Lompat ke isi

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari BPPT)
Badan Pengkajian
dan Penerapan Teknologi
BPPT
Gambaran umum
Didirikan23 Agustus 1978; 46 tahun lalu (1978-08-23)
DibubarkanSeptember 2021; 3 tahun lalu (2021-09)
Nomenklatur penggantiBadan Riset dan Inovasi Nasional
Bidang tugasPengkajian dan penerapan teknologi
SloganSolid Smart Speed
Di bawah koordinasi
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia
Kepala[1]
Hammam Riza
Sekretaris Utama
Dadan Moh. Nurjaman
Kantor pusat
Gedung B.J. Habibie, Jl. M.H. Thamrin No.8, Jakarta Pusat
Situs web
www.bppt.go.id
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (disingkat BPPT) adalah bekas lembaga pemerintah nonkementerian di Indonesia yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi. Sejak tahun 2021, BPPT bersama dengan berbagai lembaga dan unit pemerintahan lain dileburkan ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kepala BPPT terakhir adalah Hammam Riza.

Tugas dan fungsi

[sunting | sunting sumber]

Pada masa aktifnya, BPPT melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam menjalankan tugasnya, BPPT menyelenggarakan fungsi:[2]

  • Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengkajian dan penerapan teknologi
  • Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPPT
  • Pemantauan, pembinaan dan pelayanan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta dibidang pengkajian dan penerapan teknologi dalam rangka inovasi, difusi, dan pengembangan kapasitas, serta membina alih teknologi
  • Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

Susunan organisasi

[sunting | sunting sumber]

Pada masa aktifnya, BPPT terdiri atas:[3]

  • Kepala
  • Sekretariat Utama
    • Biro Perencanaan dan Keuangan
    • Biro Sumber Daya Manusia dan Organisasi
    • Biro Hukum, Kerjasama, dan Hubungan Masyarakat
    • Biro Umum
  • Deputi Bidang Pengkajian dan Kebijakan Teknologi
    • Pusat Teknologi Kawasan Spesifik dan Sistem Inovasi
    • Pusat Pengkajian Industri Proses dan Energi
    • Pusat Pengkajian Industri Manufaktur, Telematika, dan Elektronika
    • Pusat Sistem Audit Teknologi
  • Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam
    • Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Wilayah
    • Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Mineral
    • Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana
    • Pusat Teknologi Lingkungan
    • Pusat Teknologi Modifikasi Cuaca
  • Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi
    • Pusat Teknologi Produksi Pertanian
    • Pusat Teknologi Agroindustri
    • Pusat Teknologi Bioindustri
    • Pusat Teknologi Farmasi dan Medika
  • Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi, dan Material
    • Pusat Teknologi Elektronika
    • Pusat Teknologi Sumber Daya Energi dan Industri Kimia
    • Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi
    • Pusat Teknologi Material
  • Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa
    • Pusat Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan
    • Pusat Teknologi Industri Permesinan
    • Pusat Teknologi Sistem dan Prasarana Transportasi
    • Pusat Teknologi Rekayasa Industri Maritim
  • Inspektorat
  • Pusat Pelayanan Teknologi
  • Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan
  • Pusat Manajemen Informasi

Awal mula

[sunting | sunting sumber]

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bermula dari gagasan Soeharto pada tahun 1974 yang kemudian menugaskan B. J. Habibie selaku penasihat pemerintah di bidang Advanced Technology dan Teknologi Penerbangan untuk pembentukan badan tersebut.[4]

BPPT dibutuhkan sebagai lembaga yang mengkaji masalah-masalah teknologi secara mendalam dan menyeluruh agar penerapan teknologi memberikan manfaat bagi kepentingan bangsa, khususnya dalam rangka mengembangkan industri dan produksi yang dapat memperkuat ketahanan nasional.[4]

Pada tanggal 23 Agustus 1978, B. J. Habibie dilantik menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi/Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi pada Kabinet Pembangunan III melalui Keputusan Presiden Nomor 25/1978 sebagai Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang bertanggung jawab kepada presiden.[4]

Transformasi teknologi nasional

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1989, Indonesia menggaungkan transformasi nasional dengan membangun industri strategis nasional.[5] Perancangan dan pengkajian industri strategis hampir seluruhnya dikerjakan oleh BPPT, terutama aset sumber daya manusia yang menjadi dasar setiap industri strategis.[4]

Momen keberhasilan transformasi teknologi nasional adalah sebuah rancang bangun pesawat N-250, disebut juga dengan Gatotkaca, yang berhasil terbang perdana pada 10 Agustus 1995.[4][6][7]

Berdasarkan keberhasilan tersebut, maka pada setiap tanggal 10 Agustus diperingati sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas).[8]

BPPT bertanggung jawab menghasilkan inovasi

[sunting | sunting sumber]

Awalnya, BPPT menjembatani dan melakukan mediasi antara penyedia teknologi dengan pengguna teknologi. Selain itu, BPPT menjadi lembaga yang merekomendasikan atau memilih teknologi yang paling tepat untuk pembangunan di Indonesia, serta memberikan solusi teknologi.[9]

Dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SISNAS IPTEK) pada tanggal 13 Agustus 2019 oleh presiden Joko Widodo,[10] maka BPPT menjadi lembaga pengkajian dan penerapan yang berfungsi menumbuhkembangkan teknologi maupun pendayagunaan teknologi serta bertanggung jawab menghasilkan inovasi.[11]

Implementasi dari undang-undang tersebut menghasilkan beberapa produk inovasi yang termasuk dalam fokus prioritas riset nasional berupa pesawat tanpa awak pengawas kedaulatan nasional,[12] pabrik garam terintegrasi,[13] teknologi modifikasi cuaca,[14] pembangkit listrik tenaga sampah,[15] bahan baku obat,[16] dan stasiun pengisian kendaraan listrik.[17]

Garis waktu penting

[sunting | sunting sumber]
  • Pada tahun 1974, dengan surat keputusan Nomor 76/M/1974 tanggal 5 Januari 1974, B. J. Habibie diangkat sebagai penasihat pemerintah di bidang teknologi pesawat dan teknologi tinggi. Untuk mewadahi Habibie dan sekitar 20 anggota timnya, pemerintah membentuk Divisi Advance Teknologi dan Teknologi Penerbangan (ATTP) Pertamina.[4]
  • Tanggal 1 April 1976, melalui Surat keputusan Dewan Komisaris Pemerintah Pertamina Nomor 04/Kpts/DR/DU/1975 Advance Teknologi dan Teknologi Penerbangan (ATTP) diubah menjadi Divisi Advance Teknologi (ATP) Pertamina. ATP merupakan cikal bakal berdirinya BPPT[4]
  • Pada April 1978, B. J. Habibie dilantik sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi/Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.[4]
  • Pada Agustus 1978, Divisi Advance Teknologi Pertamina diubah menjadi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi melalui Keputusan Presiden No 25/1978. BPPT dibentuk sebagai Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang bertanggungjawab kepada presiden.[4]
  • Pada tahun 1979, dibangun laboraturium pertama Uji Konstruksi BPPT yang berfungsi melakukan pengujian berbagai jenis dan bentuk konstruksi/komponen konstruksi yang terbuat dari logam, beton, plastik atau bahan lainnya yang digunakan dalam konstruksi kendaraan, kereta api, kapal, pesawat terbang, bangunan, jalan, jembatan dan sebagainya.[4]
  • Pada tahun 1981, Laboratorium Uji Konstruksi (LUK) mulai beroperasi sebagai penunjang pengujian dan penelitian material, komponen, dan konstruksi.[4]
  • Pada 28 Agustus 1982, terbit Keputusan Presiden Nomor 31/1982 tentang Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Keppres itu meninjau kembali dan menyempurnakan organisasi BPPT sebagaimana diatur dalam Keppres Nomor 25/1978.[4]
  • Pada 18 Desember 1984, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Uji Konstruksi (LUK) diresmikan Presiden Soeharto.[4]
  • Pada tahun 1985, BPPT menyelenggarakan OFP (overseas fellowship program) yakni program beasiswa kader teknologi ke luar negeri. Program ini dikenal dengan Program Beasiswa Habibie.[4]
  • Pada tahun 1985, UPT Hujan Buatan diresmikan untuk melakukan kaji terap modifikasi cuaca.[4]
  • Pada Februari 1985, BPPT dan Arteliers et Chantiers de la Manche (ACM), Prancis menyepakati pengadaan Kapal Riset Baruna Jaya I, II dan III untuk inventarisasi potensi sumber daya laut Indonesia secara mandiri.[4]
  • Pada tahun 1986, Habibie merintis jaringan komunikasi yang dapat menghubungkan seluruh Indonesia. Rintisan ini kelak dikenal dengan IPTEKnet.[4]
  • Pada tahun 1987, UPT Laboratorium Sumber Daya dan Energi (LSDE) beroperasi untuk penelitian dan pengujian bidang teknologi konservasi dan konservasi energi. Selain itu, UPT Ethanol, Protein Sel Tunggal, dan Gula (EPG) didirikan di Lampung.[4]
  • Pada tahun 1990, UPT Laboratorium Aero Gas Dinamika dan Getaran (LAGG) diresmikan untuk menunjang industri pesawat terbang dan industri maritim.[4]
  • Pada 8 Oktober 1991, Terbit Keppres Nomor 47/1991 tentang Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.[4]
  • Pada tahun 1994, IPTEKnet terbentuk sebagai organisasi pertama di Indonesia yang berhasil terkoneksi ke internet.[4]
  • Pada 10 Agustus 1995, pesawat penumpang N-250 yang diberi nama Gatotkaca terbang perdana.[7] Tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional melalui Keppres 71/1995.[4][6][7]
  • Pada tahun 1995, UPT Pengembangan Seni dan Teknologi Keramik dan Porselin (PSTKP) diresmikan untuk mengembangkan seni lukis dan ukir Bali.[4]
  • Pada tahun 1996, BPPT memprakarsai SMA Insan Cendekia di Serpong, Tangerang.[4]
  • Pada tahun 1996, Kapal Riset Baruna Jaya ikut pencarian KM Gurita di Sabang.[4]
  • Pada tahun 1997, Rahardi Ramelan diangkat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi merangkap Kepala BPPT pada Kabinet Pembangunan VII menggantikan Habibie yang diangkat sebagai Wakil Presiden.[4]
  • Pada 21 Mei 1998, Muhammad Zuhal diangkat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi merangkap Kepala BPPT pada Kabinet Reformasi Pembangunan.[4]
  • Pada 31 Juli 1998, Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika didirikan di Surabaya.[4]
  • Pada 4 Agustus 1998, Presiden menerbitkan Keppres Nomor 117/1998 tentang Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Ini merupakan penyempurnaan atas Keputusan Presiden No 47 Tahun 1991. BPPT tidak lagi memiliki kewenangan clearing house of technology.[4]
  • Pada tahun 1999, Muhammad A. S. Hikam dilantik sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi merangkap Kepala BPPT pada Kabinet Persatuan Nasional.[4]
  • Pada 21 Februari 2001, BPPT mengembangkan aplikasi sumber terbuka, seperti Kantaya (Kantor Maya) dan WinBI (Windows Bahasa Indonesia) sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2001.[4]
  • Pada 4 April 2001, Wakil Presiden Megawati meresmikan sekaligus delapan laboratorium BPPT; antara lain Balai Termodinamika, Motor, dan Propulsi (MEPPO), Balai Pengkajian Dinamika Pantai (BPDP), Balai Teknologi Lingkungan (BTL), Balai Pengkajian Bioteknologi (Biotek). IPTEKnet juga diresmikan sebagai Balai Jaringan Informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Balai IPTEKnet).[4]
  • Pada 31 Juli 2001, Hatta Rajasa dilantik sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi merangkap Kepala BPPT pada Kabinet Gotong Royong.[4]
  • Pada 23 Januari 2001, LPND (kini LPNK) dikoordinasikan oleh Menteri: BPPT dikoordinasikan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi.[4]
  • Pada 13 September 2001, terbit Keppres No. 103 Tahun 2001 yang memberikan kewenangan BPPT melakukan audit teknologi di Indonesia dengan pembentukan Pusat Audit Teknologi.[4] Objek audit pertama BPPT adalah Texmaco.
  • Pada tahun 2001, BPPT membangun Balai Inkubasi Teknologi (BIT) untuk perusahaan rintisan bidang teknologi.[4]
  • Pada 29 Juli 2002, Undang-Undang Sistem Nasional Litbang dan Iptek disahkan. UU ini sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia.[4]
  • Pada tahun 2002, dengan prototipe dari BPPT, PT Pindad memproduksi panser APR 4×4 yang menggunakan rangka dan mesin Isuzu 120PS.[4]
  • Pada 21 Oktober 2004, Kusmayanto Kadiman dilantik sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi pada Kabinet Indonesia Bersatu. Kusmayanto merangkap sebagai Kepala BPPT sampai tahun 2006.[4]
  • Pada tahun 2004, PT Pindad dan BPPT mengembangkan prototipe panser 6×6 beroda ban menggunakan undercarriage truk Perkasa, termasuk engine 220 PS dan transmisi produksi PT Texmaco.[4]
  • Pada Juni 2005, BPPT mulai mengembangkan Buoy TEWS.[4][18]
  • Pada tahun 2006, BPPT dan PT Pindad mengembangkan prototipe panser amfibi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang mampu bermanuver bukan hanya di darat, tapi bisa menyeberangi sungai dan danau.[4]
  • Pada tahun 2006, dibentuk BPPT Engineering (kini Pusat Pelayanan Teknologi) sebagai pintu gerbang BPPT dalam pelayanan teknologi sekaligus menjadi mitra terpercaya bagi para pengguna jasa teknologi.[4]
  • Pada tahun 2006, BPPT mempopulerkan IGOS Open Source.[4]
  • Pada tahun 2006, Said Djauharsjah Djenie diangkat sebagai Kepala BPPT Ia menjabat selama periode 2006-2008.[4]
  • Pada tahun 2007, berdasarkan inisiatif BPPT, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan program pengembangan bahan bakar nabati (BBN), yang menjadi cikal bakal produk biodiesel B30.[4][19]
  • Pada tahun 2007, BPPT pertama kali menganugrahkan gelar Perekayasa Utama Kehormatan.[4][20][21]
  • Pada tahun 2007, BPPT bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia memulai kembali rancangan bangun industri pesawat yang dimulai dengan membuat model uji aerodinamika pesawat N-219.[4][22]
  • Pada tahun 2007, KR Baruna Jaya IV terlibat dalam Operasi SAR pencarian jatuhnya pesawat Adam Air di Selat Makassar.[4]
  • Pada tahun 2008, BPPT pertama kali menganugerahkan Bacharuddin Jusuf Habibie Technology Award (BJHTA).[4]
  • Pada tahun 2008, Marzan Aziz Iskandar diangkat sebagai Kepala BPPT[4]
  • Pada tahun 2009, BPPT mengeluarkan kebijakan proporsional bagi para ahli yang tertarik menjadi tenaga perekayasa sesuai dengan Keputusan Kepala BPPT Nomor 02/Kp/BPPT/I/2009 tentang tata cara penyetaraan jabatan fungsional perekayasa.[4]
  • Pada tahun 2009, BPPT menggelar pemungutan suara elektronik (e-voting) pertama di Indonesia dalam pemilihan kepala dusun di Jembrana.[4]
  • Pada tahun 2013, KR Baruna Jaya terlibat dalam operasi SAR pencarian karamnya Kapal Feri Bahuga Jaya.[4]
  • Pada tahun 2014, Unggul K. Yudoyono diangkat sebagai Kepala BPPT dari 2014 hingga 2018.[4]
  • Pada 11 Januari 2015, KR Baruna Jaya I menemukan kotak hitam AirAsia QZ8501 di perairan Selat Karimata.[4]
  • Pada tahun 2016, BPPT menyelenggarakan Kongres Teknologi Nasional sebagai wadah pertemuan para stakeholder teknologi untuk memberikan solusi terhadap permasalahan teknologi yang ada di Indonesia.[4]
  • Pada tahun 2016, BPPT melaksanakan revitalisasi peralatan yang sudah tua dan memperbarui peralatan yang ada.[4]
  • Pada Oktober 2016, BPPT meresmikan pabrik garam farmasi pertama di Indonesia kapasitas 2000 ton/tahun bekerja sama dengan Kimia Farma. Pabrik ini berlokasi di Watudakon, Jombang, Jawa Timur.[4]
  • Pada 14 Maret 2017, Automatic Dependent Surveillance Broadcast (ADS-B) Ground Station tipe AGS-216 menerima Sertifikat Tipe Peralatan ADS-B dari Kementerian Perhubungan.[4][23]
  • Pada Oktober 2017, inovasi implan tulang traumatik berbahan SS 316 L diproduksi massal oleh PT Zenith Allmart Precisindo, dan telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan.[4][24]
  • Pada tahun 2018, BPPT dipercaya melakukan audit teknologi dan peninjauan desain Lintas Rel Terpadu Jabodebek yang dibuat oleh PT INKA.[4][25]
  • Pada 1 November 2018, KR Baruna Jaya I temukan titik koordinat kotak hitam Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.[4]
  • Pada Desember 2018, BPPT membangun dua stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) pertama di Indonesia.[4][26]
  • Pada Desember 2018, BPPT gelar road trip kendaraan listrik dari Jakarta menuju Serpong untuk melakukan sosialisasi SPKLU dan penggunaan kendaraan berbasis listrik.[4][26]
  • Pada 30 Januari 2019, Hammam Riza dilantik sebagai Kepala BPPT hingga sekarang.[4][27]
  • Pada 25 Maret 2019, PLTSa Merah Putih Bantar Gebang, pembangkit listrik tenaga sampah pertama di Indonesia, resmi beroperasi.[4][28][29]
  • Pada 10 April 2019, BPPT melakukan deploy buoy tsunami Merah Putih di kawasan Gunung Anak Krakatau.[4][30][31]
  • Pada Juni 2019, BPPT lakukan uji jalan bahan bakar biodiesel B30.[4][19]
  • Pada 13 Agustus 2019, UU Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SISNAS IPTEK) disahkan oleh Presiden RI. Untuk pertama kalinya IPTEK menjadi landasan ilmiah pembangunan nasional.[10]
  • Pada Agustus 2019, BPPT terbitkan sertifikat digital kepada seluruh pegawai melalui program i-OTENTIK-3000.[4][32]
  • Pada Agustus 2019, BPPT melaksanakan transformasi digital dengan meluncurkan 41 aplikasi untuk mempercepat proses bisnis di BPPT[4][33][34]
  • Pada September 2019, BPPT menggelar Indonesia Electric Motor Show, pameran kendaraan berbasis listrik pertama di Indonesia.[4]
  • Pada September 2019, Gedung 2 BPPT Jakarta resmi dinamakan Gedung B.J. Habibie, dan Gedung 1 BPPT Jakarta menjadi Gedung Soedjono Djoened Poesponegoro.[4]
  • Pada September 2019, Teknologi Modifikasi Cuaca untuk penanggulangan bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan.[4][14]
  • Pada Desember 2019, BPPT bersama PT LEN bangun SPKLU ketiga di Kantor PT Len Industri, Bandung, Jawa Barat.[4][26]
  • Pada 20 Desember 2019, BPPT bersama PT Garam meresmikan Pilot Project Pabrik Garam Terintegrasi. Pabrik ini dilengkapi teknologi yang mampu meningkatkan kualitas produk garam lokal dari NaCl 88 persen menjadi garam industri dengan NaCl 98 persen.[4][35]
  • Pada 30 Desember 2019, BPPT meluncurkan pesawat tanpa awak (PUNA) tipe Medium Altitude Long Endurance (MALE) Elang Hitam di hangar PT DI.[4][36]
  • Pada Januari 2020, Teknologi Modifikasi Cuaca mendukung penanggulangan bencana banjir di Jakarta dan sekitarnya.[4]
  • Pada 20 Mei 2020, Presiden Joko Widodo meluncurkan secara virtual lima produk kesehatan penanganan virus corona hasil inovasi BPPT bersama Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19 (TFRIC-19).[4][37]
  • Pada Juni 2020, BPPT melaksanakan Surat Edaran Menteri PAN dan RB nomor 384, 390, dan 391 Tahun 2019 tentang langkah strategis dan konkret penyederhanaan birokrasi.[4][38]
  • Pada 10 Agustus 2020, Wakil Presiden Ma’ruf Amin meluncurkan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial 2020-2045 yang berfokus pada lima bidang prioritas yaitu kesehatan, reformasi birokrasi, pendidikan dan riset, ketahanan pangan, serta mobilitas/smart city.[4][39]

Berdasarkan Undang-Undang SISNAS IPTEK,[10] BPPT selaku penyelenggara iptek memiliki tujuh peran dalam melaksanakan tugasnya sebagai lembaga pengkajian dan penerapan teknologi di Indonesia.[40][41]

Perekayasaan

[sunting | sunting sumber]

Perekayasaan adalah kegiatan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk desain atau rancang bangun untuk menghasilkan nilai, produk dan/atau proses produksi yang lebih baik dan/atau efisien dengan mempertimbangkan keterpacuan sudut pandang dari/atau konteks teknis, fungsional, bisnis, sosial, budaya, lingkungan hidup, dan estetika.[10]

Kegiatan perekayasaan teknologi dimulai dengan tahap pengujian sesuai untuk standar yang dibutuhkan, pengembangan teknologi untuk menguatkan teknologi produksi, kegiatan rancang bangun dalam menghasilkan prototipe melalui uji coba kinerja sesuai target desain, serta melakukan pengoperasian bersama industri mitra sehingga menghasilkan kualitas produk mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti sertifikat produksi dan izin edar.

Beberapa kegiatan perekayasaan dari BPPT adalah implan tulang,[42] rubber airbag, pabrik industri garam terintegrasi, pembangkit listrik tenaga panas bumi,[43] dan biogas.

Kliring teknologi

[sunting | sunting sumber]

Kliring teknologi merupakan proses penyaringan kelayakan atas suatu teknologi melalui kegiatan pengkajian untuk menilai atau mengetahui dampak dari penerapannya pada suatu kondisi tertentu.[10] Pada peran kriling teknologi, BPPT dalam beberapa tahun ke belakang melakukan berapa proses penyaringan kelayakan suatu teknologi sebelum diimplementasikan.

Beberapa kegiatan kliring teknologi dari BPPT adalah turbin uap, motor listrik (bow thruster), CNC Bubut, desain pabrik gula,[44] dan pilot project pembangkit listrik tenaga sampah.[29]

Audit teknologi

[sunting | sunting sumber]

Audit teknologi adalah proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif terhadap aset teknologi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian teknologi dengan kriteria dan/atau standar yang telah ditetapkan serta penyampaian hasil kepada pengguna yang bersangkutan.[10]

Beberapa kegiatan audit teknologi dari BPPT adalah audit infrastruktur LRT,[25] audit teknologi mati listrik Pulau Jawa,[45] audit teknologi industri sawit, audit teknologi smart level crossing, audit teknologi pabrik gula, audit teknologi kasus flu burung, dan audit teknologi pembangkit listrik tenaga uap.

Alih teknologi

[sunting | sunting sumber]

Alih teknologi adalah pengalihan kemampuan memanfaatkan dan menguasai Ilmu pengetahuan dan teknologi antar lembaga, badan, atau orang, baik yang berada dalam lingkungan dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri ke dalam negeri atau sebaliknya.[10] Alih teknologi dapat dilakukan secara komersial atau nonkomersial melalui lisensi, kerjasama atau pelayanan jasa ilmu pengetahuan dan teknologi.

Beberapa kegiatan alih teknologi dari BPPT adalah alih teknologi pembangkit listrik tenaga sampah,[29] pembangunan pembangkit listrik tenaga biogas (POME), dan pesawat udara nirawak (PUNA).[36]

Intermediasi

[sunting | sunting sumber]

Intermediasi merupakan upaya untuk menjembatani proses terjadinya inovasi antara penghasil dan calon pengguna teknologi.[10] Intermediasi teknologi menjadi komponen utama dalam pemasaran dan transaksi teknologi.[10] Peran intermediasi teknologi di BPPT telah dilaksanakan oleh unit kerja, balai, Pusat Pelayanan Teknologi, dan Balai Inkubator Teknologi (BIT).

Kegiatan intermediasi dari BPPT dilaksanakan melalui program inkubasi teknologi yang telah menghasilkan 160 calon perusahaan rintisan terinkubasi dari tahun 2002-2019.[46] BIT juga merupakan satu-satunya inkubator dari pemerintah di antara 8 inkubator yang mendapatkan peringkat sebagai lembaga inkubator berklasifikasi A dalam akreditasi inkubator yang dilakukan oleh Kemenristek/BRIN.[47]

Difusi adalah proses di mana adopsi teknologi baru menyebar luas di masyarakat atau perekonomian yang dilakukan melalui penyebarluasan informasi dan/atau promosi tentang suatu ilmu pengetahuan dan teknologi secara proaktif dan ekstensif oleh penemunya dan/atau pihak lain dengan tujuan agar dimanfaatkan untuk meningkatkan daya guna.[10]

Beberapa kegiatan difusi teknologi BPPT di antaranya pakan sapi dari limbah sawit,[48] pembenihan ikan nila Gesit dan Salina,[13] pembenihan ex vitro,[49] pengolahan jagung dan kedelai, serta budidaya rumput laut, pembuatan pupuk slow released fertilizer (SRF). Selain itu telah dilaksanakan pula difusi teknologi PUNA ke PT DI,[36] difusi teknologi fitofarmaka BPPT untuk industri farmasi dan kosmetik, serta difusi teknologi penyiaran digital.[50]

Komersialisasi teknologi

[sunting | sunting sumber]

Komersialisasi teknologi dilaksanakan melalui inkubasi teknologi, kemitraan industri dan/atau pengembangan kawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.[10]

Komersialisasi teknologi merupakan peran yang sangat vital, yang merupakan salah satu dari 7 peran dari BPPT Dalam mendukung komersialisasi produk inovasi BPPT, maka BPPT memiliki Pusat Pelayanan Teknologi (Pusyantek) sekaligus menjembatani komersialisasi yang mengantarkan ide, riset dan inovasi melewati jurang kematian teknologi dan terhubung dengan mitra industri dalam suatu ekosistem teknologi inovasi.

Peran komersialisasi yang dilakukan oleh Pusyantek diharapkan mampu membantu pemerintah dalam menghasilkan teknologi untuk subtitusi barang impor, meningkatkan daya saing, dan kemandirian bangsa. Beberapa produk inovasi berhasil di komersialisasikan melalui Pusyantek, yaitu cangkang kapsul rumput laut, implan tulang,[24] biskuit pangan darurat,[51] kit diagnostik demam berdarah dengue,[52] alat pengolah air minum,[53] sistem pemantauan air, teknologi KTP elektronik,[54] dan Automatic Identification System (AIS).

Sejak pandemi COVID-19 di Indonesia, BPPT menggagas terbentuknya "Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk penanganan Covid-19" atau TFRIC-19[37] yang merupakan kolaborasi model penta heliks dengan terdiri dari 9 institusi atau lembaga, 18 perguruan tinggi, 5 industri, 4 rumah sakit, 15 komunitas, dan 6 perusahaan rintisan.[55] Hasil dari kolaborasi tersebut berupa alat kesehatan penanganan virus corona.[56][57]

Inovasi dan layanan teknologi

[sunting | sunting sumber]

Ekosistem inovasi

[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan pula pada UU SISNAS IPTEK pasal 23-34,[10] BPPT diamanatkan untuk memberikan atau menghasilkan produk inovasi.

Dalam proses menghasilkan produk inovasi dibutuhkan pendampingan mulai dari tahap ide hingga komersialisasi, untuk menghindari berakhirnya teknologi tersebut di lembah kematian teknologi,[58] yaitu sebuah kondisi dimana sebuah produk inovasi tidak diserap oleh pasar ataupun industri, untuk diproduksi secara massal.[59]

Pendampingan ini bisa dijembatani melalui kolaborasi dan kerja bersama seluruh pemangku kepentingan dengan membentuk sebuah ekosistem inovasi, yang melibatkan pemerintah (kementerian/lembaga), perguruan tinggi, industri, komunitas atau asosiasi, dan pemilik modal. Salah satu implementasi dari ekosistem inovasi terwujud pada era pandemi COVID-19 di Indonesia, dengan menghasilkan alat kesehatan penanganan virus corona buatan dalam negeri berupa rapid diagnostic test kit, tes reaksi berantai polimerase, kecerdasan buatan[60] untuk deteksi COVID-19, mobile laboratory level keselamatan biologi 2, dan alat bantu pernapasan darurat.[56][57][61]

Program utama 2020

[sunting | sunting sumber]

Indonesia Tsunami Early Warning System (Ina-TEWS) adalah alat pendeteksi tsunami yang memiliki tujuan untuk mitigasi bencana dan sekaligus mengurangi dampak dari bencana tsunami di Indonesia.[30]

Ina-TEWS terdiri dari empat buoy yang dipasang di empat titik yang berpotensi terjadi gempa dan tsunami, yaitu bagian selatan Kuta, selatan Malang, selatan Cilacap, dan Selat Sunda.[62] Selain itu, Ina-TEWS juga dilengkapi dengan pemasangan dua cable based tsunameter (CBT) di kawasan Gunung Anak Krakatau dan perairan Mentawai.[31]

Program flagship

[sunting | sunting sumber]

Pesawat Udara Nir Awak Elang Hitam

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2019, BPPT membangun pesawat tanpa awak dengan nama program Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) dengan nama Elang Hitam yang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia.[12]

Pesawat tersebut dibuat untuk menjaga kedaulatan nasional demi mencegahnya terorisme, penyelundupan, pembajakan, pencurian SDA, pembalakan liar, pengambilan ikan secara liar, hingga ancaman di daerah perbatasan.[36]

Bahan baku obat

[sunting | sunting sumber]

BPPT bekerja sama dengan industri dalam negeri dan perguruan tinggi mengembangkan bahan baku obat yaitu amoksisilin, parasetamol, insulin, adjuvant vaksin, dan herbal.[16] Upaya ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan impor bahan baku obat sebanyak 1.200 ton per tahun.[63]

Pembangkit listrik tenaga panas bumi

[sunting | sunting sumber]

BPPT mengembangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang dioperasikan di Kamojang, Jawa Barat dengan skala kecil yaitu 3 MW,[64] serta di Lahendong, Sulawesi Utara.[65]

PLTP skala kecil menggunakan komponen dari dalam negeri, termasuk industri komponen oleh UKM.[64] Hal ini membuat penggunaan bahan bakar minyak untuk pembangkit listrik tenaga diesel akan mampu dihemat.[43]

Pabrik garam terintegrasi

[sunting | sunting sumber]

Sebagai substitusi dari impor garam, BPPT bersama PT Garam melakukan komisioning pilot project garam industri terintegrasi dengan kapasitas 40.000 ton/tahun di Manyar, Gresik, Jawa Timur. Pabrik tersebut mampu meningkatkan kualitas produk garam lokal dari NaCl 88% menjadi garam industri dengan NaCl sebesar 98%.[35]

Pabrik garam farmasi

[sunting | sunting sumber]

Dalam rangka menurunkan impor bahan baku farmasi sebesar 40% pada tahun 2019, pabrik garam farmasi milik Kimia Farma beroperasi berdasarkan paten teknologi dari BPPT[66] Pabrik garam farmasi ini merupakan pabrik bahan baku obat pertama di Indonesia yang mengacu pada Cara Pembuatan Bahan Baku Aktif Obat yang Baik (CPBBAOB) dengan izin BPOM tanggal 26 Desember 2015.[67]

Stasiun pengisian kendaraan listrik umum

[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, BPPT telah menghasilkan tiga stasiun pengisian listrik umum atau electric vehicle charging station (EVCS).[26]

Lokasi pengisian daya tersebut terdapat di Gedung B.J. Habibie Jakarta dengan kemampuan pengisian daya cepat 50 kW, kemudian di kawasan Puspiptek Serpong yang berlokasi di B2TKE-BPPT dengan kemampuan pengisian daya pintar 20 kW, dan satu lagi di PT Len Industri yang berada di Bandung.[68]

Program inovasi

[sunting | sunting sumber]

PLTSa Merah Putih

[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan realisasi dari Perpres No. 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan,[28] maka dibentuklah pembangkit listrik tenaga sampah pertama di Indonesia dengan nama PLTSa Merah Putih yang beroperasi sejak tahun 2019 di Bantargebang.[29]

PLTSa Merah Putih mampu mengolah sampah dengan kapasitas 100 ton per hari, serta dapat menghasilkan tenaga listrik dengan daya 700 kWh.[15][69]

Teknologi pengolahan emas bebas merkuri

[sunting | sunting sumber]

Melalui ratifikasi Konvensi Minamata, yang mewajibkan Indonesia menghapuskan penggunaan merkuri di pertambangan emas rakyat skala kecil, BPPT menerapkan ujicoba pengolahan emas bebas merkuri dan akan dijadikan contoh untuk diterapkan secara nasional.[70]

Teknologi yang digunakan untuk mengolah emas adalah melalui proses leaching dengan sianida. Proses tersebut dapat membuat pengolahan emas lebih optimal, serta tidak berbahaya bagi manusia maupun lingkungan.[70]

Ujicoba proyek ini telah diterapkan di pertambangan rakyat di Kulon Progo dan Lebak.[70][71]

Metode Kerangka Sampling Area (KSA) data produksi padi nasional

[sunting | sunting sumber]

Sejak Januari 2018, metode Kerangka Sampling Area (KSA) digunakan untuk mengukur luasan panen padi, mulai dari persiapan lahan, fase vegetatif awal, hingga masa panen.[72] KSA memberikan data produktivitas pertanian dengan pengambilan data sesuai titik koordinat melalui citra satelit.[73] Hasil dari data tersebut digunakan untuk penelitian langsung ke lapangan dan diambil gambarnya yang kemudian dikirim menggunakan sistem Android untuk hasil yang lebih akurat.[73]

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, luas baku sawah berkurang dari 7,75 juta hektar pada tahun 2013 menjadi 7,1 juta hektar pada tahun 2018.[74]

Purula, singkatan dari Peptida Unggul Rumput Laut, merupakan pangan berupa abon tabur pendamping makanan untuk mencegah lahirnya bayi stunting.[75][76] Purula mengandung hidrolisat kedelai dan rumput laut, serta diperkaya dengan zat besi dan vitamin yang diformulasikan dalam bentuk makanan.[77]

Purula juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya anemia.[77]

Bahan bakar nabati biodiesel B30

[sunting | sunting sumber]

Bahan bakar B30 adalah campuran biodiesel berbasis kelapa sawit sebanyak 30% dalam minyak solar. B30 digunakan sebagai energi alternatif pengganti bahan bakar minyak untuk mengurangi emisi dan konsumsi maupun impor BBM.[19]

Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial 2020-2045

[sunting | sunting sumber]

BPPT mengkoordinasikan penyusunan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (Stranas AI) 2020-2045 yang menjadi arah kebijakan nasional dalam pengembangan inovasi kecerdasan artifisial di lima bidang prioritas yaitu bidang kesehatan, reformasi birokrasi, pendidikan dan riset, ketahanan pangan, serta mobilitas dan kota cerdas.[39]

Sebelumnya, BPPT juga telah membangun pusat inovasi Artificial Intelligence yang disiapkan untuk mendukung terlaksananya program Stranas AI 2020-2045.[78]

Teknologi tepat guna

[sunting | sunting sumber]

Ex vitro merupakan teknologi memperbanyak benih tanaman secara vegetatif. Melalui teknologi ini, petani dapat memperbanyak benih unggul dengan cara yang sederhana, cepat, dan murah.[49]

BPPT telah melakukan penyemaian benih ex vitro di berbagai daerah, yaitu Bangka (lada), Batu (kentang), Bantaeng (saitomo), Pemalang (jahe merah), Aceh (kakao), dan Bojonegoro (jati).[79]

Air siap minum

[sunting | sunting sumber]

BPPT membangun teknologi air siap minum (arsinum) dengan sistem sterilisasi ultraviolet. Teknologi ini memiliki 2 jenis, yaitu Arsinum Fix (unit pengolahan air dalam bangunan permanen) dengan kapasitas 5.000 liter dan Arsinum Mobile (unit pengolahan air menggunakan mobil gardan ganda) dengan kapasitas 4.000 liter yang cukup untuk memenuhi kebutuhan air minum 2.000 orang per hari per unitnya.[53]

Arsinum Mobile dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah terdampak bencana. Teknologi ini mampu memproduksi air bersih dan air siap minum hingga 65.000 liter.[80] Pengoperasiannya menggunakan genset atau panel surya, serta dibutuhkan maksimal 2.000 W saat beroperasi.[81]

Ikan nila

[sunting | sunting sumber]

Ikan nila Salina merupakan program ketahanan pangan nasional yang dikembangkan untuk mengantisipasi dampak pemanasan global yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut ke wilayah tambak dan berakibat tingginya kandungan garam di lahan tambak.[13] Ikan nila ini merupakan jenis yang dapat tumbuh baik di lingkungan perairan dengan kadar garam tinggi antara 20-25 ppt.[13]

Budidaya ikan nila ini tidak membutuhkan waktu lama, hanya membutuhkan sekitar 4-5 bulan dan mampu hidup di tambak maupun laut.[15] Ikan nila ini juga memiliki kandungan gizi tinggi dengan komposisi protein sebesar 78,76%, lemak sebesar 6,19%, serat kasar 4,2%, kandungan abu 10,84%, asam lemak omega 3-6-9, serta EPA/DHA.[15]

Pakan sapi berbahan limbah sawit

[sunting | sunting sumber]

Hingga tahun 2018, 40% dari konsumsi total daging sapi domestik di Indonesia masih mengandalkan impor. Sementara itu, Indonesia memiliki 14,03 juta hektar perkebunan sawit dengan 4,4 juta area yang berpotensi untuk diintegrasikan dengan ternak sapi.[82] Namun, hanya 132.000 hektar yang berhasil dimanfaatkan dengan 66.000 ekor sapi.[83]

BPPT menerapkan inovasi pakan sapi berbahan limbah sawit dan menjadikannya pakan ternak yang mengandung nutrisi tinggi.[48] Pakan sapi ini sudah dilakukan oleh pemerintah Riau dan mampu meningkatkan bobot sapi, serta diharapkan untuk mengurangi ketergantungan sapi impor.[84]

Produk inovasi teknologi

[sunting | sunting sumber]

Kit diagnostik demam berdarah dengue

[sunting | sunting sumber]

Kit diagnostik demam berdarah dengue adalah alat pendeteksi dini demam berdarah dengue yang bermanfaat untuk mencegah kematian dalam jumlah tinggi akibat penyakit tersebut.[85] Alat tersebut diproduksi berdasarkan hasil kerja sama instansi swasta, serta digunakan di berbagai rumah sakit maupun puskesmas.[52]

Bisku Neo

[sunting | sunting sumber]

Bisku Neo, akronim dari Nutrisi Lengkap, Energi Tinggi, dan Orisinal merupakan makanan pengganti saat darurat bencana berupa biskuit.[51][86] Selain itu, Bisku Neo menjadi bagian dari survival kit dan dimanfaatkan oleh Basarnas.[87] Satu bungkus Bisku Neo mengandung 500 kkal/100 gram dan 25% kebutuhan konsumsi, juga setara dengan sebungkus nasi.[88]

Bisku Neo dioleh dari bahan alami berupa tepung ubi kayu, ubi jalar, jagung, tempe, dan gula.[89]

Teknologi beras sehat

[sunting | sunting sumber]

Beras Sehatku, Beras Tiwulku, dan Beras Sigerku merupakan beras analog dengan bahan baku utama tepung jagung (80%) dan ubi kayu (20%) tanpa bahan kimia. Selain itu, kaya akan vitamin B1 (Thiamin), B2 (Riboflavin), dan B6 (Pyridoxine); serta kaya mineral, kalium, magnesium, zat besi, dan fosfor.[90] Beras tersebut mempunyai manfaat kesehatan yaitu indeks glikemik rendah.[91]

BPPT bekerja sama dengan UKM di kawasan Lampung memproduksi beras analog untuk menurunkan masalah penyakit diabetes dan tingginya obesitas akibat beras padi.[92]

Cassava Castle

[sunting | sunting sumber]

Cassava Castle adalah salah satu produk diversifikasi pangan lokal ubi kayu atau singkong.[93] Produk ini menggunakan bahan baku produk hasil kajian teknologi dari bahan baku unggulan lokal di Lampung, seperti ubi kayu, labu kuning, kopi, dan sebagainya.[93]

BioPeat adalah pupuk hayati hasil rekayasa teknologi BPPT yang dikembangkan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan gambut.[94] Pupuk ini mampu untuk menyuburkan lahan gambut, meningkatkan pH tanah, dan meningkatkan peluang mikroba penyubur tanah.[95]

Selain itu, BioPeat mempu meningkatkan produktivitas tanaman jagung, nanas, dan meningkatkan kadar buah naga.[95] BioPeat sudah mulai diimplementasikan di lahan gambut kawasan karhutla di Riau dan Kalimantan Barat.[96]

Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik

[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018, tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik yang telah dikeluarkan pada bulan Oktober 2018, BPPT pun mengembangkan sistem untuk mendukung perpres tersebut.[97]

Untuk mengembangkan sistem ini, digunakan jaringan Government Private Network (GPN) yang menggunakan alamat IP khusus. Semua data dari berbagai instansi pemerintah masuk ke dalam satu jaringan penyimpanan awan.[97]

iOtentik adalah sertifikat digital yang berfungsi untuk menandatangani, menerbitkan, dan memelihara sertifikat elektronik untuk sistem pemerintahan maupun .[32] Selain itu, iOtentik juga merupakan tanda tangan dokumen elektronik secara daring.[98]

BPPT mengembangkan sistem pemungutan suara secara daring untuk menjamin pemungutan dan pengitungan suara yang transparan, jujur, dan akuntabel.[99] Saat ini, sistem tersebut telah digunakan di 18 kabupaten antara lain Brebes dan Sleman;[100][101] serta hampir 1.000 desa di Indonesia.[99]

KTP elektronik

[sunting | sunting sumber]

BPPT berperan dalam memberikan rekomendasi spesifikasi perangkat keras, perangkat lunak, dan blangko KTP berbasis Nomor Induk Kependudukan yang dilengkapi dengan sidik jari maupun sirkuit terpadu.[54] Selanjutnya, BPPT akan mengembangkan e-ID, yaitu identitas elektronik multiguna sebagai pengembangan lanjutan dari KTP elektronik.[54]

Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B)

[sunting | sunting sumber]

Automatic Dependent Surveillance – Broadcast (ADS-B) adalah sebuah sistem pemantauan penerbangan tanpa menggunakan radar. Sistem ini juga memungkinkan komunikasi data antar pesawat udara. ADS-B digunakan untuk mencegah tabrakan antar pesawat serta peningkatan dan optimalisasi ruang udara di bandara.[102]

BPPT melalui Pusat Teknologi Elektronika telah mengkaji dan mengembangkan sistem ADS-B sejak tahun 2007. Kelebihan inovasi ini dapat dipasang di berbagai medan lokasi, termasuk dimanfaatkan di sejumlah bandar udara yaitu Bandara Ahmad Yani, Semarang dan Husein Sastranegara, Bandung.[103][23] ADS-B juga digunakan di lokasi terpencil karena kebutuhan energi listriknya kecil sehingga dapat menggunakan listrik tenaga surya.[104]

Implan tulang traumatik SS-316L

[sunting | sunting sumber]

BPPT mengembangkan implan tulang traumatik buatan dalam negeri dengan menggunakan stainless steel atau titanium material SS-316L. Produk ini bertujuan untuk menggantikan produk impor serupa dan membuatnya lebih mudah terjangkau oleh masyarakat.[42]

Saat ini, implan tulang traumatik telah digunakan di RSUD Mamuju Sulawesi Barat, RSPAD Gatot Soebroto, dan RS Bhayangkara Polri.[24]

Sistem Informasi Manajemen, Perencanaan, Penganggaran, dan Pelaporan (SIMRAL)

[sunting | sunting sumber]

Sistem Informasi Manajemen, Perencanaan, Penganggaran, dan Pengelolaan Keuangan Terpadu (SIMRAL) adalah aplikasi yang dikembangkan oleh BPPT dengan berbasis web dan sumber aplikasi terbuka. Dalam SIMRAL terdapat input data dari hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat desa/kelurahan, kecamatan hingga kabupaten/kota. Hasil akhirnya dalam bentuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).[105]

Sampai saat ini, SIMRAL telah digunakan di pemerintah daerah sebagai Mitra BPPT yaitu Banyuwangi, Pekalongan, Tangerang Selatan, Situbondo, Probolinggo, dan Sulawesi Utara.[106]

Automatic Identification System

[sunting | sunting sumber]

Automatic Identification System (AIS) adalah perangkat pengirim pesan ke segala arah sehingga kapal lain di sekitar kapal tersebut, yang sudah dilengkapi dengan perangkat AIS Transceiver, dapat mengetahui secara terus menerus situasi lalu lintas di sekelilingnya.

Terdapat dua kelas AIS, yaitu A dan B. AIS Class B untuk kapal berbobot kurang dari 300 GT, terutama diperuntukkan untuk kapal-kapal nelayan. Produk AIS Kelas B inovasi BPPT, memililiki fitur keunggulan bagi nelayan, yaitu dapat menunjukkan dan memandu ke lokasi posisi ikan.[107]

BPPT LOCK

[sunting | sunting sumber]

BPPT LOCK merupakan alat pemecah gelombang dengan proses produksi sederhana dan murah serta didukung dengan pemasangan di lapangan yang mudah.[108] Saat ini BPPT Lock sudah diterapkan di PLTU Pacitan.[109]

Desain pabrik gula Merah Putih

[sunting | sunting sumber]

BPPT mendesain pabrik gula Merah Putih dengan kapasitas 10.000 ton dengan tujuan untuk merealisasikan program revitalisasi industri gula nasional dan mencapai swasembada gula. Berdasarkan hasil perekayasaan BPPT, potensi TKDN pabrik gula dapat ditingkatkan sampai dengan 63,93% melalui penerapan standarisasi desain yang berbasis kemampuan industri nasional.[44]

Layanan teknologi

[sunting | sunting sumber]

BPPT melaksanakan pelayanan teknologi kepada seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah pusat, daerah, kementerian/lembaga, industri, dan masyarakat.

Teknologi modifikasi cuaca

[sunting | sunting sumber]

Teknologi modifikasi cuaca (TMC) digunakan untuk memodifikasi cuaca seperti mengisi waduk, membasahi lahan gambut, mengurangi asap akibat karhutla, atau mengurangi curah hujan penyebab banjir. TMC dilakukan dengan proses penyemaian awan menggunakan bahan yang bersifat menyerap air.[110]

TMC digunakan untuk mengatasi karhutla di Riau; serta melakukan pengisian Waduk Duriankang, Sei Ladi, dan Muka Kuning di Batam.[111]

Layanan ini dilakukan oleh Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca.[112]

Survei kelautan

[sunting | sunting sumber]

BPPT melakukan pelayanan jasa survei, observasi, dan riset kelautan. Terdapat empat jenis kapal Baruna Jaya yang digunakan untuk melakukan survei kelautan, yaitu K/R Baruna Jaya I hingga IV.[113] Hal yang dilakukan seperti survei batimetri landas kontinen di Papua,[114] pencarian kotak hitam pesawat Lion Air JT 610,[115] pencarian Kapal MV Nur Allya, dan pemeliharaan buoy Ina-TEWS.[18]

Layanan ini dilakukan oleh Balai Teknologi Survei Kelautan.[116]

Pengujian bahan bakar

[sunting | sunting sumber]

BPPT melakukan pelayanan untuk pengujian bahan bakar padat seperti batu bara, bahan bakar cair seperti biodiesel, uji coba dan optimasi proses hasil inovasi sebelum dilanjutkan ke industri, serta berbagai kegiatan di ruang kerja.[117] BPPT telah melakukan uji BBM berbagai jenis kendaraan roda empat dan turut serta dalam pengujian bahan bakar biodiesel B30 yang telah digunakan masyarakat sejak Januari 2020.[118]

Pengujian bahan bakar dilakukan di Balai Teknologi Bahan Bakar dan Rekayasa Desain.[119]

Pengujian mesin dan propulsi

[sunting | sunting sumber]

BPPT memiliki fasilitas pendukung proses transformasi teknologi otomotif nasional. Terdapat tiga kompetensi inti antara lain termodinamika, motor bakar dan propulsi, dan dalam bidang teknologi.[120]

BPPT memiliki fasilitas peralatan uji kendaraan bermotor dan komponen-komponennya seperti mesin, transmisi, radiator, serta pengujian bahan bakar pelumas otomotif. BPPT melakukan uji mesin dan propulsi berbagai kendaraan, salah satunya adalah mobil Esemka.[121]

Uji mesin dan propulsi kendaraan dilakukan di Balai Teknologi Termodinamika, Motor, dan Propulsi.[122]

Pengujian panel surya

[sunting | sunting sumber]

Pengujian panel surya dilakukan oleh BPPT di Laboratorium Pengujian Komponen dan Sistem Fotovoltaik yang bertujuan untuk memeriksa kesesuaian spesifikasi dan memberikan gambaran teknis tentang cara kerja sistem fotovoltaik.[123] Laboratorium ini memiliki beberapa fasilitas antara lain mendeteksi cacat visual, uji daya keselamatan, dan uji ketahanan.[124]

Pengujian ini dilakukan di Balai Besar Teknologi Konversi Energi.[125]

Pengujian terowongan angin

[sunting | sunting sumber]

BPPT memiliki beberapa fasilitas terowongan angin, di antaranya Indonesian Low Speed Tunnel. Terowongan angin ini mempunyai 4 buah seksi uji (external balance, sting support, industrial, dan empty box), yang digunakan untuk simulasi lepas landas dan mendarat. Beberapa pesawat telah diuji di terowongan ini, termasuk pesawat R80, dan pesawat dari Asia maupun Eropa.[126]

Pengujian ini dilakukan di Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika, Aeroakustika.[127]

Pengujian rancang bangun dan struktur

[sunting | sunting sumber]

BPPT melakukan pengujian kekuatan struktur Jembatan Ampera dengan melakukan uji ultrasonik beton yang bertujuan untuk mengetahui kualitas dari beton itu sendiri.[128][129] Selain itu, juga dilakukan pengujian dinamika pada kereta api untuk mengukur indeks kemudi dan kestabilan yang berdasar pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007.[130]

Pengujian ini dilakukan di Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur.[131]

Pengujian kompatibilitas elektromagnetik

[sunting | sunting sumber]

BPPT memiliki lima layanan laboratorium kompatibilitas elektromagnetik, seperti CISPR 22 khusus kompatibilitas elektromagnetik, CISPR 24 immunity pada perangkat teknologi komunikasi, CISPR 11 diterapkan pada peralatan yang menghasilkan energi gelombang radio dengan tujuan ilmu pengetahuan dan kesehatan, serta CISPR 13 untuk penerapan penerimaan siaran radio dan televisi sebagai pemancar.[132] Salah satu pesawat yang diuji di laboraturium tersebut adalah N-219 buatan PT Dirgantara Indonesia.[22]

Pengujian ini dilakukan di Pusat Teknologi Elektronika.[133]

Pengujian polimer

[sunting | sunting sumber]

BPPT memberikan jasa pengujian polimer, tentang kekuatan mekanik, fisik, sifat kimia, dan penuaan, pada bidang polimer, plastik dan komposit. Telah menjalin kolaborasi dalam bentuk technical center dengan perusahaan manufaktur dibidang polimer tingkat dunia. Melakukan pengujian Hamzat Alat Pelindung Diri (APD) dengan struktur mikro menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM), pengujian droplet/water repellent, dan pengujian anti mikroba sesuai standar Kemenkes RI.[134] Pengujian dilakukan dengan menggunakan sampling tes droplet untuk mengetahui seberapa besar pori-pori dan material kain setelah dijahit.[134]

Pengujian ini dilakukan di Balai Teknologi Polimer.[135]

Audit teknologi

[sunting | sunting sumber]

Pelaksanaan audit teknologi BPPT diterapkan pada Lintas Rel Terpadu Jabodebek yang merupakan salah satu proyek strategis nasional.[25][136] BPPT berpartisipasi dalam mendukung kesiapan pembangunan LRT, sampai dengan pengujian saat LRT dijalankan.[137] Selain itu, audit teknologi juga dilakukan saat kejadian mati listrik pulau Jawa pada tahun 2019.[138][45]

Layanan audit ini dilakukan oleh Pusat Sistem Audit Teknologi.[139]

Inkubator teknologi

[sunting | sunting sumber]

BPPT bertugas mengkomersialisasikan teknologi melalui program inkubasi untuk menciptakan perusahaan rintisan berbasis teknologi.[46] Layanan yang diberikan antara lain fasilitas dan konsultasi manajemen bisnis seperti aspek hukum, pemasaran, pengembangan jaringan bisnis, akses pembiayaan, dan pengembangan SDM.

Beberapa perusahaan rintisan binaan inkubator teknologi BPPT antara lain Lubinar Indonesia yang bergerak dalam bidang kosmetik, Magneo di bidang kesehatan, sampai dengan Mhomecare yang bergerak di bidang layanan kesehatan.[140]

Pendampingan teknologi ini dilakukan oleh Balai Inkubator Teknologi.[141]

Pendampingan Techno Park

[sunting | sunting sumber]

Pemerintah membangun serta mengembangkan kawasan sains dan teknologi berupa techno park untuk mendukung program nawacita pemerintah.[142] Techno park adalah kawasan yang disiapkan untuk teknologi baru, serta sebagai dasar untuk menghasilkan pengusaha pemula berbasis teknologi hingga siap terjun ke dunia bisnis.[143]

Cimahi Techno Park

[sunting | sunting sumber]

Cimahi Techno Park, berlokasi di Cimahi, merupakan wadah untuk pembinaan dan pengembangan bagi para penggiat ekonomi kreatif serta perusahaan rintisan berbasis teknologi.[144] Jenis pembinaan yang dilakukan berupa pengembangan industri pangan, telematika, dan animasi.[17] BPPT melakukan pendampingan Cimahi Techno Park mulai dari penyusunan sistem inovasi daerah sampai dengan dukungan sarana prasarana hingga menjadikan perusahaan rintisan yang mandiri.[17][145]

Pelalawan Techno Park

[sunting | sunting sumber]

BPPT mendorong ekosistem riset dan inovasi yang berkelanjutan di Kabupaten Pelalawan dengan membangun kawasan Pelalawan Techno Park untuk berfokus pada produk turunan sawit.[69] Pelalawan Techno Park memiliki luas 3.754 hektar yang terdiri atas 7 zona yaitu pendidikan, riset,industri, pemukiman, konservasi, komersial, dan zona publik.[69]

BPPT memberikan perhatian kepada pengembangan biomassa, karena sawit dan sumber biomassa lainnya merupakan sumber energi terbarukan.[146] Biomassa sawit saat ini dikembangkan sebagai bahan bakar biodiesel B30 yang di masa depan akan ditingkan menjadi B100.[146]

Bantaeng Techno Park

[sunting | sunting sumber]

Bantaeng Techno Park merupakan kawasan sains dan teknologi yang difokuskan menjadi sentra bibit unggul di kawasan Indonesia bagian timur.[147] Beberapa produk bibit unggul yang dihasilkan dan dimanfaatkan adalah talas satoimo, jagung, dan ikan nila.[148][149][150]

Organisasi dan sumber daya manusia

[sunting | sunting sumber]

Dalam menjalankan tugas pengkajian dan penerapan teknologi, Kepala BPPT dibantu oleh sekretaris utama dan lima kedeputian teknis yang fokus pada bidangnya masing-masing, yaitu:

  • Pengkajian kebijakan teknologi
  • Teknologi pengembangan sumber daya alam
  • Teknologi agroindustri dan bioteknologi
  • Teknologi informasi, energi, dan material
  • Teknologi industri rancang bangun dan rekayasa

Demi tercapainya tugas dan fungsi BPPT, maka dukungan pelayanan dilaksanakan oleh Sekretariat Utama yang dipimpin oleh Sekretaris Utama yang bertugas mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan, dan pengendalian terhadap program, administrasi dan sumber daya di lingkungan BPPT dengan membawahi empat biro sebagai berikut:

  • Biro Perencanaan dan Keuangan
  • Biro Sumber Daya Manusia dan Organisasi
  • Biro Hukum, Kerjasama, dan Humas
  • Biro Umum

Di samping biro di atas, maka Sekretaris Utama mengkoordinasikan kegiatan pusat-pusat yang bertanggung jawab langsung ke Kepala BPPT, yaitu:

  • Inspektorat
  • Pusat Pelayanan Teknologi
  • Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan
  • Pusat Manajemen Informasi

Program utama Sekretaris Utama tahun 2020 adalah pelaksanaan implementasi reformasi birokrasi di lingkungan BPPT

Rencana strategis 2020-2024

[sunting | sunting sumber]

Rencana strategis (Renstra) 2020-2024 adalah dokumen berkekuatan hukum dalam mendukung tugas dan fungsi pengkajian dan penerapan teknologi.[151] Renstra memiliki tujuan untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan di bidang teknologi sebagai landasan pembangunan nasional, menghasilkan inovasi teknologi untuk peningkatan produktivitas pembangunan nasional, dan meningkatnya tatakelola pemerintahan yang baik, akuntabel, dan dinamis melalui transformasi digital.[151]

Daftar Kepala BPPT

[sunting | sunting sumber]

Sumber daya manusia ilmu pengetahuan dan teknologi

[sunting | sunting sumber]

Semakin meningkatnya kebutuhan dan tumpuan harapan publik terhadap Iptek dan inovasi, maka kinerja yang harus dicapai oleh BPPT harus terus ditingkatkan. Melalui SDM iptek yang mumpuni dapat mendukung inovasi teknologi di Indonesia.[163]

Pada tahun 2020, BPPT memiliki 2.884 pegawai dengan tingkat pendidikan S-3 sebanyak 206 pegawai (7,14%), S-2 sebanyak 773 pegawai (26,80%), S-1 sebanyak 1.421 pegawai (49,27%), dan sisanya sebanyak 484 pegawai (16,78%).[164]

Berdasarkan surat edaran Menteri PAN dan RB Nomor 384, 390, dan 391 Tahun 2019 mengenai Langkah Strategis dan Konkret Penyederhanaan Birokrasi,[38] BPPT melaksanakan perampingan jabatan struktural dari yang sebelumnya 328 pejabat menjadi 48 pejabat struktural dengan terdiri dari Kepala BPPT, Sekretaris Utama, 5 Deputi (JPT Madya), Pejabat Tinggi Pratama, dan Kepala Balai. Dengan adanya kebijakan tersebut, maka total pejabat fungsional tertentu sebanyak 2.134 pegawai atau sebesar 74% dari total pegawai.[164]

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

BPPT memberikan apresiasi kepada para pelaku teknologi yang berjasa, berprestasi, dan berdedikasi kepada bangsa dan negara Indonesia dalam inovasi dan berkreasi untuk menghasilkan karya nyata teknologi, melalui beberapa penghargaan sesuai dengan kategorinya, yaitu:

BPPT Innovator Award

[sunting | sunting sumber]

BPPT Innovator Award adalah penghargaan tertinggi secara berkelanjutan kepada insan dan instansi/lembaga/perguruan tinggi/perusahaan yang mampu berprestasi melalui upaya inovasi dalam karya nyata teknologi.[165][166]

Bacharuddin Jusuf Habibie Technology Award

[sunting | sunting sumber]

Bacharuddin Jusuf Habibie Technology Award (BJHTA) adalah penghargaan tertinggi secara berkelanjutan kepada pelaku teknologi yang telah berprestasi melalui upaya inovasi dalam karya nyata teknologi.[167]

Perekayasa Utama Kehormatan

[sunting | sunting sumber]

Perekayasa Utama Kehormatan (PUK) merupakan gelar yang diberikan BPPT kepada pelaku teknologi atas jasa-jasanya yang besar dalam dunia teknologi/kerekayasaan (engineering) di Indonesia. Gelar PUK ini merupakan bentuk penghargaan dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada peraih gelar tersebut.[20][21]

BPPT menaungi secara langsung maupun tidak langsung beberapa organisasi terkait pengkajian dan perkembangan teknologi, yaitu:

Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19

[sunting | sunting sumber]

Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19 (TFRIC-19) adalah kolaborasi model penta heliks dengan terdiri dari 9 institusi atau lembaga, 18 perguruan tinggi, 5 industri, 4 rumah sakit, 15 komunitas, dan 6 perusahaan rintisan[168] untuk menghasilkan produk pencegahan dan penanganan COVID-19 di Indonesia.[169][170]

Himpunan Perekayasa Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Himpunan Perekayasa Indonesia (HIMPERINDO) merupakan organisasi profesi resmi untuk profesi perekayasa di Indonesia yang berada di bawah pembinaan BPPT[171]

Anggota HIMPERINDO adalah pelaku kegiatan perekayasaan baik yang bernaung di bawah BPPT; kementerian dan lembaga tingkat pemerintah pusat, provinsi, kota, serta daerah; perguruan tinggi; badan usaha; maupun lembaga internasional.[171]

Ikatan Auditor Teknologi Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Ikatan Auditor Teknologi Indonesia (IATI) adalah organisasi profesi yang menjadi wadah pengembangan kompetensi auditor teknologi di Indonesia.[172]

Perpustakaan

[sunting | sunting sumber]

BPPT memiliki sebuah perpustakaan yang dapat diakses secara daring (online).[173] Perpustakaan digital (digital library) BPPT terletak di dua lokasi. Lokasi pertama terletak di Perpustakaan BPPT, Lantai 4 Gedung B.J. Habibie, Jalan M.H. Thamrin No. 8, Jakarta Pusat. Lokasi kedua terletak di Public Information and Cyber Library BPPT yang berada di Gedung Teknologi 3 (Teknologi Informatika, Komunikasi, dan Elektronika), Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

Perpustakaan BPPT terintegrasi dengan Knowledge Management System BPPT[174] dan E-Journal BPPT,[175] serta BPPT Press dikembangkan sebagai salah satu layanan perpustakaan.[176]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Pusat Manajemen Informasi & Biro Hukum, Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat BPPT. "Struktur Organisasi BPPT". Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-13. Diakses tanggal 15 Maret 2019. 
  2. ^ "Tugas dan Fungsi". BPPT. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2021. Diakses tanggal 1 Maret 2024. 
  3. ^ "Struktur Organisasi". BPPT. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 September 2021. Diakses tanggal 1 Maret 2024. 
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af ag ah ai aj ak al am an ao ap aq ar as at au av aw ax ay az ba bb bc bd be bf bg bh bi bj bk bl bm bn bo bp bq br bs bt bu bv bw bx by bz ca cb cc Supriyanto, Agus; Pratama, Surya (2018). Gelombang Transformasi Teknologi Nasional. Jakarta: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. hlm. 60,61,69,70,71. ISBN 9786026773265. 
  5. ^ Administrator (2004-12-02). "Membangun Industri Strategis Ala Orde Baru". Tempo.co. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  6. ^ a b Makka, Makmur, Andi, 1945- (1995). B.J. Habibie, kisah hidup & kariernya (edisi ke-Cet. 3). Jakarta: Gema Insani Press. hlm. 195. ISBN 979-561-365-0. OCLC 34246164. 
  7. ^ a b c Oktarini, Dinar Surya (2019-09-12). "Kisah BJ Habibie dan Pesawat Pertama Indonesia N250 Gatot Kaca". Suara.com. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  8. ^ "Makna Hakteknas". Republika Online. 2016-08-11. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  9. ^ Setyorini, Virna P (2017-02-21). Wibisono, Kunto, ed. "Luhut: peran BPPT untuk proyek strategis diperbesar". ANTARA News. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  10. ^ a b c d e f g h i j k l "Undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun 2019 - Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi". JDIH BPK RI. 
  11. ^ "Jadikan Iptek Sebagai Garda Terdepan Pembangunan Nasional". BPPT. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  12. ^ a b "Spesifikasi Drone Pertahanan 'Elang Hitam' Buatan Anak Bangsa". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2020-07-23. 
  13. ^ a b c d "BPPT Terapkan Inovasi Budidaya Ikan Nila Salina di Kota Pontianak". BPPT. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  14. ^ a b Setyorini, Virna P (2020-08-14). Salim, Agus, ed. "Potensi awan masih ada, BPPT optimalkan TMC cegah karhutla". ANTARA News. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  15. ^ a b c d "Ikan Nila Kini Mampu Hidup di Air Laut". BPPT. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  16. ^ a b "BPPT Dorong Kemandirian Bahan Baku Obat Nasional". BPPT. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  17. ^ a b c "CIMAHI TECHNO PARK LAUNCHING DAN INDUSTRY GATHERING 2019 – Cimahi Techno Park". Cimahi Tekno Park. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  18. ^ a b Wulandari, Fitri. Arifin, Choirul, ed. "Kapal Riset Baruna Jaya I Dikerahkan untuk Pemeliharaan Buoy Ina-TEWS". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  19. ^ a b c Jemadu, Liberty (2019-06-13). "BPPT Akan Pantau Performa BBM B30". Suara.com. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  20. ^ a b "Perekayasa Utama Kehormatan". BPPT. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-15. Diakses tanggal 2020-07-23. 
  21. ^ a b Fajriah, Lily Rusna. "JK: Menteri PUPR Layak Raih Gelar Perekayasa Utama Kehormatan". Sindonews.com. Diakses tanggal 2020-07-23. 
  22. ^ a b "Nose Radome N219 Develompent Testing". pte.bppt.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-09. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  23. ^ a b "Kemhub Sertifikasi Perangkat ADS-B Produksi Dalam Negeri". Beritasatu. Diakses tanggal 2020-08-06. 
  24. ^ a b c "BPPT-PT ZAP Kerja Sama Produksi Implan Tulang". Akurat.co. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  25. ^ a b c "BPPT Klaim Indonesia Kuasai Desain Teknologi LRT". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  26. ^ a b c d Sudrajat, Ajat (2019-12-23). Fardaniah, Risbiani, ed. "BPPT resmikan stasiun "fast charging" ke-3 untuk kendaraan listrik". ANTARA News. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  27. ^ a b Zhacky, Mochamad. "Menristekdikti Lantik Hammam Riza Jadi Kepala BPPT Baru". detikcom. Diakses tanggal 2020-08-06. 
  28. ^ a b Agus, Rustam (2018-03-21). Dinnata, Regi Yanuar Widhia, ed. "BPPT dan Pemprov DKI Ground Breaking PLTSa". Bisnis.com. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  29. ^ a b c d Wulandari, Fitri. Suhendi, Adi, ed. "BPPT Resmi Operasikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Bantargebang". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  30. ^ a b Prima, Erwin, ed. (2019-12-12). "BPPT Pasang Alat Peringatan Dini Tsunami di Jawa, Bali, Sumatera". Tempo.co. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  31. ^ a b "BPPT Luncurkan Alat Deteksi Tsunami Generasi Terbaru". Republika Online. 2019-12-11. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  32. ^ a b "iOtentik BPPT". PSE Kominfo. 
  33. ^ Safitri, Eva. "BPPT Luncurkan 41 Aplikasi untuk Pantau Proses Kerja Internal". detikcom. Diakses tanggal 2020-08-06. 
  34. ^ S, Martha Herlinawati (17 Juni 2019). Chaidir, Ridwan, ed. "BPPT raih WTP dengan pengelolaan anggaran berbasis digital". ANTARA News. Diakses tanggal 7 Agustus 2020. 
  35. ^ a b "PT Garam Gandeng BPPT Garap Pilot Project Garam Industri". Republika Online. 2019-12-20. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  36. ^ a b c d Prima, Erwin, ed. (2019-12-31). "Drone Tipe MALE, Inovasi BPPT untuk Kemandirian Alutsista". Tempo.co. Diakses tanggal 2020-08-18. 
  37. ^ a b "Ekosistem Inovasi Teknologi BPPT Dukung Ketahanan Kesehatan Nasional". SWA.co.id. 2020-05-22. Diakses tanggal 2020-07-08. 
  38. ^ a b Paramitha, Raden Rara Clara Ariski. "Langkah Strategis Penyederhanaan Birokrasi". Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  39. ^ a b Hidayat, M (2020-08-11). Iskandar, ed. "Indonesia Kini Punya Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial 2020-2045". Liputan6.com. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  40. ^ "Kepala BPPT: UU Sisnas Arahkan Kebijakan Berbasis IPTEK". Republika Online. 2019-07-24. Diakses tanggal 2020-07-23. 
  41. ^ "Peran BPPT". BPPT. Diakses tanggal 2020-08-17. 
  42. ^ a b Sutarno (2019-12-14). Yasa, Agne, ed. "Pemerintah Dorong Inovasi dan Investasi Implant Traumatik Buatan Lokal". Bisnis.com. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  43. ^ a b "Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi". b2tke.bppt.go.id. Diakses tanggal 2020-08-19. [pranala nonaktif permanen]
  44. ^ a b "InfoPublik - BPPT Luncurkan Buku Standar Desain Pabrik Gula Merah Putih". infopublik.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-20. 
  45. ^ a b "Luhut Minta BPPT Investigasi Pemadaman Listrik PLN". Republika Online. 2019-08-06. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  46. ^ a b "BPPT Gandeng Bukalapak Pasarkan Produk Startup". Beritasatu. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  47. ^ "Inilah Program Prioritas BPPT Tahun 2020". Technology Indonesia. 2019-12-19. Diakses tanggal 2020-08-21. 
  48. ^ a b "BPPT Ubah Limbah Sawit Jadi Pakan Sapi". Republika Online. 2018-01-11. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  49. ^ a b "Teknologi Ex Vitro BPPT, Cara Mudah Dapatkan Benih Unggul Berkualitas". BPPT. Diakses tanggal 2020-08-20. [pranala nonaktif permanen]
  50. ^ Fahmi, Ismail (2014-01-08). Fahmi, Ismail, ed. "TV Digital, Menkominfo Sahkan Peraturan Baru". Bisnis.com. Diakses tanggal 2020-08-21. 
  51. ^ a b "Bisku Neo, Solusi Nutrisi Saat Bencana - Intisari". Intisari. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  52. ^ a b Yusuf, Naufal Fikri (2019-12-11). Meirina, Zita, ed. "BPPT gandeng Kimia Farma alih teknologi "Kit Rapid Test Dengue"". ANTARA News. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  53. ^ a b "Arsinum, Teknologi Air Siap Minum Buatan BPPT Untuk Para Korban Gempa - National Geographic". National Geographic Indonesia. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  54. ^ a b c Damarjati, Danu. "BPPT Gagas e-ID, Hasil Pengembangan dari e-KTP". detikcom. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  55. ^ "BPPT Mendorong Produk Inovasi Melalui Sinergi dan Kolaborasi". SWA.co.id. 2020-07-06. Diakses tanggal 2020-08-06. 
  56. ^ a b Bppt. "Hadapi Corona, BPPT Manfaatkan Teknologi Kecerdasan Buatan". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2020-07-08. 
  57. ^ a b Makdori, Yopi (2020-05-21). Qodar, Nafiysul, ed. "BPPT Luncurkan Lima Produk Alkes Buatan Lokal untuk Corona Covid-19". Liputan6.com. Diakses tanggal 2020-07-08. 
  58. ^ Ford, George S.; Koutsky, Thomas M.; Spiwak, Lawrence J. (2007). "A Valley of Death in the Innovation Sequence: An Economic Investigation". SSRN Electronic Journal (dalam bahasa Inggris). doi:10.2139/ssrn.1093006. ISSN 1556-5068. 
  59. ^ "Menristek Singgung Lembah Kematian Produk Riset-Inovasi RI". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2020-07-30. 
  60. ^ Riza, Hammam; Santoso, Eko Widi; Tejakusuma, Iwan Gunawan; Prawiradisastra, Firman; Prihartanto, Prihartanto (2020-06-30). "UTILIZATION OF ARTIFICIAL INTELLIGENCE TO IMPROVE FLOOD DISASTER MITIGATION". Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana. 15 (1): 1–11. doi:10.29122/jstmb.v15i1.4145. ISSN 0126-4907. 
  61. ^ "BPPT Wujudkan Lima Produk Alkes Buatan Lokal untuk Penanganan COVID-19 - Berita Terkini | Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19". covid19.go.id. Diakses tanggal 2020-07-30. 
  62. ^ "BPPT Luncurkan Alat Penditeksi Dini Tsunami". BPPT. Diakses tanggal 2020-08-19. [pranala nonaktif permanen]
  63. ^ Kurniawan, Galih (2019-10-09). Newswire, ed. "Kaya Bahan Baku, Indonesia Perlu Akselerasi Teknologi Produksi Obat". Bisnis.com. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  64. ^ a b "BPPT Garap PLTP Kamojang, Mayoritas Komponen Lokal". Tempo.co. 2017-03-01. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  65. ^ RRI 2020, LPP. "PLTP Merah Putih Lahendong, Rintisan Energi Bersih untuk Indonesia". rri.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-20. [pranala nonaktif permanen]
  66. ^ tnr, Amri mahbub al fathon, ed. (2016-08-18). "Tim Garam Farmasi BPPT Raih BJ Habibie Technology Award 2016". Tempo.co. Diakses tanggal 2020-08-21. 
  67. ^ "Tim Garam Farmasi BPPT Raih BJ Habibie Technology Award 2016". Beritasatu. Diakses tanggal 2020-08-21. 
  68. ^ Gelombang Transformasi Teknologi Nasional. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2018. hlm. 205. 
  69. ^ a b c "Dinilai Siap Jalankan Program BBN". Riau Pos. 2020-03-07. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  70. ^ a b c "BPPT Ciptakan Teknologi Olah Emas tanpa Merkuri". Media Indonesia. 2018-12-23. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  71. ^ Dirgantara, Ganet. "BPPT Bangun Pengolahan Emas Non Merkuri Di Lebak". ANTARA News. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  72. ^ Setyorini, Virna P. Meirina, Zita, ed. "BPPT kombinasikan citra satelit data produksi padi". ANTARA News. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  73. ^ a b "Inovasi KSA BPPT Lebih Akurat Hitung Produksi Padi Nasional". Technology Indonesia. 2018-10-24. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  74. ^ https://www.bps.go.id/news/2018/10/24/245/jk-sampaikan-hasil-ksa.html
  75. ^ S, Martha Herlinawati (2019-08-27). Suryatmojo, Heru Dwi, ed. "BPPT kembangkan Purula cegah stunting". ANTARA News. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  76. ^ "BPPT Pamer Inovasi Pangan Pencegah Stunting di Hakteknas 2019". Media Indonesia. 2019-08-27. Diakses tanggal 2020-07-23. 
  77. ^ a b "BPPT Kembangkan Purula Cegah Stunting". Republika Online. 2019-08-28. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  78. ^ Prima, Erwin, ed. (2019-10-17). "BPPT Bangun Pusat Inovasi Kecerdasan Buatan". Tempo.co. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  79. ^ "Petani Desa Sumber Brantas Dibantu Perbanyak Benih Kentang Ex Vitron". Malang TIMES. 2018-01-22. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  80. ^ (), Muhammad Kurnianto (2020-01-14). Wuragil, Zacharias, ed. "Arsinum Mobile, Cara BPPT Olah Air Banjir Jadi Siap Minum". Tempo.co. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  81. ^ BeritaSatu.com. "BPPT Kirim Teknologi Pengolahan Air Siap Minum ke Palu". Beritasatu. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  82. ^ "4,4 Juta Ha Lahan Sawit Potensial untuk Integrasi Sapi Sawit". Beritasatu. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  83. ^ "BPPT Kaji Pembiakan Sapi di Lahan Sawit". BPDP. 2019-10-25. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  84. ^ "Dukung Ketahanan Pangan Nasional, BPPT Terapkan Integrasi Sawit Sapi Di Kabupaten Pelalawan". BPPT. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  85. ^ "Canggih, Rapid Test Dengue Produk BPPT Mampu Deteksi DB Skala Menit". Radar Bali. 2019-12-12. Diakses tanggal 2020-08-20. [pranala nonaktif permanen]
  86. ^ "Bersama BPPT, YBM BRI Siapkan Pangan Padat Bagi Korban Bencana". Republika Online. 2017-01-26. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  87. ^ Jauhary, Andi (2020-01-02). AS, Erafzon Saptiyulda, ed. "Menyiapkan pangan darurat kala terjadi bencana". ANTARA News. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  88. ^ (), Muhammad Kurnianto (2020-01-14). Wuragil, Zacharias, ed. "Biskuneo, Biskuit Setara Satu Nasi Bungkus dari BPPT". Tempo.co. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  89. ^ Yunan (ed.). "Bisku NEO, Biskuit Bernutrisi bagi Korban Bencana". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  90. ^ "Inilah Beras Sehat hasil Inovasi BPPT dari Singkong Jagung dan Sagu | Biskom". Biskom. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  91. ^ "Mengenal Beras Analog BPPT, Sehat dan Berbahan Lokal – RISET Pro". Kemenristen-BRIN. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  92. ^ Wulandari, Fitri. Manafe, Imanuel Nicolas, ed. "Gagas Beras dari Singkong, BPPT Dorong Peningkatan Nilai Ekonomi Komoditas Ini". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  93. ^ a b "Cassava Castle, Upaya Hilirisasi Pangan Alternatif Berbasis Singkong". Beritasatu. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  94. ^ "BPPT Kembangkan BioPeat Cegah Karhutla". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  95. ^ a b "Biopeat BPPT, Pupuk yang Menggenjot Produktivitas Tanaman". Gatra. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  96. ^ Junita, Nancy (2019-09-17). Situmorang, Ria Theresia, ed. "BPPT Tawarkan Inovasi Biopeat untuk Cegah Karhutla". Bisnis.com. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  97. ^ a b Harjono, Maykada (2019-08-23). "Kaji Penerapan SPBE, BPPT Keluarkan Tiga Aturan Baru". Ditjen Aptika (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-20. 
  98. ^ Nurmalia, Mentari. "Sekarang BPPT Sudah Bisa Beri Sertifikasi Elektronik Loh". beritabaik.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-27. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  99. ^ a b Alfarizi, Moh Khory (2019-04-23). Yanuar, Yudono, ed. "E-Pemilu BPPT Digunakan di 981 Pilkades di 18 Kabupaten". Tempo.co. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  100. ^ Sutarno (2019-11-15). Hafiyyan, ed. "Pilkades di Brebes Terapkan Sistem E-Voting". Bisnis.com. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  101. ^ "49 Desa di Sleman Selenggarakan Pilkades e-Voting Tahun 2020". Jogjainside.com (dalam bahasa Inggris). 2019-10-30. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-05-15. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  102. ^ "Automatic Dependent Surveillance- Broadcast (ADS-B)". pte.bppt.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-22. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  103. ^ Angelia, Mitra (2017-03-16). "Alat Navigasi Penerbangan BPPT Setara Produk Prancis". VIVA.co.id. Diakses tanggal 2020-08-06. 
  104. ^ Sulistiyono, Seno Tri. Anjungroso, Fajar, ed. "Teknologi ADS-B Dorong Airnav Indonesia Lakukan Modernisasi Navigasi di Papua". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  105. ^ "Terapkan SIMRAL, Penyerapan Anggaran Banten Triwulan I Baru 12 Persen". Media Banten. 
  106. ^ "Pertama di Sultra, Pemda Konsel Launching Penerapan Aplikasi SIMRAL Berbasis Website". Tegas.co. 2019-01-22. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  107. ^ Wulandari, Fitri. Arifin, Choirul, ed. "BPPT Kenalkan Inovasi Sistem Navigasi Baru untuk Keselamatan Transportasi Laut". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  108. ^ Ramadhan, Fajar (2019-12-23). "BPPT-lock, Melawan Dominasi Pemecah Gelombang Impor". Kompas.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-20. 
  109. ^ "BPPT-Lock Dipasang di PLTU Pacitan, TPPI Tuban Menyusul". Global-News.co.id. 2020-03-18. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  110. ^ "Begini Proses Modifikasi Cuaca oleh BPPT dan TNI AU". Republika Online. 2020-01-10. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  111. ^ Istimewa. "TIM TMC BPPT Modifikasi Cuaca untuk Isi Waduk di Batam". Okezone.com. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  112. ^ "BB-TMC Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca - Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca". wxmod.bppt.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-12. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  113. ^ "Armada". barunajaya.bppt.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-14. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  114. ^ "BPPT Serahkan Hasil Survei Batimetri di utara Papua | Biskom". Biskom. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  115. ^ Tamtomo, Akbar Bhayu. Galih, Bayu, ed. "INFOGRAFIK: Mengenal Kapal Riset Baruna Jaya 1". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  116. ^ "Beranda". barunajaya.bppt.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-03. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  117. ^ Wardah.Kaddihani. "Sarana dan Fasilitas". btbrd.bppt.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-24. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  118. ^ Arifin, Choirul. "Hasil Pengetesan BPPT, Konsumsi Bahan Bakar SUV Glory 560 Mencapai 12,66 Km Per Liter". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  119. ^ "Beranda". Balai Teknologi Bahan Bakar dan Rekayasa Disain (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-13. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  120. ^ P, Girindro. "Kepala BPPT Kagumi Fasilitas Uji di BTMP". bt2mp.bppt.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-17. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  121. ^ "Mobil Esemka Uji Emisi di BPPT". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  122. ^ "Beranda". Balai Teknologi Termodinamika Motor dan Propulsi (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-04. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  123. ^ "Lab Pengujian Komponen dan Sistem Fotovoltaik". b2tke.bppt.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-11. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  124. ^ Dirgantara, Ganet (2019-01-09). Subagyo, ed. "BPPT fungsikan laboratorium uji panel surya". ANTARA News. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  125. ^ "B2TKE - BPPT". b2tke.bppt.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-07. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  126. ^ "Chroma International | Engineering, Product & Service". www.chromaintegrated.com. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  127. ^ "Selamat Datang". Website Resmi BBTA3 BPPT. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-06. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  128. ^ "Kekuatan Jembatan Ampera diperiksa". National Geographic Indonesia. Diakses tanggal 2020-08-21. 
  129. ^ "BPPT LAKUKAN UJI KEKUATAN STRUKTUR JEMBATAN AMPERA". BPPT. Diakses tanggal 21 Agustus 2020. 
  130. ^ Novanto, Rizki Fajar (2019-12-29). "Mengenal Sarana Uji Dinamis Kereta Api Buatan PT INKA". Railway Enthusiast Digest. Diakses tanggal 2020-08-21. 
  131. ^ "Testimoni PT Calvary". b2tks.bppt.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-04. Diakses tanggal 2020-08-21. 
  132. ^ "Kompatibilitas Elektromagnetik (EMC)". pte.bppt.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-06. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  133. ^ "Beranda". pte.bppt.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-01. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  134. ^ a b Maskur, Fatkhul (2020-04-29). Maskur, Fatkhul, ed. "BPPT Uji Material Hazmat Produksi Lokal". Bisnis.com. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  135. ^ "Beranda". polimer.bppt.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-12. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  136. ^ "BPPT: Komponen dalam Negeri Inka Sudah Tinggi". Republika Online. 2019-01-15. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  137. ^ Setyorini, Virna P (2019-01-15). Wibisono, Kunto, ed. "BPPT sebut INKA mampu produksi LRT dengan TKDN tinggi". ANTARA News. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  138. ^ Uly, Yohana Artha (2019-08-05). "Menko Luhut Minta BPPT Audit soal Mati Listrik Serentak". Okezone.com. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  139. ^ "Beranda". psat.bppt.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-01. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  140. ^ "BPPT Hingga 2019 Antarkan 67 'Startup' Menjadi Perusahaan Mandiri". Radio Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-15. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  141. ^ "Home". bit.bppt.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-14. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  142. ^ Sindo, Koran. "Pemerintah Akan Bangun 100 Technopark". Sindonews.com. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  143. ^ "BPPT Dorong Bantaeng Technopark Sebagai Penghela Ekonomi Berbasis Teknologi". BPPT. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  144. ^ Hutapea, Erwin. Harususilo, Yohanes Enggar, ed. "Cimahi Techno Park Diresmikan, Dorong Ekonomi Berbasis Inovasi". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  145. ^ "BPPT Resmikan Cimahi Techno Park". Akurat.co. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  146. ^ a b "Gandeng BPPT, Kabupaten Pelalawan Kembangkan Teknologi Sawit di Techno Park". Majalah Sawit Indonesia. Diakses tanggal 20-8-2020. 
  147. ^ Irawan, Saldy. "Mau Tahu Soal Science Techno Park? Ini Penjelasan dari Wakil Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-08-20. 
  148. ^ Daniel. "Technopark Bantaeng Dapat Jadi Percontohan". ANTARA News. Diakses tanggal 2020-08-21. 
  149. ^ "Bulan Lalu Diekspor ke Jepang, Lies F Nurdin Panen Talas Satoimo Bersama Petani". Harian Fajar. Diakses tanggal 2020-08-21. 
  150. ^ "Talas Safira Hasil Kajian BPPT Kini Dinikmati Masyarakat Jepang". Netral News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-27. Diakses tanggal 2020-08-21. 
  151. ^ a b "Renstra BPPT". bppt.go.id. 
  152. ^ Pusat Manajemen Informasi & Biro Hukum, Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat BPPT. "Sejarah BPPT". Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-13. Diakses tanggal 15 Maret 2019. 
  153. ^ Gelombang Transformasi Teknologi Nasional. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2018. hlm. 91. 
  154. ^ Gelobang Transformasi Teknologi Nasional. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2018. hlm. 99. 
  155. ^ Gelombang Transformasi Teknologi Nasional. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2018. hlm. 107. 
  156. ^ Gelombang Transformasi Teknologi Nasional. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2018. hlm. 115. 
  157. ^ Gelombang Transformasi Teknologi Nasional. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2018. hlm. 121. 
  158. ^ Hingga tahun 2006 jabatan Kepala BPPT dijabat rangkap oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek). Said Jenie adalah Kepala BPPT pertama yang bukan menjabat Menristek.
  159. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-06-06. Diakses tanggal 2008-07-15. 
  160. ^ Gelombang Transformasi Teknologi Nasional. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2018. hlm. 127. 
  161. ^ Gelombang Transformasi Teknologi Nasional. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2018. hlm. 133. 
  162. ^ Gelombang Transformasi Teknologi Nasional. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2018. hlm. 139. 
  163. ^ Wulandari, Fitri. Sutriyanto, Eko, ed. "Habibie: Harus Berani Terapkan Kebijakan untuk Bangun SDM IPTEK". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-08-21. 
  164. ^ a b "Rekapitulasi Pegawai BPPT". BPPT. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-21. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  165. ^ Alfarizi, Moh Khory (2019-12-09). Prima, Erwin, ed. "BPPT Innovator Award 2019 Digelar, Ini Pemenangnya". Tempo.co. Diakses tanggal 2020-07-23. 
  166. ^ "BPPT Innovation Award". BPPT. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-23. Diakses tanggal 2020-07-23. 
  167. ^ "Bacharuddin Jusuf Habibie Technology Award". BPPT. Diakses tanggal 2020-07-23. 
  168. ^ "BPPT Mendorong Produk Inovasi Melalui Sinergi dan Kolaborasi". SWA.co.id. 2020-07-06. Diakses tanggal 2020-08-06. 
  169. ^ Bppt. "Hadapi Corona, BPPT Manfaatkan Teknologi Kecerdasan Buatan". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2020-07-08. 
  170. ^ Makdori, Yopi (2020-05-21). Qodar, Nafiysul, ed. "BPPT Luncurkan Lima Produk Alkes Buatan Lokal untuk Corona Covid-19". Liputan6.com. Diakses tanggal 2020-07-08. 
  171. ^ a b "Profil HIMPERINDO". himperindo.bppt.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-27. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  172. ^ "IATI AKAN GELAR DIALOG INTERAKTIF PERAN AUDIT TEKNOLOGI DALAM BIDANG INFRASTRUKTUR". BPPT. Diakses tanggal 2020-08-19. 
  173. ^ "Repository BPPT". digilib.bppt.go.id. Diakses tanggal 2020-09-03. 
  174. ^ "Authorization". km.bppt.go.id. Diakses tanggal 2020-09-03. 
  175. ^ "Open Journal System BPPT". ejurnal.bppt.go.id. Diakses tanggal 2020-09-03. 
  176. ^ "Beranda". bpptpress.bppt.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-01. Diakses tanggal 2020-09-03. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]