Sejarah dari tempat yang kini bernama Wales (bahasa Wales: Cymru) dimulai dengan bukti kehadiran Neanderthal dari setidaknya 230.000 tahun yang lalu, sedangkan Homo sapiens tiba pada sekitar tahun 31.000 SM. Namun, penghunian berkelanjutan oleh manusia modern dimulai dari periode pasca berakhirnya zaman es terakhir pada sekitar tahun 9500 SM, dan Wales memiliki banyak peninggalan dari Mesolitikum, Neolitikum, dan Zaman Perunggu. Selama Zaman Besi, daerah Wales, seperti halnya bagian lain Britania Raya di sebelah selatan Firth of Forth, budayanya menjadi Keltik, dengan sebuah bahasa Britonik bersama. Bangsa Romawi, yang memulai penaklukan Britania Raya pada tahun 43, pertama kali melakukan kampanye di tempat yang kini bernama Wales timur laut pada tahun 48 melawan suku Deceangli, dan memperoleh kendali penuh atas daerah Wales setelah mengalahkan suku Ordovices pada tahun 79. Bangsa Romawi meninggalkan Britania Raya pada abad ke-5, membuka jalan untuk kolonisasi oleh Anglo-Saxon. Kemudian budayanya mulai terpecah menjadi beberapa kerajaan. Bangsa Wales terbentuk karena gangguan Inggris yang secara efektif memisahkan mereka dari bangsa-bangsa lain berbahasa Britonik pada awal abad pertengahan.

Pada periode pasca-Romawi, beberapa kerajaan bangsa Wales terbentuk di tempat yang kini bernama Wales, antara lain Gwynedd, Powys, Ceredigion, Dyfed, Brycheiniog, Ergyng, Morgannwg, dan Gwent. Meskipun beberapa penguasa memperluas kendalinya atas berbagai wilayah Wales dan ke Inggris barat, tidak ada yang mampu menyatukan Wales untuk waktu yang panjang. Kesulitan internal dan tekanan eksternal dari Inggris dan kemudian, dari penakluk Inggris yaitu bangsa Norman, menyebabkan berbagai kerajaan bangsa Wales perlahan-lahan ada di bawah pengaruh takhta Inggris. Pada tahun 1282, kematian Llywelyn ap Gruffudd menyebabkan penaklukan Kepangeranan Wales oleh Raja Edward I dari Inggris; sejak saat itu, pewaris sah kepada penguasa Inggris akan menyandang gelar "Pangeran Wales". Bangsa Wales melancarkan beberapa pemberontakan terhadap kekuasaan Inggris, pemberontakan besar terakhir adalah yang dipimpin oleh Owain Glyndŵr pada awal abad ke-15. Pada abad ke-16, Henry VIII, dirinya sendiri keturunan Wales sebagai cicit dari Owen Tudor, mengesahkan Undang-Undang Hukum di Wales dengan tujuan sepenuhnya menggabungkan Wales ke dalam Kerajaan Inggris.

Wales menjadi bagian dari Kerajaan Britania Raya pada tahun 1707 dan kemudian Perserikatan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia pada tahun 1801. Namun, bangsa Wales tetap mempertahankan bahasa dan budaya mereka meskipun dominasi Inggris sangat kuat. Penerbitan terjemahan Alkitab pertama yang lengkap dalam bahasa Wales oleh William Morgan pada tahun 1588 sangat memajukan posisi bahasa Wales sebagai bahasa literatur. Pada abad ke-18 dimulainya dua perubahan yang akan sangat mempengaruhi Wales, yaitu kebangkitan Methodis Wales, yang membuat negeri ini menjadi semakin nonkonformis dalam hal agama, dan Revolusi Industri. Selama kejayaan Imperium Britania Raya, Wales Tenggara abad ke-19 secara khusus mengalami industrialisasi cepat dan kenaikan populasi yang dramatis akibat dari ledakan industri batu bara dan besi. Wales memainkan peran yang penuh dan sukarela dalam Perang Dunia Pertama. Industri-industri Imperium di Wales merosot pada abad ke-20 dengan berakhirnya Imperium Britania Raya pasca Perang Dunia Kedua, sementara sentimen nasionalis dan minat dalam penentuan nasib sendiri menjadi meningkat. Partai Buruh menggantikan Partai Liberal sebagai kekuatan politik yang dominan pada tahun 1920-an. Wales memainkan peran penting selama Perang Dunia Kedua, bersama dengan bagian lain Perserikatan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara beserta blok Sekutu, dan kota-kota di Wales banyak yang dibombardir semasa The Blitz. Partai nasionalis, Plaid Cymru, memperoleh momentum sejak tahun 1960-an. Pada referendum tahun 1997, pemilih di Wales menyetujui devolusi tanggung jawab pemerintahan kepada Majelis Nasional untuk Wales yang pertama kali mengadakan pertemuan pada tahun 1999, berganti nama menjadi Senedd Cymru (Parlemen Wales) pada bulan Mei 2020.

Pranala luar

sunting