Lompat ke isi

2 Tawarikh 3

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
2 Tawarikh 3
Kitab Tawarikh (Kitab 1 & 2 Tawarikh) lengkap pada Kodeks Leningrad, dibuat tahun 1008.
KitabKitab 2 Tawarikh
KategoriKetuvim
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
14
pasal 2
pasal 4

2 Tawarikh 3 (atau II Tawarikh 3, disingkat 2Taw 3) adalah bagian pertama dari Kitab 2 Tawarikh dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk dalam bagian Ketuvim (כְּתוּבִים, "tulisan").[1][2]

  • Kisah yang dicatat di pasal ini menurut catatan sejarah terjadi sekitar tahun 965 SM.

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Salomo mulai mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem di gunung Moria, di mana TUHAN menampakkan diri kepada Daud, ayahnya, di tempat yang ditetapkan Daud, yakni di tempat pengirikan Ornan, orang Yebus itu.[4]

Untuk keterangan lebih lanjut mengenai tempat bait suci dan keadaan bagaimana itu diperoleh lihat 1 Tawarikh 21:16–30.[3]

Tradisi Kristen

[sunting | sunting sumber]

Membandingkan bait Salomo dengan bait Kristus (yaitu gereja) menyatakan hal-hal berikut ini:

  1. Bait Salomo didirikan oleh putra Daud (2 Tawarikh 2:1); gereja oleh keturunan Daud, Tuhan Yesus Kristus (Ibrani 3:3–6).
  2. Bait Salomo didirikan dari emas, perak, dan batu-batu berharga (1Taw 29:3–8); gereja didirikan dengan kehidupan yang tertebus dari orang-orang yang dibeli dengan darah Kristus yang mahal (1Pet 1:18–19; 1Pet 2:5).
  3. Bait Salomo didirikan di Gunung Moria atau Muria (2 Tawarikh 3:1); gereja didirikan di atas Yesus, batu karang ilahi dan kematian-Nya sebagai korban karena umat manusia (Matius 16:18; Efesus 2:20).
  4. Bait Salomo dilayani oleh pengantara-pengantara imam duniawi (1Taw 24:1–31); gereja memiliki imam besar sorgawi dan semua orang percaya dapat menghampiri Dia untuk menerima keselamatan kekal (Ibrani 2:17; 7:25).
  5. Bait Salomo diperindah dengan emas dan aneka dekorasi (1Taw 22:5); gereja diperindah oleh kemurnian dan kuasa Roh Kudus di dalam kehidupan orang percaya (Kis 1:8; 2:4; Galatia 5:22; bandingkan 1Pet 3:3–4).
  6. Bait Salomo menyediakan tempat kediaman khusus bagi Allah di antara umat-Nya; gereja adalah kediaman khusus Roh Kudus di bumi ini (1Kor 3:16; 6:19).
  7. Bait Salomo bersifat duniawi dan sementara (2Raj 25:8–9); bait Kristus bersifat sorgawi dan kekal (Wahyu 21:1–22:21).

Karena itu, gereja adalah pewaris dan penerus dari kemah/Bait Suci sebagai tempat tinggal Allah yang kelihatan di bumi ini.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  4. ^ 2 Tawarikh 3:1

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]