Periode tabel periodik

baris dalam tabel periodik

Periode tabel periodik adalah satu baris horizontal pada tabel periodik. Dalam tabel periodik, unsur-unsur diatur dalam serangkaian baris (atau periode) sehingga mereka yang memiliki sifat-sifat serupa muncul dalam satu kolom. Unsur-unsur pada periode yang sama memiliki jumlah kulit elektron yang sama; dengan masing-masing perpotongan golongan di sepanjang periode, unsur memiliki satu tambahan proton dan elektron dan berkurang sifat logamnya. Pengaturan ini mencerminkan keberulangan sifat yang sama secara periodik seiring dengan kenaikan nomor atom. Misalnya, logam alkali terletak pada satu golongan (golongan 1) dan berbagi sifat yang mirip, seperti reaktivitas yang tinggi dan kecenderungan untuk kehilangan satu elektron agar sesuai dengan konfigurasi elektron gas mulia. Tabel periodik memiliki total 118 unsur.

Dalam tabel periodik unsur-unsur, masing-masing baris bernomor adalah satu periode.
Kaidah pengurutan energi Madelung menjelaskan urutan orbital yang disusun berdasarkan kenaikan energi sesuai kaidah Madelung. Masing-masing diagonal merujuk pada nilai n l yang berbeda.

Mekanika kuantum modern menjelaskan tren periodik sifat-sifat dalam hal kulit elektron. Seiring dengan kenaikan nomor atom, kulit elektron terisi dengan elektron dengan urutan seperti ditunjukkan di sebelah kanan. Mengisi setiap kulit sesuai dengan baris dalam tabel.

Dalam blok-s dan blok-p tabel periodik, unsur-unsur dalam periode yang sama umumnya tidak menunjukkan tren dan kesamaan sifat (lebih signifikan tren vertikal ke bawah dalam golongan). Namun dalam blok-d, tren sepanjang periode menjadi signifikan, dan dalam blok-f, unsur-unsur menunjukkan tingkat kesamaan yang tinggi di sepanjang periode.

Periode

sunting

Tujuh periode unsur terjadi secara alami di Bumi. Untuk periode 8, yang mencakup unsur-unsur yang dapat disintesis setelah 2015, lihat tabel periodik perluasan.

Sebuah golongan dalam kimia berarti famili objek dengan kesamaan seperti keluarga yang berbeda. Terdapat 7 periode, yang disusun horizontal di tabel periodik.

Periode 1

sunting
Golongan 1/17 2/18
#
Nama
1
H
2
He

Periode 1 merupakan periode yang paling sedikit anggotanya, dengan hanya 2 unsur, hidrogen dan helium. Oleh karena itu, mereka tidak mengikuti kaidah oktet. Secara kimia, helium berperilaku sebagai gas mulia, dan oleh karenanya dimasukkan sebagai bagian dari unsur golongan 18. Namun, dalam hal struktur intinya, helium masuk ke dalam blok s, dan oleh karena itu kadang-kadang diklasifikasikan ke dalam unsur golongan 2, atau secara simultan masuk ke dua golongan sekaligus golongan 2 dan 18. Hidrogen sangat mudah kehilangan dan menangkap sebuah elektron, dan oleh karena itu secara kimia masuk ke dalam dua golongan sekaligus yaitu unsur golongan 1 dan 17.

  • Hidrogen (H) merupakan unsur paling melimpah, perhitungan kasar sekitar 75% dari massa unsur jagat raya.[1] Ion hidrogen hanyalah sebuah proton. Bintang dalam urutan utama sebagian besar tersusun dari hidrogen pada tingkat plasmanya. Unsur hidrogen relatif jarang di Bumi, dan secara industri diproduksi dari hidrokarbon seperti metana. Hidrogen dapat membentuk senyawa-senyawa dengan sebagian besar unsur dan terdapat dalam air serta sebagian besar senyawa organik.[2]
  • Helium (He) hanya hadir dalam kondisi gas kecuali dalam kondisi ekstrem.[3] Ia merupakan unsur kedua terringan dan juga peringkat kedua kelimpahan di alam semesta.[4] Sebagian besar helium terbentuk selama Ledakan Dahsyat, tetapi helium baru tercipta melalui fusi nuklir hidrogen dalam bintang.[5] Di Bumi, helium relatif jarang, hanya muncul sebagai produk samping peluruhan alami beberapa unsur radioaktif.[6] Helium 'radiogenik' terperangkan di dalam gas alam dengan konsentrasi sampai dengan tujuh persen dari volume.[7]

Periode 2

sunting
Golongan 1 2 13 14 15 16 17 18
#
Nama
3
Li
4
Be
5
B
6
C
7
N
8
O
9
F
10
Ne

Periode 2 terdiri dari 8 unsur. Unsur-unsur periode 2 melibatkan orbital 2s dan 2p. Beberapa unsur dalam periode ini merupakan unsur esensial secara biologi selain hidrogen, yaitu karbon, nitrogen, dan oksigen.

  • Litium (Li) adalah logam paling ringan dan unsur padat paling rendah massa jenisnya.[8] Dalam kondisi tak terionisasi, ia merupakan salah satu unsur paling reaktif, sehingga di alam hanya dapat ditemukan sebagai senyawanya. Litium merupakan unsur primordial paling berat yang terbentuk dalam jumlah besar selama Ledakan Dahsyat.
  • Berilium (Be) adalah logam ringan dengan titik lebur tertinggi. Sejumlah kecil berilium terbentuk selama Ledakan Dahsyat, meskipun sebagian besar kemudian meluruh atau bereaksi lebih lanjut di dalam bintang membentuk inti atom yang lebih besar, seperti karbon, nitrogen, atau oksigen. Berilium diklasifikasikan oleh Badan Internasional Penelitian Kanker (International Agency for Research on Cancer, IARC) sebagai karsinogen golongan 1.[9] Antara 1% dan 15% orang peka terhadap berilium dan dapat menyebabkan reaksi inflamasi pada sistem pernapasan dan kulit, yang disebut penyakit berilium kronis.[10]
  • Boron (B) tidak terdapat secara alami sebagai unsur bebas, tetapi dalam senyawa seperti borat. Ia merupakan zat hara (micronutrient) esensial bagi tumbuhan, yang diperlukan sebagai kekuatan dan pengembangan dinding sel, pembelahan sel, pertumbuhan bibit dan buah, transportasi gula dan pengembangan hormon,[11][12] meskipun bersifat toksik pada dosis tinggi.
  • Karbon (C) adalah unsur peringkat keempat paling melimpah di jagat raya berdasarkan massanya, setelah hidrogen, helium, dan oksigen.[13] Juga merupakan unsur kedua paling melimpah dalam tubuh manusia setelah oksigen,[14] peringkat tiga paling melimpah berdasarkan nomor atom.[15] Jumlah senyawa yang mengandung karbon hampir tak terhingga karena kemampuan karbon untuk membentuk rantai panjang yang stabil melalui ikatan C—C.[16][17] Seluruh senyawa organik, yang esensial bagi kehidupan, mengandung sekurang-kurangnya satu atom karbon;[16][17] yang bersanding dengan hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang, dan fosfor, karbon adalah dasar dari setiap senyawa biologi penting.[17]
  • Nitrogen (N) dijumpai sebagian besar sebagai gas inert diatomik, N2, yang menyusun hingga 78% atmosfer bumi. Ini merupakan komponen esensial protein, dan oleh karenanya esensial pula bagi kehidupan.[18]
  • Oksigen (O) menyusun 21% atmosfer dan diperlukan untuk respirasi oleh seluruh (atau hampir seluruh) hewan, dan merupakan komponen pembentuk air. Oksigen adalah unsur paling melimpah ketiga di alam semesta, dan senyawa oksigen mendominasi susunan kerak bumi.[19]
  • Fluor (F) adalah unsur paling reaktif dalam kondisi tak-terionisasi, sehingga tidak pernah ditemukan sebagai unsur di alam.[20]
  • Neon (Ne) adalah gas mulia yang digunakan dalam lampu neon.[21]

Periode 3

sunting
Golongan 1 2 13 14 15 16 17 18
#
Nama
11
Na
12
Mg
13
Al
14
Si
15
P
16
S
17
Cl
18
Ar

Periode 3 terdiri dari 8 unsur. Seluruh unsur periode tiga terdapat di alam dan sekurang-kurangnya memiliki satu isotop stabil. Selain gas mulia argon, semuanya merupakan unsur esensial untuk biologi dan geologi.

Periode 4

sunting
 
Dari kiri ke kanan, larutan akuatik dari: Co(NO3)2 (merah); K2Cr2O7 (jingga); K2CrO4 (kuning); NiCl2 (hijau); CuSO4 (biru); KMnO4 (ungu).
Golongan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
#
Nama
19
K
20
Ca
21
Sc
22
Ti
23
V
24
Cr
25
Mn
26
Fe
27
Co
28
Ni
29
Cu
30
Zn
31
Ga
32
Ge
33
As
34
Se
35
Br
36
Kr

Periode 4 terdiri dari 18 unsur, dimulai dari kalium (K) dan diakhiri oleh kripton (Kr). Periode 4 meliputi unsur esensial untuk biologi yaitu kalium dan kalsium, juga merupakan periode pertama dalam blok-d dengan logam transisi yang ringan. Masuk di dalamnya adalah besi, unsur terberat yang terbentuk dalam bintang deret utama dan merupakan komponen utama bumi sama halnya logam penting lainnya seperti kobalt, nikel, tembaga, dan seng. Hampir semuanya memiliki peran biologis.

Periode 5

sunting
Golongan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
#
Nama
37
Rb
38
Sr
39
Y
40
Zr
41
Nb
42
Mo
43
Tc
44
Ru
45
Rh
46
Pd
47
Ag
48
Cd
49
In
50
Sn
51
Sb
52
Te
53
I
54
Xe

Periode 5 terdiri dari 18 unsur, dimulai dari rubidium (Rb) dan diakhiri oleh xenon (Xe). Unsur yang memiliki peran biologis bagi manusia paling berat hanyalah molibdenum dan iodin. Periode ini juga meliputi teknesium, unsur radioaktif paling ringan.

Periode 6

sunting
Golongan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
#
Nama
55
Cs
56
Ba
57
La
58
Ce
59
Pr
60
Nd
61
Pm
62
Sm
63
Eu
64
Gd
65
Tb
66
Dy
67
Ho
68
Er
69
Tm
70
Yb
71
Lu
72
Hf
73
Ta
74
W
75
Re
76
Os
77
Ir
78
Pt
79
Au
80
Hg
81
Tl
82
Pb
83
Bi
84
Po
85
At
86
Rn

Periode 6 terdiri dari 32 unsur, dimulai dari sesium (Cs) dan diakhiri oleh radon (Rn). Periode 6 adalah periode pertama yang memiliki blok-f, melalui golongan lantanida (yang dikenal juga sebagai unsur tanah jarang), dan terdapat pula pada periode ini unsur stabil paling berat (timbal). Kebanyakan dari periode ini adalah logam berat yang beracun dan 5 di antaranya bersifat radioaktif (prometium, bismut, polonium, astatin, dan radon), tetapi platina dan emas hampir sepenuhnya inert. Wolfram merupakan unsur yang memiliki peran biologis paling berat.

Periode 7

sunting
Golongan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
#
Nama
87
 Fr 
88
Ra
89
Ac
90
Th
91
Pa
92
U
93
Np
94
Pu
95
Am
96
Cm
97
Bk
98
Cf
99
Es
100
Fm
101
Md
102
No
103
Lr
104
Rf
105
Db
106
Sg
107
Bh
108
Hs
109
Mt
110
Ds
111
Rg
112
Cn
113
Nh
114
Fl
115
Mc
116
Lv
117
Ts
118
Og

Periode 7 terdiri dari 32 unsur, dimulai dari fransium (Fr) dan diakhiri oleh oganeson (Og). Seluruh unsur periode 7 bersifat radioaktif. Periode ini mengandung unsur terberat yang secara alami ada di bumi, plutonium. Semua unsur setelahnya dalam periode ini telah disintesis secara artifisial. Sementara salah satu dari ini (einsteinium) saat ini tersedia dalam jumlah makroskopis, sebagian besar sangat jarang, dan hanya disintesis dalam jumlah mikrogram atau kurang. Beberapa unsur terakhir belum diidentifikasi di laboratorium dalam jumlah beberapa atom dalam waktu yang bersamaan.

Meskipun jarangnya unsur-unsur ini menandakan hasil percobaan tidak ekstensif, tren perilaku periodik dan golongan tampaknya kurang terdefinisi dengan baik untuk periode 7 dibandingkan periode lainnya. Sementara fransium dan radium menunjukkan sifat-sifat seperti golongan 1 dan 2, aktinida menunjukkan variasi perilaku dan tingkat oksidasi yang amat besar dibandingkan lantanida. Anomali periode 7 ini mungkin diakibatkan oleh beragam faktor, termasuk di antaranya besarnya tingkat pasangan spin-orbit dan efek relativistik. Dugaan terakhir, ini akibat dari tingginya muatan positif dari inti atom mereka yang masif.

Periode 8

sunting
Golongan 1 2
#
Nama
119
Uue
120
Ubn

Periode 8 kemungkinan terdiri dari 50 atau 54 unsur, dimulai dari ununennium (Uue) dan diakhiri oleh unheksoktium (Uho) (Z = 168) atau unseptbium (Usb) (Z = 172). Belum ada unsur dalam periode 8 yang berhasil disintesis. Blok-g adalah sebuah prediksi. Belum jelas apakah semua unsur yang diprediksi berada pada periode 8 secara fakta memungkinkan ada secara fisik.

Periode 9

sunting

Saat ini, periode 9 masih berupa hipotesis. Ada kemungkinan bahwa tidak akan ada periode 9.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Palmer, David (13 November 1997), Hydrogen in the Universe, NASA, diakses tanggal 5 Februari 2008 
  2. ^ "IARC Monograph, Volume 58". International Agency for Research on Cancer. 1993. Diakses tanggal 18 September 2008. 
  3. ^ "Helium", WebElements 
  4. ^ "Functions of Boron in Plant Nutrition" (PDF). U.S. Borax Inc. 
  5. ^ Blevins, Dale G.; Lukaszewski, Krystyna M. (1998). "Functions of Boron in Plant Nutrition". Annual Review of Plant Physiology and Plant Molecular Biology. 49: 481–500. doi:10.1146/annurev.arplant.49.1.481. PMID 15012243. 
  6. ^ BABINECK, M (5 November 2006). "Helium shortage leaves partygoers deflated: Helium supply deflated, Production shortages mean some industries and partygoers must squeak by". Houston Chronicle. 
  7. ^ Chang, Raymond (2007). Chemistry (edisi ke-9th). McGraw-Hill Higher Education. hlm. 52. ISBN 0-07-110595-6. 
  8. ^ "Lithium". WebElements. 
  9. ^ "IARC Monograph". International Agency for Research on Cancer. 1993. Diakses tanggal 18 September 2008. 
  10. ^ Rossman, M.D. (1996), "Chronic Beryllium Disease: Diagnosis and Management" (PDF), Environmental Health Perspectives, 104 (5): 945–947, PMC 1469698  
  11. ^ "Functions of Boron in Plant Nutrition" (PDF). U.S. Borax Inc. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 24 April 2015. Diakses tanggal 4 Februari 2016. 
  12. ^ Blevins, D.G.; Lukaszewski, K.M. (1998). "BORON IN PLANT STRUCTURE AND FUNCTION". Annual Review of Plant Physiology and Plant Molecular Biology. 49: 481–500. doi:10.1146/annurev.arplant.49.1.481. PMID 15012243. 
  13. ^ "Ten most abundant elements in the universe, taken from The Top 10 of Everything, 2006, Russell Ash, page 10". Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Februari 2010. Diakses tanggal 4 Februari 2016. 
  14. ^ Chang, Raymond (2007). Chemistry, Ninth Edition. McGraw-Hill. hlm. 52. ISBN 0-07-110595-6. 
  15. ^ Freitas Jr., Robert A. (1999). Nanomedicine. Landes Bioscience. Tables 3-1 & 3-2. ISBN 1-57059-680-8. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-04-16. Diakses tanggal 2016-02-04. 
  16. ^ a b "Structure and Nomenclature of Hydrocarbons". Purdue University. Diakses tanggal 23 Maret 2008. 
  17. ^ a b c Alberts, B.; Johnson, A.; Lewis, J.; Raff, M.; Roberts, K. (2002). Molecular Biology of the Cell (edisi ke-4). New York: Garland Science. 
  18. ^ "Nitrogen". WebElements. 
  19. ^ "Oxygen", WebElements 
  20. ^ "Fluorine". WebElements. 
  21. ^ "Neon". WebElements. 
  22. ^ "Natrium", WebElements 
Keterangan warna latar belakang
Logam Metaloid Nonlogam Sifat
kimia
tidak diketahui
Logam alkali Logam alkali tanah Lan­tanida Aktinida Logam transisi Logam pasca-​transisi Nonlogam poliatomik Nonlogam diatomik Gas mulia