Buchtar Tabuni
Biografi | |
---|---|
Kelahiran | 10 Mei 1979 (45 tahun) Indonesia |
Kegiatan | |
Pekerjaan | politikus |
Buchtar Tabuni (lahir 10 Mei 1979) adalah aktivis kemerdekaan Papua sekaligus ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB).
Latar belakang
[sunting | sunting sumber]Kekuasaan Indonesia atas wilayah Papua masih diperdebatkan sejak 1963 ketika negara ini mengambil alih provinsi tersebut dari Belanda. Sebuah gerakan separatis dibentuk dan memerangi pemerintah Indonesia selama lebih dari 40 tahun. Sepanjang periode tersebut, seperenam penduduk Papua meninggal akibat operasi militer.[1] Warga Papua juga mempermasalahkan isu ekonomi. Mereka menyatakan bahwa eksploitasi sumber daya alam daerah "hanya menguntungkan ibu kota Jakarta".[2]
Biografi
[sunting | sunting sumber]Buchtar belajar teknik di Makassar, Sulawesi Selatan. Pada tahun 2008, ia membentuk International Parliamentarians for West Papua (IPWP), sebuah organisasi yang bertujuan membatalkan Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA), referendum tahun 1969 yang memberikan Indonesia kedaulatan atas wilayah Papua Barat.[3]
Ia ditahan tanggal 3 Desember 2008 dirumahnya di Sentani, Kabupaten Jayapura, karena ikut menyelenggarakan unjuk rasa 16 Oktober yang mendukung peluncuran IPWP di Parlemen Britania Raya.[4] Keesokan harinya, 50 demonstran berkumpul di luar kantor kepolisian Jayapura untuk menuntut pembebasannya.[5]
Jaksa menuntut hukuman penjara 10 tahun atas tiga tuduhan: tindakan pengkhianatan (pasal 106), provokasi (pasal 160), dan tindakan melawan negara (pasal 212). Pengacara Buchtar menyebut kasus ini upaya untuk meredam kebebasan berbicara di Papua dan menyatakan, "Jika di luar Papua orang-orang bisa bebas berpendapat, mengapa kebebasan berpendapat masih dikekang di Papua dan dianggap pengkhianatan?"[6] Amnesty International menganggap Buchtar sebagai tahanan hati nurani yang "ditahan hanya karena mengekspresikan pendapat[nya]".[7] Human Rights Watch juga meminta pembebasannya beserta tahanan-tahanan politik Papua non-kriminal lainnya.[8]
Pada Januari 2011, Amnesty melaporkan bahwa Buchtar dan aktivis Papua Filep Karma telah ditransfer dari penjara Abepura ke sel isolasi di kepolisian Jayapura dan terancam mengalami penyiksaan.[7] Buchtar dibebaskan dari penjara tanggal 17 Agustus 2011.[9]
Tanggal 8 Juni 2012, Buchtar ditangkap kembali di Jayapura karena ikut menyulut kerusuhan.[10] Pada 23 Juli, aktivis lain bernama Yusak Pakage ditangkap di sidang Buchtar karena membawa pisau lipat di tasnya.[10] Pakage diadili dengan tuduhan kepemilikan senjata dan terancam kurungan penjara selama 10 tahun.[11]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Protester killed at independence rally in Papua". Associated Press. 9 August 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 2 September 2012.(perlu berlangganan)
- ^ "Rights Groups Protest in Washington to Demand Release of Papuan Activists". Jakarta Globe. 2 December 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-03. Diakses tanggal 3 September 2009.
- ^ Nethy Dharma Somba and Dian Kuswandini (21 October 2008). "Papuan separatist leader arrested". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-03. Diakses tanggal 2 September 2012.
- ^ Human Rights Watch. 2010. Prosecuting political aspiration: Indonesia's political prisoners.
- ^ "Papuan activists storm police headquarters". The Jakarta Post. 4 December 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-03. Diakses tanggal 2 September 2012.
- ^ Angela Flassy (18 June 2009). "10 years sought for independence activist". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-03. Diakses tanggal 2 September 2012.
- ^ a b "Prisoner of Conscience at Risk of Torture". Amnesty International. 12 January 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-03. Diakses tanggal 2 September 2012.
- ^ "Release Papuan prisoners: HRW". The Jakarta Post. 13 December 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-03. Diakses tanggal 2 September 2012.
- ^ West Papua Media Alerts. 2011. Buchtar Tabuni released from prison Diarsipkan 2014-11-13 di Wayback Machine..
- ^ a b Nethy Dharma Somba and Bagus BT Saragih (15 June 2012). "Riots in Jayapura as police shoot dead Papuan activist". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-03. Diakses tanggal 2 September 2012.
- ^ "Concerns Papuan prisoner is denied access to medical treatment". Radio New Zealand International. 26 August 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-02. Diakses tanggal 2 September 2012.