Lompat ke isi

Asam selenat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Asam selenat
Structural formula of selenic acid
Structural formula of selenic acid
Space-filling model of selenic acid
Space-filling model of selenic acid
Nama
Nama IUPAC
Asam selenat
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
ChEBI
ChemSpider
Nomor EC
KEGG
Nomor RTECS {{{value}}}
UNII
  • InChI=1S/H2O4Se/c1-5(2,3)4/h(H2,1,2,3,4) YaY
    Key: QYHFIVBSNOWOCQ-UHFFFAOYSA-N YaY
  • InChI=1/H2O4Se/c1-5(2,3)4/h(H2,1,2,3,4)
    Key: QYHFIVBSNOWOCQ-UHFFFAOYAI
  • O=[Se](=O)(O)O
Sifat
H2SeO4
Massa molar 144.9734 g/mol
Penampilan Kristal tidak berwarna
Densitas 2.95 g/cm3, padat
Titik lebur 58 °C (136 °F; 331 K)
Titik didih 260 °C (500 °F; 533 K) (berdekomposisi)
130 g/100 mL (30 °C)
Keasaman (pKa) -3, 1.9[1]
−51.2·10−6 cm3/mol
Indeks bias (nD) 1.5174 (D-line, 20 °C)
Struktur
tetrahedral at Se
Bahaya
Bahaya utama Korosif, sangat beracun
Frasa-R 23/25-33-50/53
Frasa-S 20/21-28-45-60-61
Senyawa terkait
Anion lain
asam selenit
hidrogen selenida
Kation lainnya
natrium selenat
Senyawa terkait
Asam sulfat
Selenium dioksida
Selenium trioksida
Asam telurat
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
N verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

Asam selenat adalah senyawa anorganik dengan rumus H2SeO4. Rumus kimia yang dapat mendeskripsikan senyawa ini secara lebih akurat adalah (HO)2SeO2. Senyawa ini tidak berwarna. Walaupun tidak terlalu bermanfaat, natrium selenat yang berasal dari asam ini digunakan dalam proses produksi kaca dan makanan hewan.[2]

Molekulnya berbentuk tetrahedral seperti yang diprediksi oleh teori VSEPR. Panjang ikatan Se–Onya tercatat sebesar 161 pm.[3] Dalam keadaan padat, senyawa ini mengalami kristalisasi menjadi struktur yang berbentuk ortorombik.[4]

Pembuatan

[sunting | sunting sumber]

Asam ini dapat dibuat dengan mengoksidasi selenium dioksida dengan hidrogen peroksida:

SeO2 H2O2H2SeO4

Tidak seperti proses produksi asam sulfat dengan memasukkan sulfur trioksida ke dalam air, hidrasi selenium trioksida bukanlah metode yang praktis.[3] Asam selenat malah lebih mudah disiapkan dengan mengoksidasi asam selenit (H2SeO3) dengan halogen seperti klor atau brom atau dengan kalium permanganat.[5] Namun, penggunaan klor atau brom akan menghasilkan asam klorida atau bromida sebagai produk sampingan yang perlu dikeluarkan dari larutan karena dapat mereduksi asam selenat menjadi asam selenit.[6]

Metode lain adalah dengan mengoksidasi unsur selenium dengan air dan klor:[5]

Se 4 H2O 3 Cl2H2SeO4 6 HCl

Untuk memperoleh asam anhidrat dalam bentuk kristal padat, larutan diuapkan dengan suhu di atas 140 °C (413 K; 284 °F) dalam keadaan hampa udara.[7]

Layaknya asam sulfat, asam selenat merupakan asam kuat yang bersifat higroskopik dan sangat mudah larut dalam air. Larutan yang terkonsentrasi berbentuk kental. Terdapat monohidrat dan dihidrat kristalin asam selenat yang telah ditemukan.[5] Monohidratnya meleleh pada suhu 26 °C, dan dihidratnya meleleh pada suhu −51.7 °C.[3]

Asam selenat merupakan oksidator yang lebih kuat daripada asam sulfat[5] dan mampu membebaskan klor dari ion klorida, dan dalam prosesnya asam ini mengalami reduksi menjadi asam selenit:

H2SeO4 2 H 2 ClH2SeO3 H2O Cl2

Asam ini mengalami dekomposisi di atas suhu 200 °C; dalam prosesnya, asam ini mengalami reduksi menjadi asam selenit dan juga mengeluarkan gas oksigen:[5]

2 H2SeO4 → 2 H2SeO3 O2

Jika direaksikan dengan asam fluorosulfat, hasilnya adalah selenoil fluorida:[7]

H2SeO4 2 HO3SFSeO2F2 2 H2SO4

Asam selenat yang panas dan terkonsentrasi dapat bereaksi dengan emas dan menghasilkan larutan emas(III) selenat yang berwarna kuning-kemerahan:[8]

2 Au 6 H2SeO4Au2(SeO4)3 3 H2SeO3 3 H2O

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ https://books.google.com/books?id=30dGrYYa-zkC&pg=PA66&lpg=PA66&dq="selenic acid" pka&source=bl&ots=gm5ce_td22&sig=ILeuRWYbEUtIcVRm_rcZjK20La8&hl=en&sa=X&ei=TVsvVfqjGMGiugTJzIGgCw&ved=0CFkQ6AEwCQ#v=onepage&q="selenic acid" pka&f=false
  2. ^ Bernd E. Langner "Selenium and Selenium Compounds" in Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry, 2005, Wiley-VCH, Weinheim. doi:10.1002/14356007.a23_525.
  3. ^ a b c Don M. Yost (2007). Systematic Inorganic Chemistry. READ BOOKS. hlm. 343–346. ISBN 1-4067-7302-6. 
  4. ^ Mathias S. Wickleder (2007). Francesco A. Devillanova, ed. Handbook of chalcogen chemistry: new perspectives in sulfur, selenium and tellurium. Royal Society of Chemistry. hlm. 353. ISBN 0-85404-366-7. 
  5. ^ a b c d e Anil Kumar De (2003). A Text Book of Inorganic Chemistry. New Age International. hlm. 543–545. ISBN 81-224-1384-6. 
  6. ^ Lenher, V.; Kao, C. H. (June 1925). "The preparation of selenic acid and of certain selenates". Journal of the American Chemical Society. 47 (6): 1521–1522. doi:10.1021/ja01683a005. 
  7. ^ a b Seppelt, K. “Selenoyl difluoride” Inorganic Syntheses, 1980, volume XX, pp. 36-38. ISBN 0-471-07715-1. The report describes the synthesis of selenic acid.
  8. ^ Lenher, V. (April 1902). "Action of selenic acid on gold". Journal of the American Chemical Society. 24 (4): 354–355. doi:10.1021/ja02018a005.