Syogun

diktator militer Jepang dari tahun 1185 hingga 1868
(Dialihkan dari Shogun)

Shogun (将軍, Shōgun) adalah istilah bahasa Jepang yang berarti jenderal. Dalam konteks sejarah Jepang, bila disebut pejabat shogun maka yang dimaksudkan adalah Sei-i Taishōgun (征夷大将軍) yang berarti "Panglima Tertinggi Pasukan Ekspedisi melawan Orang Biadab" (istilah "Taishōgun" berarti panglima angkatan bersenjata). Sei-i Taishōgun merupakan salah satu jabatan jenderal yang dibuat di luar sistem Taihō Ritsuryō. Jabatan Sei-i Taishōgun dihapus sejak Restorasi Meiji. Walaupun demikian, dalam bahasa Jepang, istilah "shōgun" yang berarti jenderal dalam kemiliteran tetap digunakan hingga sekarang.

Sei-i Taishōgun Sakanoue no Tamuramaro, lukisan Kikuchi Yōsai.

Sejak zaman Nara hingga zaman Heian, jenderal yang dikirim untuk menaklukkan wilayah bagian timur Jepang disebut Sei-i Taishōgun, disingkat syogun. Jabatan yang lebih rendah dari Sei-i Taishōgun disebut Seiteki Taishōgun (征狄大将軍, panglima penaklukan orang barbar) dan Seisei Taishōgun (征西大将軍, panglima penaklukan wilayah barat). Gelar Sei-i Taishōgun diberikan kepada panglima kesyogunan (bakufu) sejak zaman Kamakura hingga zaman Edo. Syogun adalah juga pejabat Tōryō (kepala klan samurai) yang didapatkannya berdasarkan garis keturunan.

Pejabat syogun diangkat dengan perintah kaisar, dan dalam praktiknya berperan sebagai kepala pemerintahan (Seperti Perdana Menteri) walaupun Negara asing mengganggap syogun sebagai "raja Jepang", tetapi secara resmi syogun diperintah dari istana kaisar, dan bukan penguasa yang sesungguhnya. Kekuasaan tertinggi tetap berada di tangan Kaisar Jepang.

Sejarah

sunting

Zaman Nara dan zaman Heian

sunting

Kata "Sei-i" dalam Sei-i Taishōgun berarti penaklukan suku Emishi yang tinggal di wilayah timur Jepang. Suku Emishi dinyatakan sebagai orang barbar oleh orang Jepang zaman dulu. Sei-i Taishōgun memimpin pasukan penyerang dari arah pesisir Samudra Pasifik, dan di bawah komandonya terdapat Seiteki Taishōgun yang memimpin pasukan penyerang dari arah pesisir Laut Jepang. Selain itu dikenal Seisei Taishōgun yang memimpin pasukan penakluk wilayah Kyushu di bagian barat Jepang.[butuh rujukan]

Dalam perkembangannya, istilah "Sei-i" (penaklukan suku Emishi) diganti pada zaman Hōki menjadi "Sei-tō" (penaklukan wilayah Timur). Namun istilah "penaklukan suku Emishi" (Sei-i) kembali digunakan sejak tahun 793. Istilah "Sei-i Shōgun" (jenderal penaklukan suku Emishi) mulai dipakai dalam dokumen resmi sejak tahun 720 (Yōrō tahun 4 bulan 9 hari 29) ketika Tajihi Agatamori diangkat sebagai Sei-i Shōgun. Istilah "Sei-tō Shōgun" (jenderal penaklukan wilayah timur) mulai dipakai sejak tahun 788 seperti catatan sejarah yang ditulis Ki no Kosami (730-797) yang ikut serta dalam ekspedisi ke wilayah timur.[butuh rujukan]

Pada tahun 790, Ōtomo no Otomaro ditugaskan sebagai Sei-tō Taishi (Duta Besar Penaklukan Wilayah Timur). Dua tahun kemudian, nama jabatan tersebut diganti menjadi Sei-i Shi (征夷使, Duta Penaklukan Wilayah Timur), atau bisa juga disebut Sei-i Shōgun (Jenderal Penaklukan Wilayah Timur).[butuh rujukan]

Sakanoue no Tamuramaro diangkat sebagai Sei-i Taishōgun pada tahun 797 setelah sebelumnya menjabat Wakil Duta Penaklukan Wilayah Timur sekaligus Wakil Duta Penaklukan Suku Emishi di bawah komando Ōtomo no Otomaro. Pemimpin Emishi bernama Aterei yang bertempur pantang menyerah akhirnya berhasil ditangkap oleh Tamuramaro dan dibawa ke ibu kota, sedangkan selebihnya berhasil ditaklukkan. Pada praktiknya, Sakanoue no Tamuramaro adalah Sei-i Taishōgun yang pertama atas jasanya menaklukkan suku Emishi.[butuh rujukan]

Selanjutnya dalam rangka peperangan melawan Emishi, Funya no Watamaro diangkat sebagai Sei-i Shogun (Jenderal Penaklukan Suku Emishi) pada tahun 811. Perang dinyatakan berakhir pada tahun yang sama, dan wakil shogun bernama Mononobe no Taritsugu naik pangkat sebagai Chinju Shōgun. Istilah "chinjufu" berarti pangkalan militer yang terletak di Provinsi Mutsu. Setelah itu, jabatan Sei-i Shōgun kembali dipulihkan sejak tahun 814.[butuh rujukan]

Zaman Kamakura

sunting
 
Minamoto no Yoritomo yang merupakan shogun pertama pada zaman Kamakura (1192–1199).

Minamoto no Yoritomo memulai karier militer sebagai Tōryō (kepala klan Minamoto) di wilayah Kanto. Jabatan kepala klan bukan merupakan jabatan resmi di bawah sistem hukum Ritsuryō, dan kedudukan Yoritomo tidak jauh berbeda dengan Taira no Masakado atau pemimpin pemberontak lain di daerah.[butuh rujukan]

Pada tahun 1190, Yoritomo diangkat sebagai jenderal pengawal kaisar (Ukone no Taishō) yang merupakan posisi resmi dalam pemerintahan. Jabatan sebagai jenderal pengawal kaisar mengharuskannya tinggal di ibu kota Kyoto. Jabatan ini tidak sesuai bagi Yoritomo yang berambisi menguasai secara total wilayah Kanto. Yoritomo mengundurkan diri dari jabatan jenderal pengawal kaisar, tetapi tetap mempertahankan hak istimewa sebagai mantan jenderal tertinggi (Sakino-u Taishō).[butuh rujukan]

Setelah mantan Kaisar Go-Shirakawa mangkat, Minamoto Yoritomo diangkat sebagai Sei-i Taishōgun pada tanggal 21 Agustus 1192. Pemerintahan militer yang didirikan Yoritomo di Kamakura dikenal sebagai Keshogunan Kamakura.[butuh rujukan]

Daftar pejabat Sei-i Taishōgun

sunting
Nomor Keshogunan (generasi) Nama Masa jabatan Keterangan
1 Ōtomo no Otomaro 793-794?
2 Sakanoue no Tamuramaro 797-811?
3 Fun'ya no Watamaro 813-816
- Fujiwara no Tadabumi 940 Kemungkinan adalah pejabat Sei-tō Taishōgun. Ada penjelasan yang saling bertentangan.
4 Minamoto no Yoshinaka 1184
5 Kamakura (1) Minamoto no Yoritomo 1192-1199 Ada penjelasan yang mengatakan Yoritomo mengundurkan diri tahun 1195
6 Kamakura (2) Minamoto no Yoriie 1202-1203
7 Kamakura (3) Minamoto no Sanetomo 1203-1219
8 Kamakura (4) Fujiwara no Yoritsune alias Kujō Yoritsune 1226-1244
9 Kamakura (5) Fujiwara no Yoritsugu 1244-1252
10 Kamakura (6) Pangeran Munetaka 1252-1266 Shogun pertama dari keluarga kaisar. Putra Kaisar Go-Saga.
11 Kamakura (7) Pangeran Koreyasu 1266-1289
12 Kamakura (8) Pangeran Hisaaki 1289-1308 Putra Kaisar Go-Fukakusa
13 Kamakura (9) Pangeran Morikuni 1308-1333
14 Pangeran Morinaga 1333
15 Pangeran Nariyoshi alias Pangeran Narinaga 1335-1336
16 Muromachi (1) Ashikaga Takauji 1338-1358
Pangeran Muneyoshi alias Pangeran Munenaga 1352-
17 Muromachi (2) Ashikaga Yoshiakira 1358-1367
18 Muromachi (3) Ashikaga Yoshimitsu 1367-1394
19 Muromachi (4) Ashikaga Yoshimochi 1394-1423
20 Muromachi (5) Ashikaga Yoshikazu 1423-1425
21 Muromachi (6) Ashikaga Yoshinori 1429-1441
22 Muromachi (7) Ashikaga Yoshikatsu 1442-1443
23 Muromachi (8) Ashikaga Yoshimasa 1449-1473 Awal Mula Era sengoku.
24 Muromachi (9) Ashikaga Yoshihisa 1473-1489
25 Muromachi (10) Ashikaga Yoshiki 1490-1493
26 Muromachi (11) Ashikaga Yoshizumi 1494-1508
27 Muromachi (10) Ashikaga Yoshiki alias Ashikaga Yoshitane 1508-1521 Penugasan untuk kedua kalinya
28 Muromachi (12) Ashikaga Yoshiharu 1521-1546
29 Muromachi (13) Ashikaga Yoshiteru 1546-1565
30 Muromachi (14) Ashikaga Yoshihide 1568
31 Muromachi (15) Ashikaga Yoshiaki 1568-1573 Secara formal masih menjabat hingga menjadi biksu pada tahun 1588
32 Edo (1) Tokugawa Ieyasu 1603-1605
33 Edo (2) Tokugawa Hidetada 1605-1623
34 Edo (3) Tokugawa Iemitsu 1623-1651
35 Edo (4) Tokugawa Ietsuna 1651-1680
36 Edo (5) Tokugawa Tsunayoshi 1680-1709年
37 Edo (6) Tokugawa Ienobu 1709-1712
38 Edo (7) Tokugawa Ietsugu 1712-1716
39 Edo (8) Tokugawa Yoshimune 1716-1745
40 Edo (9) Tokugawa Ieshige 1745-1760
41 Edo (10) Tokugawa Ieharu 1760-1786
42 Edo (11) Tokugawa Ienari 1787-1837
43 Edo (12) Tokugawa Ieyoshi 1837-1853
44 Edo (13) Tokugawa Iesada 1853-1858
45 Edo (14) Tokugawa Iemochi 1858-1866
46 Edo (15) Tokugawa Yoshinobu 1866-1867

Daftar pustaka

sunting