Tumbuhan

kerajaan dari eukariota fotosintetis

Dalam biologi, Tumbuhan adalah organisme eukariota multiseluler yang tergolong ke dalam kerajaan Plantae. Di dalamnya terdiri atas beberapa klad yakni, tanaman berbunga, Gymnospermae atau Tumbuhan berbiji terbuka, Lycopodiopsida, paku-pakuan, lumut, serta sejumlah alga hijau.

Tetumbuhan
Rentang waktu: Mesoproterozoikum – saat ini
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Klad: Diaphoretickes
Klad: CAM
Klad: Archaeplastida
Kerajaan: Plantae
H.F.Copel., 1956
Divisi
Sinonim
  • Viridiplantae Cavalier-Smith 1981[1]
  • Chlorobionta Jeffrey 1982, emend. Bremer 1985, emend. Lewis and McCourt 2004[2]
  • Chlorobiota Kenrick and Crane 1997[3]
  • Chloroplastida Adl et al., 2005 [4]
  • Phyta Barkley 1939 emed. Holt & Uidica 2007
  • Cormophyta Endlicher, 1836
  • Cormobionta Rothmaler, 1948
  • Euplanta Barkley, 1949
  • Telomobionta Takhtajan, 1964
  • Embryobionta Cronquist et al., 1966
  • Metaphyta Whittaker, 1969

Tanaman hijau memiliki dinding sel yang kokoh mengandung selulosa. Tanaman hijau termasuk dalam kategori autotrof (mampu memproduksi makanan sendiri).[5] Hampir semua anggota tumbuhan bersifat autotrof, yakni memproduksi energi sendiri dengan mengubah energi cahaya matahari melalui proses yang disebut fotosintesis dalam organel sel bernama kloroplas. Karena warna hijau yang dominan pada anggota kerajaan ini, nama lain yang dipakai adalah Viridiplantae ("tumbuhan hijau"). Nama lainnya adalah Metaphyta. Namun ada juga tumbuhan yang bersifat parasit dan beberapa sudah tidak memiliki kemampuan fotosintesis dengan sedikit atau bahkan tanpa klorofil. Tanaman juga bisa dikarakterisasi dari cara mereka berkembang biak, kemampuan pertumbuhan, dan pergiliran keturunan.

Tercatat sekitar 350.000 spesies organisme termasuk di dalamnya, tidak termasuk alga hijau. Dari jumlah itu, 258.650 jenis merupakan tumbuhan berbunga dan 18.000 jenis tumbuhan lumut. Tumbuhan hijau menghasilkan hampir seluruh molekul oksigen di muka bumi ini dan merupakan bagian terpenting dalam sistem ekologi bumi. Tumbuhan-tumbuhan yang sudah di domestikasi bisa menghasilkan biji, buah-buahan dan sayuran yang berguna sebagai bahan dasar pangan manusia. Selain itu tumbuhan juga digunakan sebagai tanaman hiasan dan banyak yang berkhasiat obat serta digunakan dalam ilmu medis. Ilmu mengenai studi tanaman disebut botani, yakni salah satu cabang ilmu biologi.

Batasan

sunting

Klasifikasi tumbuhan masa lalu memasukkan pula semua alga ("ganggang") dan fungi (cendawan, termasuk jamur lendir, bahkan bakteri), sebagai anggotanya. Batasan tumbuhan semacam ini dikenal sebagai tumbuhan dalam arti luas, yang kini dianggap sudah usang.

Kritik-kritik yang muncul membuat fungi dipisahkan dari tumbuhan. Meskipun tumbuh stasioner, fungi bersifat saprotrof, mendapatkan energi dari sisa-sisa bahan organik. Selain itu, dinding sel fungi tidak tersusun dari selulosa, bahan yang menyusun dinding sel tumbuhan, tetapi tersusun dari kitin, yang malah kebanyakan dihasilkan hewan.

Definisi Plantae saat ini

sunting

Ketika nama Plantae atau tumbuhan digunakan pada kelompok tertentu dari organisme atau takson, itu umumnya mengacu pada satu dari empat konsep. Dari yang paling tidak inklusif sampai paling inklusif, keempat pengelompokan itu adalah:

Nama Cakupan Penjelasan
Tumbuhan darat, juga disebut Embryophyta Plantae sensu strictissimo Kelompok ini mencakup lumut hati, lumut tanduk, lumut daun, dan tumbuhan berpembuluh, dan juga tumbuhan fosil yang mirip dengan kelompok yang masih hidup (mis., Metaphyta Whittaker, 1969,[6] Plantae Margulis, 1971[7]).
Tumbuhan hijau, juga disebut Viridiplantae, Viridiphyta atau Chlorobionta Plantae sensu stricto Kelompok ini mencakup alga hijau, dan tumbuhan darat yang muncul dari mereka, termasuk stonewort. Nama yang diberikan ke kelompok-kelompok ini berbeda-beda hingga Juli 2011. Viridiplantae mencakup kelompok organisme yang memiliki selulosa di dinding selnya, memiliki klorofil a dan b dan memiliki plastida yang dibatasi oleh hanya dua membran yang mampu menyimpan pati. Ini adalah klad yang menjadi subyek utama dari artikel ini (mis., Plantae Copeland, 1956[8]).
Archaeplastida, Plastida atau Primoplantae Plantae sensu lato Kelompok ini mencakup tumbuhan hijau di atas ditambah Rhodophyta (alga merah) dan Glaucophyta. Klad ini mencakup organisme yang bereon-eon [dua eon, lihat periode di kanan atas halaman] lalu mendapatkan kloroplasnya langsung dengan memakan sianobakteri (mis., Plantae Cavalier-Smith, 1981[9]).
Definisi lama tumbuhan Plantae sensu amplo Klasifikasi lama menempatkan alga, fungi atau bakteri yang beragam ke dalam Plantae (mis., Plantae atau Vegetabilia Linnaeus,[10] Plantae Haeckel 1866,[11] Metaphyta Haeckel, 1894,[12] Plantae Whittaker, 1969[6]).

Cara lain untuk melihat hubungan antara kelompok yang berbeda yang telah disebut "tumbuhan" yaitu melalui kladogram, yang menunjukkan hubungan evolusioner mereka. Sejarah evolusi dari tumbuhan belum sepenuh ya ditetapkan, tetapi satu hubungan yang diterima antara tiga kelompok yang dideskripsikan di atas ditunjukkan di bawah ini.[13][14][15][16] Yang telah disebut "tumbuhan" dicetak tebal.

Archaeplastida 

 Glaucophyta 




 Rhodophyta (alga merah) 



Viridiplantae = alga hijau tumbuhan darat 

 Chlorophyta (bagian alga hijau) 


Streptophyta 

 alga streptophyta (bagian alga hijau) 




 Charales (stonewort, sering dimasukkan 
dalam alga hijau) 



 tumbuhan darat atau Embryophyta








kelompok yang secara tradisional disebut "alga"

Cara kelompok-kelompok alga hijau disatukan dan dinamai bervariasi di antara penulis.

Status alga

sunting
 
Alga hijau dalam karya Ernst Haeckel, Kunstformen der Natur, 1904.

Kebanyakan alga sudah tidak lagi dimasukkan ke dalam Kerajaan Plantae. Alga terdiri dari beberapa kelompok yang berbeda dari organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis, yang masing-masing muncul secara terpisah-pisah dari leluhur yang non-fotosintetik. Alga yang paling mencolok adalah gulma laut, alga multiseluler yang mungkin kurang lebih mirip tanaman terestrial, tetapi diklasifikasikan bersama alga hijau, merah, dan coklat. Masing-masing kelompok alga ini juga termasuk berbagai jenis organisme mikroskopik dan organisme uniseluler.

Sebagian besar alga kemudian juga mulai dipisahkan dari keanggotaan tumbuhan karena mereka tidak memiliki diferensiasi jaringan dan tidak memembentuk klorofil sebagai pigmen penangkap energi.

Penggunaan teknik-teknik biologi molekuler terhadap filogeni tumbuhan ternyata memberikan banyak dukungan atas pemisahan ini. Tumbuhan dalam arti yang sekarang dipakai (arti sempit) dianggap sebagai keturunan dari suatu alga hijau purba.

Ciri-ciri khas

sunting

Ciri yang segera mudah dikenali pada tumbuhan adalah warna kehijauan tetapi bisa kuning yang dominan akibat kandungan pigmen klorofil yang berperan vital dalam proses penangkapan energi melalui fotosintesis. Dengan demikian, tumbuhan secara umum bersifat autotrof. Beberapa perkecualian, seperti pada sejumlah tumbuhan parasit, merupakan akibat adaptasi terhadap cara hidup dan lingkungan yang unik. Karena sifatnya yang autotrof, tumbuhan selalu menempati posisi pertama dalam rantai aliran energi melalui organisme hidup (rantai makanan).

Tumbuhan bersifat stasioner atau tidak bisa berpindah atas kehendak sendiri, meskipun beberapa alga hijau bersifat motil (mampu berpindah) karena memiliki flagelum. Akibat sifatnya yang pasif ini tumbuhan harus beradaptasi secara fisik atas perubahan lingkungan dan gangguan yang diterimanya. Variasi morfologi tumbuhan jauh lebih besar daripada anggota kerajaan lainnya. Selain itu, tumbuhan menghasilkan banyak sekali metabolit sekunder sebagai mekanisme pertahanan hidup atas perubahan lingkungan atau serangan pengganggu. Reproduksi juga terpengaruh oleh sifat ini

Pada tingkat seluler, dinding sel yang tersusun dari selulosa, hemiselulosa, dan pektin menjadi ciri khasnya, meskipun pada tumbuhan tingkat sederhana kadang-kadang hanya tersusun dari pektin. Hanya sel tumbuhan yang memiliki plastida; juga vakuola yang besar dan sering kali mendominasi volume sel.

Galeri

sunting

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Cavalier-Smith, T. (1981). "Eukaryote kingdoms: Seven or nine?". BioSystems. 14 (3–4): 461–481. doi:10.1016/0303-2647(81)90050-2. 
  2. ^ Lewis, L.A.; McCourt, R.M. (2004). "Green algae and the origin of land plants". American Journal of Botany. 91: 1535–1556. doi:10.3732/ajb.91.10.1535. 
  3. ^ Kenrick, Paul; Crane, Peter R. (1997). The origin and early diversification of land plants: A cladistic study. Washington, D. C.: Smithsonian Institution Press. ISBN 1-56098-730-8. 
  4. ^ Adl, S.M. et al. (2005). "The new higher level classification of eukaryotes with emphasis on the taxonomy of protists". Journal of Eukaryote Microbiology. 52: 399–451. doi:10.1111/j.1550-7408.2005.00053.x. 
  5. ^ Gischa, Serafica. Nailufar, Nibras Nada, ed. "Memahami Proses dan Reaksi Kimia Fotosintesis". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-16. Diakses tanggal 2020-11-11. 
  6. ^ a b Whittaker, R. H. (1969). "New concepts of kingdoms or organisms" (PDF). Science. 163 (3863): 150–160. doi:10.1126/science.163.3863.150. PMID 5762760. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-11-17. Diakses tanggal 2016-09-30. 
  7. ^ Margulis, L (1971). "Whittaker's five kingdoms of organisms: minor revisions suggested by considerations of the origin of mitosis". Evolution. 25: 242–245. doi:10.2307/2406516. 
  8. ^ Copeland, H. F. (1956). The Classification of Lower Organisms. Palo Alto: Pacific Books, p. 6, [1].
  9. ^ Cavalier-Smith, T. (1981). "Eukaryote Kingdoms: Seven or Nine?"". BioSystems. 14 (3–4): 461–481. doi:10.1016/0303-2647(81)90050-2. PMID 7337818. 
  10. ^ Linnaeus, C. (1751). Philosophia botanica Diarsipkan 2023-01-21 di Wayback Machine., 1st ed., p. 37.
  11. ^ Haeckel, E. (1866). Generale Morphologie der Organismen. Berlin: Verlag von Georg Reimer. hlm. vol.1: i–xxxii, 1–574, pls I–II; vol. 2: i–clx, 1–462, pls I–VIII. 
  12. ^ Haeckel, E. (1894). Die systematische Phylogenie.
  13. ^ Based on Rogozin, I.B.; Basu, M.K.; Csürös, M. & Koonin, E.V. (2009), "Analysis of Rare Genomic Changes Does Not Support the Unikont–Bikont Phylogeny and Suggests Cyanobacterial Symbiosis as the Point of Primary Radiation of Eukaryotes", Genome Biology and Evolution, 1: 99–113, doi:10.1093/gbe/evp011, PMC 2817406 , PMID 20333181  and Becker, B. & Marin, B. (2009), "Streptophyte algae and the origin of embryophytes", Annals of Botany, 103 (7): 999–1004, doi:10.1093/aob/mcp044, PMC 2707909 , PMID 19273476 ; see also the slightly different cladogram in Lewis, Louise A. & McCourt, R.M. (2004), "Green algae and the origin of land plants", Am. J. Bot., 91 (10): 1535–1556, doi:10.3732/ajb.91.10.1535, PMID 21652308 
  14. ^ Parfrey, Laura Wegener; Lahr, Daniel J. G.; Knoll, Andrew H.; Katz, Laura A. (2011-08-16). "Estimating the timing of early eukaryotic diversification with multigene molecular clocks". Proceedings of the National Academy of Sciences. 108 (33): 13624–13629. doi:10.1073/pnas.1110633108. ISSN 0027-8424. PMC 3158185 . PMID 21810989. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-18. Diakses tanggal 2016-09-30. 
  15. ^ Derelle, Romain; Torruella, Guifré; Klimeš, Vladimír; Brinkmann, Henner; Kim, Eunsoo; Vlček, Čestmír; Lang, B. Franz; Eliáš, Marek (2015-02-17). "Bacterial proteins pinpoint a single eukaryotic root". Proceedings of the National Academy of Sciences. 112 (7): E693–E699. doi:10.1073/pnas.1420657112. ISSN 0027-8424. PMC 4343179 . PMID 25646484. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-17. Diakses tanggal 2016-09-30. 
  16. ^ Jackson, Christopher; Clayden, Susan; Reyes-Prieto, Adrian (2015-01-01). "The Glaucophyta: the blue-green plants in a nutshell". Acta Societatis Botanicorum Poloniae. 84 (2): 149–165. doi:10.5586/asbp.2015.020. 

Pranala luar

sunting
Database botani dan vegetasi