Ray, Iran
Ray
ری | |
---|---|
Distrik Tehran | |
Negara | Iran |
Provinsi | Provinsi Tehran |
Syahrestan | Ibukota dari Syahrestan Ray namun berada dalam wilayah Tehran |
Zona waktu | UTC 3:30 (IRST) |
• Musim panas (DST) | UTC 4:30 (IRDT) |
Ray (Bahasa Parsi: شهر ری; bahasa Arab: مدينة الري), juga Rhages (/ˈreɪdʒəz/; Yunani: Ῥάγαι, Rhagai; Latin: Rhagae atau Rhaganae) dan sebelumnya Arsacia, merupakan ibu kota dari Syahrestani Ray, Provinsi Tehran, Iran. Ray merupakan kota tertua yang masih bertahan di provinsi ini yang saat ini termasuk kedalam kota metropolitan Tehran. Ray pernah menjadi ibu kota dari Kesultanan Seljuk. Kaum muslimin di bawah pimpinan Amr bin Zaid Al-Khail At-Thai dapat merebut kota ini pada 20 H (640/641 M) yakni pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Sebuah pemukiman dibangun di sini pada 6.000 SM. Pemukiman tersebut dijadikan sebagai ibu kota oleh Kerajaan Media disebut dengan nama Rhaga. Dalam geografi Romawi klasik kota ini disebut Rhagae. Kota ini juga disebutkan beberapa kali dalam kitab Apokrif.[2] Nama kota ini telah ada dari masa pra-Media. Beberapa sejarawan mengaitkan bangunan kota ini kepada kerajaan-kerajaan mitologi kuno, dan beberapa orang lain meyakini bahwa Ray adalah pusat dari dinasti para pemimpin Zoroaster.
Kota Ray kaya dalam jumlah monumen bersejarah dibandingkan kota-kota kuno lainnya, di antaranya yang mungkin merujuk kepada kastil Gebri yang berumur 3000-an tahun, Bukit Cheshmeh Ali yang berumur 5000 tahun, Makam Bibi Syahr Banoo dan Syah Abbasi caravanserai yang berusia 1000 tahun. Kota ini pernah menjadi rumah bagi tokoh ilmu pengetahuan seperti Rhazes. Setelah penaklukan Mongol, kota ini rusak parah dan secara bertahap kehilangan pengaruh pentingnya bagi wilayah di kawasan Tehran.
Tokoh terkenal
[sunting | sunting sumber]Orang-orang yang lahir, berasal atau memiliki hubungan dengan kota Ray ini disebut dengan nisbah Ar-Razi, diantaranya yang terkenal adalah:
- Muhammad bin Zakariya Ar-Razi atau Rhazes (865 - 925/35), seorang ahli fisika, penemu cara distillasi alkohol dan penggunaannya untuk kedokteran, ahli filsafat, ahli kimia dan alkemi yang terkenal.
- Muhammad bin Ya'qub al-Kulaini Ar-Razi (lahir 250 H/864 M), pengumpul hadits yang lahir di kota Kulain di Iran.
- Abu Zur'ah ar-Razi (194-264 H), ulama ahli hadits yang terkenal di Baghdad.
- Abu Hatim ar-Razi, ulama ahli hadits yang wafat 890 M, ayah dari Ibnu Abi Hatim.
- Fakhruddin Ar-Razi (1150 - 1210), seorang ahli filsafat dan akidah dari Persia.
- Amin Razi, seorang Geografer dari Persia abad ke-16 M.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Yaqut al-Hamawi, Mu'jam al-Buldan (3/116-122)
- ^ Kitab Yudit 1:5, 15; Kitab Tobit 1:14, 5:5, 6:10
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- The Tehran province Cultural Heritage Organization. Diarsipkan 2008-12-20 di Wayback Machine.
- Archeological site of an ancient Fire Temple near Ray.
- Background on the 1934-1936 joint expedition financed by the University Museum at the University of Pennsylvania and the Boston Museum of Fine Arts led by Erich Schmidt
- Daily Life Ornamented: The Medieval Persian City Of Rayy Diarsipkan 2014-03-14 di Wayback Machine. Special Exhibition at University of Chicago Oriental Institute (May 15-October 14, 2007).
Didahului oleh: Naisabur |
Ibukota Kesultanan Seljuk (Persia) 1043–1051 M |
Diteruskan oleh: Isfahan |