Brest-Litovsk
Brest
Brest-Litovsk | |
---|---|
Negara | Belarus |
Voblast | Brest |
Didirikan | 1019 |
Pemerintahan | |
• Ketua Komite Eksekutif | Siarhiej Labadzinski |
• Ketua Dewan Perwakilan | Mikalaj Krasouski |
Luas | |
• Total | 145 km2 (56 sq mi) |
Ketinggian | 280,4 m (9,199 ft) |
Populasi (2024) | |
• Total | 344.470 |
• Kepadatan | 2.400/km2 (6,000/sq mi) |
Zona waktu | UTC 3 (MSK) |
Kode pos | 224000 |
Kode area telepon | 375 (0)162 |
Pelat kendaraan | 1 |
Situs web | city-brest.gov.by |
Brest (bahasa Belarus: Брэст, translit. Brest; bahasa Rusia: Брест, translit. Brest; bahasa Yiddi: בריסק, Brisk; bahasa Polandia: Brześć), sebelumnya dikenal sebagai Brest-Litovsk (bahasa Belarus: Брэст-Літоўск; bahasa Rusia: Брест-Литовск; bahasa Polandia: Brześć Litewski) atau Brześć nad Bugiem ("Brest di Laut") adalah sebuah kota di Belarus yang perbatasan dengan Polandia di seberang kota Terespol, tempat pertemuan sungai Bug dan Mukhavets, menjadikannya kota perbatasan. Brest adalah ibu kota Provinsi Brest dan Distrik Brest, meskipun secara administratif terpisah dari distrik tersebut.[1] Pada tahun 2024, jumlah penduduknya mencapai 344.470 jiwa.[1]
Brest adalah salah satu kota tertua di Belarus dan situs bersejarah bagi banyak kebudayaan, karena kota ini menjadi tuan rumah peristiwa bersejarah penting, seperti Persatuan Brest dan Perjanjian Brest-Litovsk. Selanjutnya, Benteng Brest diakui oleh Uni Soviet sebagai "Benteng Pahlawan" untuk menghormati pertahanan Benteng Brest pada bulan Juni 1941.
Pada Puncak Abad Pertengahan, kota ini berada di bawah Polandia, kerajaan Rus Kiev, dan Kadipaten Agung Lituania. Dari Puncak Abad Pertengahan hingga tahun 1795, kota ini merupakan bagian dari Kadipaten Agung Lituania, yang kemudian menjadi bagian dari Persemakmuran Polandia-Lituania sejak tahun 1569. Pada tahun 1795, kota ini dimasukkan ke dalam Kekaisaran Rusia dengan Pemisahan Polandia Ketiga. Setelah Perang Polandia-Soviet, Brest menjadi bagian dari Republik Polandia Kedua. Pada tahun 1939, kota ini direbut oleh Jerman Nazi selama invasi Polandia, dan kemudian diserahkan ke Uni Soviet berdasarkan Perjanjian Perbatasan Jerman-Soviet. Pada tahun 1941, Brest kembali direbut oleh Jerman selama Operasi Barbarossa. Pada tahun 1944, kota ini direbut kembali oleh Tentara Merah selama serangan Lublin–Brest.[2] Kota ini merupakan bagian dari RSS Byelorusia hingga pecahnya Uni Soviet pada tahun 1991. Sejak itu, Brest menjadi bagian dari Belarus yang merdeka.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Kota ini didirikan bangsa Slavia sebagai Bereste pada 1017 namun ditaklukkan Kekaisaran Mongol pada 1241 dan Lithuania pada 1319. Dinamai kembali sebagai Brest-Litovsk pada abad 14 dan menjadi bagian kerajaan gabungan Polandia dan Lithuania pada 1569. Pada 1596 menjadi tuan rumah dewan yang mendirikan Katolik Timur atau Gereja Persatuan.
Brest diberikan pada Rusia saat Polandia-Lithuania dibagi buat ketiga kalinya 1795. Dicaplok Kekaisaran Jerman pada 1915, selama PD I. Pada Maret 1918, dalam benteng di pinggiran barat Brest pada pertemuan Sungai Bug Barat dan Sungai Mukhavets, Persetujuan Brest-Litovsk ditandatangani, mengakhiri perang antara Rusia dan Kekuatan Tengah dan menyerahterimakan kota ini dan wilayah lingkungannya pada lingkungan pengaruh Kekaisaran Jerman. Lalu perjanjian ini dibatalkan perjanjian yang mengakhiri perang.
Yang terbaru menyusun kembali Polandia mengambil kendali Brest pada 1919, pengembangan yang secara resmi diakui pada Perjanjian Riga pada 1921. Benteng Brest, yang rusak berat selama PD I, kembali ke dalam gudang senjata peralatan perang dan bagian tengahnya pada penjara. Pada 1930 penahanan Wincenty Witos mengambil tempat di sini. Selama Kampanye September Polandia kota ini dipertahankan sejumlah angkatan kecil dari 4 batalion infantri dipimpin Jend. Konstanty Plisowski melawan Korps Panser XIX Jend. Heinz Guderian. Setelah 4 hari peperangan hebat angkatan Polandia menarik diri ke selatan pada 17 September.
Kota ini diserang dan dianeksasi Uni Soviet pada 1939 menurut pakta Ribbentrop-Molotov yang membagi Polandia ditandatangani Nazi Jerman pada Agustus 1939. Kebanyakan orang Belorusia menganggapnya sebagai penyatuan kembali bangsa Belorusia di bawah 1 konstituen (BSSR saat itu).
Pada 22 Juni 1941 kota ini diserang Nazi Jerman di awal Operasi Barbarossa, dengan benteng yang pada persetujuan 1918 telah ditandatangani buat berlaku sebagai titik fokus perlawanan. Bertahan sebulan, mendirikan status kota hanya sebagai Benteng Pahlawan di antara Kota Pahlawan Uni Soviet. Komunitas Yahudi Brest dibantai di bawah kekuasaan Nazi. Kota ini direbut kembali angkatan Uni Soviet pada 1944.
Gerakan perlawanan Polandia, termasuk Tentara Dalam Negeri dari Distrik Polesie, juga aktif di kota Brest.
Menurut persetujuan Konferensi Yalta Februari 1945, Brest belum berganti tangan lagi, diserahkan kepada Republik Sosialis Soviet Belorusia. Kini merupakan bagian negara merdeka Belarus.
Pada awal tahun 2019, kuburan massal berisi sisa-sisa 1.214 manusia ditemukan di kawasan Ghetto Brest selama proyek konstruksi. Sebagian besar jenazah diyakini adalah orang Yahudi yang dibunuh oleh Nazi.[3][4]
Pemandangan di dalam dan sekeliling Brest
[sunting | sunting sumber]Bangunan peringatan gaya Uni Soviet yang megah sekali dibangun di sini pada peperangan 1941 buat mengingat kembali pembela benteng yang dikenal maupun yang tak dikenal. Bangunan peringatan perang ini ialah daya tarik wisata terbesar di kota ini. Selain itu, museum arkeologi kota tua terletak dekat situs benteng. Menawarkan objek dan pondok yang berasal dari abad 13 yang ditemukan selama penggalian pada 1970an.
Taman Nasional Belavezhskaya Pushcha, 70 km utara Brest, ialah cadangan biosfer kehormatan dunia dan bisa dicapai dengan mobil atau bus. Hutan asli ini ialah rumah bagi bison Eropa liar (wisent). Ada museum dan kebun binatang buat wisatawan di hutan bersama dengan sebuah hotel dan RM kecil. Hewan-hewan bisa disaksikan juga sepanjang tahun. Darma wisata bisa juga dilakukan dengan kuda dan kereta ke dalam hutan.
Desa Kosava, di mana Tadeusz Kosciuszko lahir, ialah juga di daerah Brest dan menonjolkan istana abad 19 dan Gereja Katolik Roma. Brest juga menjadi tuan rumah museum rel di luar Belorusia pertama. Bangutan peringatan Holocaust didirikan buat peringatan atas kematian penduduk Yahudi di ghetto Brest.
Kini bandara lokal (kode BQT), yang telah ditutup sejak berpisah dengan Uni Soviet telah mulai menjalankan penerbangan ke ibu kota Minsk, Moskow, dan Novgorod di Rusia secara mingguan.
-
Museum Arkeologi Berestye
-
Museum Kereta Api Brest
-
Katedral Santo Nikolas
Orang-orang asal Brest
[sunting | sunting sumber]- Rabi Yehoshua Leib Diskin, rabi dari Brest (Brisk)
- Menachem Begin, mantan Perdana Menteri Israel
- Jarosław Dąbrowski, revolusioner dan jenderal Polandia
- David Dubinsky, mantan kepala International Ladies Garment Workers' Union
- Louis Gruenberg, komposer
- Piotr Mašeraŭ, sekretaris komite Belarus Partai Komunis Uni Soviet
- David B. Steinman, insinyur struktur Amerika; perancang Jembatan Mackinac
- Liubov Charkashyna, peraih medali perunggu senam ritmik serba guna individu di Olimpiade Musim Panas 2012
- Rabi Aaron ben Meir dari Brest, rabi abad ke-18
- Rabi Aharon Leib Shteinman, rabi haredi di Israel
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Численность населения на 1 января 2024 г. и среднегодовая численность населения за 2023 год по Республике Беларусь в разрезе областей, районов, городов, поселков городского типа". web.archive.org. 2024-04-02. Diakses tanggal 2024-08-09.
- ^ "BREST-LITOVSK, BREST, BRISK, BRESTYE, BERESTIE, BERESTOV, BRZESC, sometimes Russia or Poland and now Belarus - Jewish Genealogy - Searching for our ancestors". web.archive.org. 2005-05-09. Diakses tanggal 2024-08-09.
- ^ Liphshiz, Cnaan. "Remains of Hundreds of Bodies Unearthed at Former Jewish Ghetto in Belarus". The Jerussalem Post.
- ^ "Belarus Building Site Yields the Bones of 1,214 Holocaust Victims - The New York Times". web.archive.org. 2021-05-12. Diakses tanggal 2024-08-09.