Agustinus Adisoetjipto
Agustinus Adisoetjipto | |
---|---|
Lahir | Salatiga, Jawa Tengah, Hindia Belanda | 4 Juli 1916
Meninggal | 29 Juli 1947 Ngoto, Bantul, Yogyakarta, Indonesia | (umur 31)
Dikebumikan | Ngoto, Bantul, Yogyakarta, Indonesia |
Pengabdian |
|
Dinas/cabang | |
Lama dinas | 1939–1942, 1945–1947 |
Pangkat |
|
Perang/pertempuran | |
Penghargaan | Pahlawan Nasional Indonesia |
Komodor Muda Udara (Anumerta) Agustinus Adisoetjipto (Ejaan yang Disempurnakan: Agustinus Adisucipto) (4 Juli 1916 – 29 Juli 1947) lahir di Salatiga, Jawa Tengah, dan dibesarkan sebagai penganut Katolik Roma. Ia adalah pilot pertama Angkatan Udara Indonesia, yang pesawatnya ditembak jatuh oleh Belanda selama Revolusi Nasional Indonesia. Ia secara anumerta dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tahun 1974.[1][2]
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Adisoetjipto mengenyam pendidikan GHS (Geneeskundige Hoge School) (Sekolah Tinggi Kedokteran) dan lulusan Sekolah Penerbang Militaire Luchtvaart di Kalijati.
Aktivitas
[sunting | sunting sumber]Adisoetjipto menerbangkan pesawat jenis Nishikoren yang dicat merah putih dari Tasikmalaya ke Maguwo, Yogyakarta. Pada 27 Oktober 1945 pula, ia berhasil menerbangkan pesawat Cureng berbendera merah putih di sekitar Yogyakarta. Bukan tanpa sebab ia menerbangkan pesawat ini. Desing pesawat yang ia terbangkan bercat merah putih dimaksudkan untuk membakar semangat rakyat Indonesia melawan penjajahan yang masih terjadi di beberapa wilayah. Inilah penerbangan berbendera merah putih pertama di tanah air dan bukti semangat cinta tanah air yang begitu besar dengan keberanian dan segenap kemampuan yang dimilikinya.
Pada 15 November 1945, Adisoetjipto mendirikan Sekolah Penerbang di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta tepatnya di Lapangan Udara Maguwo, yang kemudian diganti namanya menjadi Bandara Adisutjipto, untuk mengenang jasanya sebagai pahlawan nasional.[3]
Kematian
[sunting | sunting sumber]Pada saat Agresi Militer Belanda I, Adisujipto dan Abdulrahman Saleh diperintahkan terbang ke India menggunakan pesawat Dakota VT-CLA. Penerobosan blokade udara Belanda menuju India dan Pakistan berhasil dilakukan. Sebelum pulang ke Indonesia, mereka singgah di Singapura untuk mengangkut bantuan obat-obatan Palang Merah Malaya.[4] Sehingga pesawat baru berangkat kembali pada pukul 13.00, pesawat ini mengangkut total 9 orang, yakni:
- Komodor Udara Agustinus Adisoetjipto
- Komodor Udara Abdulrachman Saleh
- Pilot, Alexander Noel Constantine, warga negara Australia
- Ko-pilot, Roy L. C. Hazelhurst, warga negara Britania Raya
- Opsir Muda Udara I Adi Soemarmo Wirjokusumo
- Teknisi, Bhida Ram, warga negara India
- Beryl Constantine, warga negara Australia
- Zainal Arifin, Atase Perdagangan RI di Singapura
- Abdul Gani Handonotjokro[5]
Sementara itu, di Lanud Maguwo, KSAU Soerjadi Soerjadarma telah menunggu kedatangan pesawat ini dan memerintahkan agar pesawat tidak perlu berputar-putar sebelum mendarat, untuk menghindari kemungkinan serangan udara terhadap pesawat tersebut. Ini mengingat bahwa di dalam pesawat, ada dua tokoh penting AURI, yakni Adisutjipto dan Abdul Rahman Saleh.[6]
Saat telah mendekati Lanud Maguwo pada pukul 16.30, pesawat ini pun tetap berputar-putar untuk bersiap mendarat. Tiba-tiba dari arah utara, muncul dua pesawat Kittyhawk[7] milik Belanda yang diawaki oleh Lettu B.J. Ruesink dan Serma W.E. Erkelens, yang langsung menembaki pesawat tersebut. Akibatnya pesawat hilang kendali dan akhirnya pesawat jatuh di perbatasan Desa Ngoto dan Wojo dan langsung terbakar. Semua orang di pesawat meninggal dunia, hanya pesawatnya yang berhasil selamat.
Ia dimakamkan di pemakaman umum Kuncen I dan II, dan kemudian pada 14 Juli 2000 dipindahkan ke Monumen Perjuangan TNI AU di Ngoto, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta.[8]
Dalam budaya populer
[sunting | sunting sumber]- Dalam film Kadet 1947 (2021), Agustinus Adisoetjipto diperankan oleh Andri Mashadi.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Abdulrachman Saleh
- Adi Soemarmo Wirjokusumo
- Beno Soematenojo
- Joesoef Ronodipoero
- Siswosoelastro Soediarto
- Yosaphat Soedarso
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ Efendi, Yusuf. "Adisutjipto Monument of Struggle (Ngotho Monument)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 September 2010. Diakses tanggal 26 January 2010.
- ^ "Adisutjipto, Penerbang AURI Pertama". Indonesian Air Force. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 26, 2020. Diakses tanggal 19 September 2021.
- ^ PUSPEN TNI, Puspen Mabes TNI. "Kasau : Peristiwa Heroik 29 Juli 1947 Menjadi Motivasi Dan Semangat Pengabdian | WEBSITE TENTARA NASIONAL INDONESIA". tni.mil.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-16.
- ^ "Pesawat Dakota VT-CLA, Saksi Bisu Gugurnya 3 Komodor Muda Pionir TNI AU". Sindonews.com. Diakses tanggal 2022-05-29.
- ^ "Petang Kelabu di Yogya: Kisah Gugurnya Abdulrachman Saleh, Adisutjipto dan Adi Soemarmo". iNews.ID. 2021-07-29. Diakses tanggal 2022-05-29.
- ^ "Kisah di Balik Pembangunan Monumen Perjuangan TNI AU". Sindonews.com. Diakses tanggal 2022-05-29.
- ^ Angkasa Online No 1 Oktober 2006 Tahun XVII Diarsipkan 2007-08-13 di Archive.isPara Sahabat AURI yang Terlupakan Kittyhawk Belanda di Dusun Ngoto pada tanggal 29 Juli 1947.
- ^ Indrajaya, Dimas Wahyu (26 Juli 2020). "Agustinus Adisucipto, Sekolah Kedokteran Dulu Jadi Pahlawan Penerbang Kemudian". Good News from Indonesia. Diakses tanggal 10 Januari 2021.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]Buku
- Harnoko, Darto, dkk (2012). Riwayat Perjuangan Pahlawan-Pahlawan Salatiga dalam Mengisi Kemerdekaan Republik Indonesia. Salatiga: Pemerintah Kota Salatiga Dinas Perhubungan, Komunikasi, Kebudayaan, dan Pariwisata. ISBN 978-602-1797-30-3.
- Supangkat, Eddy (2012). Salatiga: Sketsa Kota Lama. Salatiga: Griya Media. ISBN 978-979-7290-68-9.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Kelahiran 1916
- Kematian 1947
- Meninggal usia 31
- Pahlawan nasional Indonesia
- Tokoh Dirgantara Indonesia
- Tokoh TNI
- Tokoh militer Indonesia
- Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara
- Perintis Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara
- Penerbang Indonesia
- ProyekWiki TNI-AU
- Tokoh Jawa
- Tokoh Salatiga
- Tokoh Katolik Indonesia
- Pahlawan nasional Indonesia yang beragama Kristen
- Tokoh Katolik Jawa