Tanakh

kitab suci agama Yahudi

Tanakh (/tɑːˈnɑːx/;[1] bahasa Ibrani: תַּנַ"ךְ‎, diucapkan [taˈnaχ] atau [təˈnax]; juga Tenakh, Tenak, Tanach), Tanak, atau Mikra adalah kanon dari Alkitab Ibrani. Teks Ibrani tradisional tersebut dikenal sebagai Naskah Masorah.

Tanakh adalah suatu akronim dari masing-masing abjad Ibrani pertama dari ketiga pembagian tradisional Naskah Masorah: Torah atau Taurat ("Ajaran", juga dikenal sebagai Lima Kitab Musa), Nevi'im ("Nabi-nabi") dan Ketuvim ("Tulisan") —menjadi TaNaKh. Nama "Mikra" (מקרא), artinya "yang dibaca", adalah kata Ibrani lainnya untuk Tanakh. Kitab-kitab Tanakh diteruskan oleh setiap generasi, dan menurut tradisi para rabi juga disertai dengan suatu tradisi lisan, disebut Taurat Lisan.

Terminologi

sunting

Ketiga bagian Tanakh yang tercermin dalam akronim "Tanakh" ditegaskan dengan baik dalam literatur dari masa para rabi.[2] Namun selama periode tersebut istilah "Tanakh" tidak digunakan. Sebaliknya judul yang tepat yaitu Mikra (atau Miqra, מקרא, artinya "bacaan" atau "yang dibaca") karena teks-teks biblika dibacakan di hadapan publik. Istilah Mikra tetap digunakan dalam bahasa Ibrani sampai saat ini, bersama dengan Tanakh, untuk merujuk pada kitab suci Ibrani. Dalam bahasa Ibrani lisan modern, kedua istilah tersebut dapat saling dipertukarkan.[3]

Perkembangan dan kodifikasi

sunting

Tidak ada konsensus keilmuan mengenai kapan kanon Alkitab Ibrani ditetapkan: beberapa akademisi berpendapat bahwa penetapan kanon tersebut dilakukan oleh dinasti Hashmonayim,[4] sedangkan yang lainnya berpendapat bahwa tidak ada penetapan hingga abad kedua SM atau bahkan setelah itu.[5]

Menurut Talmud, banyak kandungan Tanakh yang disusun oleh Majelis Agung (Anshei K'nesset HaGedolah), suatu tugas yang terselesaikan pada tahun 450 SM, dan tidak berubah untuk seterusnya sejak saat tersebut.[6]

Penutupan kanon secara resmi sering kali dianggap dilakukan oleh kaum Yudaisme Rabbinik setelah penghancuran Kuil Pertama pada tahun 587 SM.[butuh rujukan]

Kanon berisi dua puluh empat kitab ini disebutkan dalam Midrash Koheleth 12:12.[7]

Bahasa dan pengucapan

sunting

Sistem penulisan asli dari teks Ibrani adalah sebuah abjad: konsonan yang ditulis dengan beberapa huruf hidup terapan ("matres lectionis"). Selama Abad Pertengahan awal, para akademisi yang dikenal sebagai kaum Masoret menciptakan suatu sistem tunggal dalam perumusan vokalisasi. Hal ini terutama dilakukan oleh Aaron ben Moses ben Asher, di suatu sekolah di Tiberias, berdasarkan tradisi lisan dalam pembacaan Tanakh, karenanya dinamakan vokalisasi Tiberian. Selain itu juga menyertakan beberapa inovasi dari Ben Naftali dan pembuangan Babel.[8] Meskipun proses kodifikasi tersebut relatif terlambat, beberapa sumber tradisional dan beberapa orang dari kalangan Yahudi Ortodoks tetap berpegang pada cara melafalkan dan menyanyikan (kantilasi) yang berasal dari pewahyuan di Sinai, karena tidaklah mungkin membaca teks asli tersebut tanpa jeda dalam pengucapan maupun dalam pelantunan lagu.[9] Kombinasi dari suatu teks (מקרא mikra), pelafalan (ניקוד niqqud) dan pelantunan (טעמים te`amim) memungkinkan pembaca untuk memahami baik makna sederhananya maupun nuansa dalam alur kalimat dari teks tersebut.

Kitab-kitab Tanakh

sunting
 
Kumpulan gulungan selengkapnya, yang membentuk keseluruhan Tanakh.

Menurut tradisi Yahudi, Tanakh memiliki dua puluh empat kitab. Gabungan seluruh kitab Samuel, Raja-raja, Tawarikh, dan Ezra-Nehemia dianggap sebagai satu kitab; serta Trei Asar (תרי עשר, Keduabelas Nabi; secara harfiah berarti "dua belas") juga dipandang sebagai satu kitab.

Taurat

sunting

Taurat (תּוֹרָה, secara harfiah berarti "pengajaran") terdiri dari lima kitab, biasanya disebut sebagai "Lima Kitab Musa". Edisi cetak dari Taurat sering kali disebut Chamisha Chumshei Torah (חמישה חומשי תורה, secara harfiah berarti "lima dari lima-bagian kitab Taurat"), dan secara tidak resmi merupakan sebuah Chumash.

Dalam bahasa Ibrani, kelima kitab Taurat diidentifikasi dengan adanya incipit (kata pertama) dari setiap kitab. Nama berbahasa Inggris berasal dari nama Yunani yang diberikan kepada kitab-kitab dalam Septuaginta, yang berasal dari isi tematis dari setiap kitab, sebagai berikut:

Nevi'im

sunting

Nevi'im (נְבִיאִים, "Nabi-nabi") merupakan pembagian utama kedua dari Alkitab Ibrani, antara Taurat dan Ketuvim. Nevi'im terdiri dari dua sub-bagian: Nabi-nabi Awal (Nevi'im Rishonim נביאים ראשונים, kitab-kitab narasi Yosua, Hakim-hakim, Samuel dan Raja-raja) dan Nabi-nabi Akhir (Nevi'im Aharonim נביאים אחרונים, kitab-kitab Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel serta Keduabelas Nabi Kecil). Pembagian ini meliputi kitab-kitab yang mencakup suatu periode sejak masuknya bangsa Israel ke Tanah Israel sampai pembuangan Babel dari Yehuda ("periode nubuat"). Penyebaran mereka tidak bersifat kronologis, tetapi substantif.

Keduabelas Nabi Kecil (תרי עשר, Trei Asar, "Keduabelas") dianggap sebagai satu kitab dalam Yudaisme.

  • (הושע / Hoshea) — Hosea
  • (יואל / Yo'el) — Yoel
  • (עמוס / Amos) — Amos
  • (עובדיה / Ovadyah) — Obaja
  • (יונה / Yonah) — Yunus
  • (מיכה / Mikhah) — Mikha
  • (נחום / Nakhum) — Nahum
  • (חבקוק /Havakuk) — Habakuk
  • (צפניה / Ts'phanyah) — Zefanya
  • (חגי / Khagai) — Hagai
  • (זכריה / Z'kharyah) — Zakharia
  • (מלאכי / Mal'akhi) — Maleakhi

Ketuvim

sunting

Ketuvim (כְּתוּבִים, "Tulisan") terdiri dari sebelas kitab, sebagaimana dijelaskan di bawah ini.

Kitab puisi

sunting

Dalam beberapa Naskah Masorah (dan beberapa edisi cetak), Mazmur, Amsal, dan Ayub disajikan dalam bentuk dua kolom khusus dengan penekanan pada baris-baris paralel pada semua ayat tersebut, yang mana merupakan suatu fungsi kekhasan puisi-puisi itu. Secara kolektif, ketiga kitab ini dikenal sebagai Sifrei Emet (sebuah akronim dari judul-judul dalam bahasa Ibrani, איוב, משלי, תהלים yang menghasilkan Emet אמ"ת, yang juga merupakan bahasa Ibrani untuk "kebenaran").

Ketiga kitab ini juga satu-satunya dalam Tanakh yang menggunakan suatu sistem khusus dalam catatan-catatan kantilasi yang dirancang untuk menekankan baris-baris paralel dalam semua ayat. Namun, bagian awal dan akhir kitab Ayub menggunakan sistem prosa normal.

Kelima gulungan (Hamesh Megillot)

sunting

Kelima kitab yang relatif singkat, yaitu Kidung Agung, Rut, Ratapan, Pengkhotbah, dan Ester, secara kolektif dikenal sebagai Hamesh Megillot (Lima Megillot). Semua kitab ini merupakan kitab-kitab yang terakhir dikumpulkan dan dikategorikan sebagai "otoritatif" dalam kanon Yahudi meskipun belum lengkap seluruhnya hingga abad ke-2 Masehi.[10] Gulungan-gulungan kitab ini dalam tradisi dibacakan sepanjang tahun dalam banyak komunitas Yahudi. Daftar di bawah menyajikan kitab-kitab tersebut dalam urutan pembacaannya di sinagoge pada hari raya, dimulai dengan Kidung Agung pada hari raya Paskah Yahudi.

Kitab lainnya

sunting

Selain ketiga kitab puisi dan kelima gulungan, kitab-kitab lainnya dalam Ketuvim adalah Daniel, Ezra–Nehemia dan Tawarikh. Meskipun tidak ada pengelompokan secara resmi atas kitab-kitab ini dalam tradisi Yahudi, semua kitab tersebut tetap memiliki sejumlah karakteristik pembeda.

  • Narasi semua kitab ini secara terbuka mendeskripsikan berbagai peristiwa yang relatif terjadi belakangan (yaitu pembuangan Babel dan pemulihan Sion selanjutnya).
  • Tradisi Talmud mengganggap semua kitab ini ditulis paling belakangan.
  • Dua di antaranya (Daniel dan Ezra) merupakan kitab-kitab dalam Tanakh yang ditulis dengan bahasa Aram dalam porsi yang cukup besar.

Urutan

sunting

Daftar berikut ini menyajikan kitab-kitab Ketuvim dalam urutan sesuai yang ditampilkan dalam kebanyakan edisi cetak. Selain itu juga ada pembagian dalam tiga sub kelompok berdasarkan kekhasan Sifrei Emet dan Hamesh Megillot.

Ketiga kitab puisi (Sifrei Emet) "Sifrei Emet," "Kitab-kitab Kebenaran":

  • Tehillim (Mazmur) תהלים
  • Mishlei (Amsal) משלי
  • Iyyôbh (Ayub) איוב

Lima Megillot (Hamesh Megillot)

Kitab-kitab lainnya

Tradisi tekstual Yahudi tidak pernah menyelesaikan pengurutan kitab-kitab dalam Ketuvim. Talmud Babilonia (Bava Batra 14b-15a) mengurutkan kitab-kitab tersebut menjadi: Rut, Mazmur, Ayub, Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung, Ratapan Yeremia, Daniel, Gulungan Ester, Ezra, Tawarikh.[butuh rujukan]

Dalam kodeks Naskah Masorah Tiberius, termasuk Kodeks Aleppo dan Kodeks Leningrad, dan juga sering kali dalam naskah Spanyol kuno, urutannya adalah: Tawarikh, Mazmur, Ayub, Amsal, Rut, Kidung Agung, Pengkhotbah, Ratapan Yeremia, Ester, Daniel, Ezra.[11]

Penerjemahan

sunting

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ (Inggris) "Tanach". Random House Webster's Unabridged Dictionary.
  2. ^ (Inggris) Mikra'ot Gedolot
  3. ^ (Inggris) BIBLICAL STUDIES Mikra: Text, Translation, Reading and Interpretation. Norton Irish Theological Quarterly.2007; 72: 305-306
  4. ^ (Inggris) Davies, Philip R. (2001). "The Jewish Scriptural Canon in Cultural Perspective". Dalam McDonald, Lee Martin; Sanders, James A. The Canon Debate. Baker Academic. hlm. PT66. ISBN 978-1441241634.  "With many other scholars, I conclude that the fixing of a canonical list was almost certainly the achievement of the Hasmonean dynasty."
  5. ^ (Inggris) McDonald & Sanders, The Canon Debate, 2002, page 5, cited are Neusner's Judaism and Christianity in the Age of Constantine, pages 128–145, and Midrash in Context: Exegesis in Formative Judaism, pages 1–22.
  6. ^ (Bava Batra 14b-15a, Rashi to Megillah 3a, 14a)
  7. ^ "Siapapun yang menghimpun dalam rumahnya lebih dari dua puluh empat kitab membawa kebingungan." (Midrash Qoheleth 12:12)
  8. ^ (Inggris) Kelley, Page H., The Masorah of Biblia Hebraica Stuttgartensia, Eerdmans, 1998, ISBN 0-8028-4363-8, p. 20
  9. ^ (Inggris) John Gill (1767). A Dissertation Concerning the Antiquity of the Hebrew Language: Letters, Vowel-points, and Accents. G. Keith. hlm. 136–137.  dan pages 250–255
  10. ^ (Inggris) Coogan, Michael D. A Brief Introduction to the Old Testament - the Hebrew Bible in its Context. Oxford University Press. 2009; p. 5
  11. ^ Swete, Henry Barclay; Thackeray, H. St J. (Henry St John) (1902). An introduction to the Old Testament in Greek. Trinity College - University of Toronto. Cambridge, Eng. : University Press. 

Pranala luar

sunting