Pulau Kumala

pulau di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

Pulau Kumala merupakan sebuah pulau dan daerah delta di Sungai Mahakam yang memanjang di sebelah Barat Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara. Dimulai pada tahun 2000, Pulau Kumala dibangun menjadi kawasan wisata. Namun sejak Bupati Syaukani Hasan Rais, yang membangun pulau ini, terjegal kasus korupsi pada tahun 2006, pembangunan Pulau Kumala menjadi mangkrak.[1] [2]

Pulau Kumala
Koordinat0°25′50″S 116°59′59″E / 0.430680°S 116.999601°E / -0.430680; 116.999601
NegaraIndonesia
ProvinsiKalimantan Timur
KabupatenKutai Kartanegara
PopulasiTidak berpenghuni
Peta
Pulau Kumala yang berada di tengah Sungai Mahakam.
Pintu gerbang masuk Pulau Kumala.

Akses Ke Pulau Kumala

sunting

Taman Wisata Pulau Kumala berjarak sekitar 27 km dari Kota Samarinda yang dapat ditempuh melalui Jembatan Kutai Kartanegara dalam waktu kurang lebih 30 menit. Sedangkan dari Kota Balikpapan yang memiliki fasilitas Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman dan Pelabuhan Semayang yang merupakan akses transportasi udara dan laut di Kalimantan Timur, Berjarak sekitar 130 km yang dapat ditempuh kurang lebih 3 jam lewat jalan darat. Selain itu Taman Wisata Pulau Kumala dapat juga dicapai dengan transportasi air melewati Sungai Mahakam.[3]

Sejarah

sunting

Objek wisata Pulau Kumala yang terletak di tengah Sungai Mahakam merupakan taman rekreasi perpaduan antara teknologi modern dan budaya tradisional. Pulau seluas 76 hektare ini dulunya adalah lahan tidur dan semak belukar. Saat ini, sebagian area sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti sky tower setinggi 100 meter untuk menikmati keindahan dari udara, kereta api mini area permainan dan kereta gantung yang menghubungkan dengan daratan.

Di pulau ini terdapat DSJ Resort lengkap dengan kolam renang dan sarana bagi mereka yang ingin istirahat, yaitu satu-satunya cottage di tengah Sungai Mahakam di lokasi Pulau ini dipersiapkan Aquarium Raksasa bagi ikan pesut, lumba-lumba air tawar yang hanya ada di Republik Rakyat Tiongkok dan Brasil.

Pembangunan Taman Wisata Pulau Kumala dilakukan secara bertahap dan akan terus berkembang. Dengan demikian masyarakat akan mendapatkan tambahan objek wisata yang representatif selain Museum Mulawarman (bekas keraton Kerajaan Kutai Kartanegara), Waduk Panji Sukarame, Desa Budaya Pondok Labu di Tenggarong dan Nusa Tuna di Kecamatan Muara Muntai yang berpasir putih.[4]

Referensi

sunting
  1. ^ Subroto, Lukman Hadi (2022-02-07). Ningsih, Widya Lestari, ed. "Sejarah Pulau Kumala". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-08-18. 
  2. ^ "Pulau di Kalimantan Timur" (PDF). bpk.go.id. 2023. Diakses tanggal 18 Januari 2024. 
  3. ^ "Pulau Kumala - Promosi Investasi - DPMPTSP Kutai Kartanegara". dpmptsp.kukarkab.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-18. Diakses tanggal 2022-08-18. 
  4. ^ kukarkab.go.id (2020-07-02). "Humas Kukar". humas.kukarkab.go.id (dalam bahasa Indonesian). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-18. Diakses tanggal 2022-08-18. 

Pranala luar

sunting