMID 16603806. 
  15. ^ a b c Flynn, J. J.; Finarelli, J. A.; Zehr, S.; Hsu, J.; Nedbal, M. A. (2005). "Molecular phylogeny of the Carnivora (Mammalia): Assessing the impact of increased sampling on resolving enigmatic relationships". Systematic Biology. 54 (2): 317–37. doi:10.1080/10635150590923326alt=Dapat diakses gratis. PMID 16012099. 
  16. ^ a b Hammond, J. A.; Hauton, C.; Bennett, K. A.; Hall, A. J. (2012). Nikolaidis, Nikolas, ed. "Phocid seal leptin: Tertiary structure and hydrophobic receptor binding site preservation during distinct leptin gene evolution". PLOS ONE. 7 (4): e35395. Bibcode:2012PLoSO...735395H. doi:10.1371/journal.pone.0035395alt=Dapat diakses gratis. PMC 3334926alt=Dapat diakses gratis. PMID 22536379. 
  17. ^ Rybczynski, N.; Dawson, M. R.; Tedford, R. H. (2009). "A semi-aquatic Arctic mammalian carnivore from the Miocene epoch and origin of Pinnipedia". Nature. 458 (7241): 1021–24. Bibcode:2009Natur.458.1021R. doi:10.1038/nature07985. PMID 19396145. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]