Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

kecamatan di Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Kebayoran Baru adalah sebuah kecamatan yang terletak di wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan dan menjadi kawasan Pusat Pemerintahannya. Kecamatan ini sebagian besar merupakan daerah pemukiman, pertokoan (Blok M), dan pusat bisnis (SCBD, Sudirman Central Business District). Bursa Efek Indonesia berlokasi di sini. Di Kecamatan Kebayoran Baru berdiri gedung Walikota Jakarta Selatan, markas Kepolisian Resor Jakarta Selatan, gedung pusat Kejaksaan Agung Republik Indonesia , dan juga gedung Sekretariat Jenderal ASEAN. Kebayoran Baru memiliki satu terminal bus dalam kota terbesar di Jakarta, yakni terminal Blok M.

Kebayoran Baru
Peta lokasi Kecamatan Kebayoran Baru
Negara Indonesia
ProvinsiDKI Jakarta
Kota AdministrasiJakarta Selatan
Pemerintahan
 • CamatTomy Fudihartono
Populasi
 • Total220,000 (1.989) jiwa
Kode Kemendagri31.74.07 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3171060 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan10
Peta
PetaKoordinat: 6°14′35.52″S 106°48′2.88″E / 6.2432000°S 106.8008000°E / -6.2432000; 106.8008000
Kota Satelit Kebayoran Baru
LokasiJakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia
StatusSelesai
Peletakan batu pertama8 Maret 1949
Dibuka1955
KegunaanKawasan Perumahan, perniagaan, dan pemerintahan.
Perusahaan
ArsitekH. Moh. Soesilo
PengembangCentrale Stichting Wederopbouw (Yayasan Rekonstruksi Pusat)
Rincian teknis
Ukuran lahan730 hektar

Sejarah

sunting

Perkembangan awal

sunting

Latar belakang, perencanaan, dan pembangunan

sunting
 
Rumah pasca perang yang berada di Kebayoran Baru, dibangun untuk karyawan Bataafsche Petroleum Maatschappij. Bentuk asli dari rumah ini masih dapat dilihat hingga saat ini di Jalan Martimbang, Jalan Pakubuwono VI dan Jalan Wijaya.[1]

Kebayoran Baru merupakan wilayah pemukiman baru yang dirancang setelah kemerdekaan Indonesia, seperti juga daerah Pejompongan. Kebutuhan pemukiman cukup mendesak karena Jakarta memerlukan banyak fasilitas publik sebagai pusat pemerintahan Indonesia.[2][3]

Wilayah ini dirancang oleh H. Moh. Soesilo pada tahun 1948. Soesilo adalah murid Thomas Karsten, arsitek Hindia Belanda yang ikut merancang kota Bandung, Malang, dan Bogor pada masa penjajahan. Konsep yang digunakan adalah "kota taman", konsep yang banyak dipakai oleh para pengembangan properti modern. Dalam konsep ini, ruang terbuka hijau sebagai ruang milik publik mendapat perhatian khusus. Lokasi yang dipilih adalah daerah dekat Stasiun Kebayoran di sisi timur Kali Grogol.

Peletakan batu pertama dilakukan pada 8 Maret 1949, dan selesai pada tahun 1955.[4] Pembangunan Kebayoran Baru dilaksanakan sebuah yayasan bernama Centrale Stichting Wederopbouw (terj. har.'"Yayasan Pusat Rekonstruksi"'), sering disingkat CSW, yang berdiri pada Agustus 1948. Dahulu kantor CSW terletak beberapa ratus meter sebelum Terminal Blok M, berhadapan dengan kantor Kejaksaan Agung.[5] Sebagai sarana pendukung, dibangunlah jalan Jendral Sudirman untuk menghubungkan Kebayoran Baru dengan pusat kota melalui Dukuh Atas.

Fatmawati, Istri Presiden RI yang pertama Soekarno, juga membangun rumah di kawasan Kebayoran Baru, tepatnya di Jalan Sriwijaya Raya No. 26. Alasan Fatmawati membangun rumah di Kebayoran Baru karena merasa jenuh dengan rutinitas Istana Kepresidenan, sehingga Fatmawati ingin membangun rumah untuk sekedar melepaskan diri dari kejenuhan. Rumah tersebut dibangun sekitar tahun 1954-1956 dan tetap bertahan hingga saat ini. Rumah tersebut kini diurus oleh salah satu putra dari Fatmawati, yakni Guruh Soekarnoputra.[6]

Pembagian blok

sunting

Pada awalnya, Kebayoran Baru dibagi menurut blok (Blok A sampai Blok S), sesuai dengan tipe peruntukan dan ukuran perumahan yang dibuat. Hingga saat ini, penyebutan dengan blok-blok masing sering terdengar dan lebih populer daripada penyebutan nama kelurahannya.

  • Blok A dan Blok O sekarang menjadi wilayah Kelurahan Pulo.
  • Blok B, Blok C, dan Blok D sekarang menjadi wilayah Kelurahan Kramat Pela.
  • Blok E, Blok F, Blok G, dan Blok H sekarang menjadi wilayah Kelurahan Gunung
  • Blok I, Blok J, sebagian Blok K, dan Blok R sekarang menjadi wilayah Kelurahan Selong
  • Sebagian Blok K, Blok L, Blok M dan Blok N membentuk Kelurahan Melawai.
  • Blok P dan sebagian Blok Q, sekarang menjadi bagian dari Kelurahan Petogogan.
  • Sebagian Blok J, Sebagian Blok Q, dan Blok S, terletak di sekitar lapangan Senayan, tepi Jalan Suryo, menjadi Kelurahan Rawa Barat.

Pembagian blok-blok adalah sebagai berikut:[7]

  • Blok A, batas barat: Jalan Petogogan, batas utara: Jl. Kramat Pela, batas timur: Jl. Panglima Polim, batas selatan: Jalan Kubis (selatan Pasar Blok A).
  • Blok B, batas barat: Jl Gandaria 1, batas utara: Jl Gandaria Tengah, batas timur: Jl Barito, batas selatan: Jl Gandaria 1 & Jl Kramat Pela.
  • Blok C, batas barat: Jalan Barito, batas utara: Jalan Kyai Maja, batas timur: Jalan Panglima Polim Raya, batas selatan: Jalan Barito
  • Blok D, batas barat: Jalan Gandaria 1, batas utara: Jalan Kyai Maja, batas timur: Jalan Barito, batas selatan: Jalan Gandaria Tengah 3
  • Blok E, batas barat: Jalan Kyai Maja, batas utara: Jalan Taman Pakubuwono VI, batas timur: Jalan Bumi, batas selatan: Jalan Kyai Maja
  • Blok F, batas barat: Jalan Bumi, batas utara: Jalan Taman Pakubuwono VI, batas timur: Jalan Sisingamangaraja, batas selatan: Jalan Kyai Maja
  • Blok G, batas barat: Jalan Terusan Hang Lekir II, batas utara: Kali Grogol atau Jalan Martimbang, batas timur: Jalan Hang Lekir, batas selatan: Jalan Taman Pakubuwono VI
  • Blok H, batas barat: Jalan Hang Lekir, batas utara: Jalan Asia Afrika, batas timur: Jalan Sisingamangaraja, batas selatan: Jalan Taman Pakubuwono VI
  • Blok I, batas barat: Jalan Sisingamangaraja, batas utara: Jalan Senopati, batas timur: Jalan Gunawarman, batas selatan: Jalan Mataram 1
  • Blok J, batas barat: Jalan Gunawarman, batas utara: Jalan Taman Mpu Sendok, batas timur: Jalan Suryo, batas selatan: Jalan Wolter Monginsidi
  • Blok K, batas barat: Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Panglima Polim, batas utara: Jalan Mataram 1, batas timur: Jalan Gunawarman, batas selatan: Jalan Melawai I
  • Blok L, batas barat: Jalan Iskandarsyah, batas utara: Jalan Wolter Monginsidi, batas timur: Jalan Wijaya 1, batas selatan: Jalan Wijaya 1
  • Blok M, batas barat: Jalan Panglima Polim, batas utara: Jalan Melawai 1, batas timur: Jalan Iskandarsyah, batas selatan: Jalan Melawai Raya
  • Blok N, batas barat: Jalan Panglima Polim, batas utara: Jalan Melawai Raya, batas timur: Jalan Wijaya 9, batas selatan: Jalan Wijaya 2
  • Blok O, batas barat: Jalan Wijaya 9, batas utara: Jalan Wijaya 1, batas timur: Kali Krukut atau Jalan Wijaya Timur Raya, batas selatan: Jalan Prapanca.
  • Blok P, batas barat: Jalan Prapanca Raya, batas utara: Jalan Wijaya 2, batas timur: Jalan Prapanca Raya, batas selatan: Jalan Darmawangsa 15.
  • Blok Q, batas barat: JL Gunawarman, batas utara: Jl Kertanegara, batas timur: Jl Suryo & Wijaya 1, batas selatan: Wijaya 1
  • Blok R, batas barat: Jl Gunawarman, batas utara:Jl Senopati, batas timur: Jl Senopati, batas selatan: Jl Kertanegara
  • Blok S, batas barat:Jl Suryo & Senopati, batas utara: bunderan Jl Tulodong, batas timur: Jl Senayan & Jl Kebalen, batas selatan: Jl Suryo & Jl W Monginsidi

Perkembangan saat ini

sunting
 
Pusat perbelanjaan dan terminal Blok M dengan latar belakang Sudirman Central Business District yang terletak di Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Wilayah Kecamatan Kebayoran Baru sekarang tidak hanya mencakup wilayah pengembangan yang asli, namun telah mencakup beberapa perkampungan tambahan di sekitarnya, seperti daerah Radio Dalam, sebagian Kampung Gandaria (Gandaria Utara) dan sebagian Cipete (Cipete Utara).

Karakteristik penamaan jalan komplek Kebayoran Baru menggunakan nama jalan yang berbeda pada setiap blok (kecuali jalan besar)

Batas dan pembagian administratif

sunting

Batas-batas

sunting

Di sebelah utara Kebayoran Baru berbatasan dengan Kecamatan Tanah Abang dan Setiabudi. Sebagian kecil Jalan Hang Lekir dan Jalan Jendral Sudirman serta Jalan Gatot Soebroto adalah batas utara kecamatan ini. Di sebelah barat Kali Grogol memisahkan Kebayoran Baru dengan kecamatan Kebayoran Lama. Kali Krukut membatasi di sebelah timur dengan kecamatan Mampang Prapatan, sedangkan di sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Cilandak dengan batasnya adalah Jalan Margaguna, Jalan Haji Nawi Raya, dan Jalan Abdul Majid Raya.

Utara Kecamatan Tanah Abang
Timur laut Kecamatan Setiabudi
Timur Kecamatan Mampang Prapatan
Tenggara Kecamatan Mampang Prapatan
Selatan Kecamatan Cilandak
Barat daya Kecamatan Kebayoran Lama
Barat Kecamatan Kebayoran Lama
Barat laut Kecamatan Tanah Abang

Kelurahan

sunting
 
Kantor Lurah Senayan

Kecamatan Kebayoran Baru terdiri atas 10 kelurahan dengan 73 rukun warga dan 640 rukun tetangga,[8] yakni:

  1. Kelurahan Selong, dengan kode pos 12110
  2. Kelurahan Gunung, dengan kode pos 12120
  3. Kelurahan Kramat Pela, dengan kode pos 12130
  4. Kelurahan Gandaria Utara, dengan kode pos 12140
  5. Kelurahan Cipete Utara, dengan kode pos 12150
  6. Kelurahan Pulo, dengan kode pos 12160
  7. Kelurahan Melawai, dengan kode pos 12160
  8. Kelurahan Petogogan, dengan kode pos 12170
  9. Kelurahan Rawa Barat, dengan kode pos 12180
  10. Kelurahan Senayan, dengan kode pos 12190

Fasilitas

sunting

Karena sejak awal dikonsepsikan sebagai kota satelit, semua fasilitas yang menunjang suatu komunitas dapat ditemukan di Kebayoran Baru.[9]

Pendidikan

sunting
 
Bangunan Universitas Al-Azhar Indonesia yang terletak di samping Masjid Agung Al-Azhar

Sekolah negeri untuk semua tingkat terdapat di sini. Di setiap kelurahan terdapat SD Negeri, seperti SDN Cipete Utara 09, 10, 11, 12 pagi dan SDN Gunung 01 dan 03 pagi. SMP negeri mencakup SMP Negeri 19, SMPN 11 dan SMPN 29 (kawasan Mayestik), SMPN 12 (di dekat Blok M), dan SMPN 13 (Blok Q), SMP Negeri 240 di Radio Dalam, dan SMP Negeri 250 di Cipete Utara. SMP 56 telah dipindahkan lokasinya dari kecamatan ini. SMA negeri yang terdapat di kecamatan ini mencakup SMAN 6, SMAN 70 (gabungan dari SMAN 9 dan SMAN 11; penggabungan dilakukan karena sering terjadi tawuran antarsiswa), SMAN 82, dan SMAN 46. Selain itu terdapat pula beberapa SMK negeri mencakup, SMKN 6 dan SMKN 29 di Tirtayasa, SMKN 15 di Pattimura, dan SMKN 30 di Pakubuwono, dan satu sekolah pendidikan guru olahraga (sekarang menjadi SMP-SMA Labschool Kebayoran). Sekolah swasta juga banyak berdiri. Beberapa di antaranya cukup dikenal seperti SMA Pangudi Luhur 1 Jakarta (khusus laki-laki), SMA Tarakanita 1 (khusus perempuan), dan SMA Islam Al-Azhar di Kompleks Masjid Al-Azhar.

Beberapa perguruan tinggi juga berlokasi di Kebayoran Baru seperti PTIK, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Universitas Al-Azhar Indonesia, dan satu kompleks kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Sarana Ibadah

sunting
 
Salah satu sarana ibadah di Kecamatan Kebayoran Baru, Masjid Agung Al-Azhar

Sarana ibadah umum di kawasan ini terdiri dari masjid dan gereja, seperti Masjid Agung Al-Azhar, Masjid Al-Amjad di Cipete Utara, Masjid Al-Kautsar di Blok A, di Gereja Santo Yohanes Penginjil (Katolik) di Blok B samping Taman Barito, Gereja Santa Perawan Maria Ratu (Katolik) di Blok Q, Gereja PGI (Kristen Protestan) di Blok N, dan Gereja Effatha (Kristen Protestan) di Blok M.

Kesehatan

sunting

Sarana kesehatan di Kebayoran Baru meliputi rumah-rumah sakit berikut:

  • Rumah Sakit Kebayoran, yang berkembang dari Klinik Bersalin yang bernama Rumah Bersalin Indonesia, lalu berkembang menjadi Klinik Umum dengan nama Klinik Sakit Kebayoran (KSK) dan terakhir berkembang menjadi RS. Rumah sakit tersebut sudah tutup sejak 2002.
  • Rumah Sakit Pusat Pertamina, terletak di Jalan di Jalan Kyai Maja.
  • Rumah sakit Bersalin 'Asih', di kawasan Blok N
  • Rumah Sakit Brawijaya Women & Children's Hospital, di Jl. Taman Brawijaya

Terdapat pula beberapa puskesmas yang terutama melayani masyarakat, khususnya dari kalangan menengah ke bawah.Praktik dokter (umum maupun spesialis) banyak ditemukan di berbagai bagian kawasan. Praktik dokter hewan pun juga mudah dijumpai.

 
Jalan Panglima Polim sebelum dibangun MRT (2011)

Pasar yang dikelola Pemerintah DKI (di bawah PD Pasar Jaya) di kecamatan ini mencakup Pasar Blok M, Pasar Blok A, Pasar Cipete, Pasar Mayestik, dan Pasar Santa. Seiring dengan perkembangan kota, bermunculan pula pusat perbelanjaan yang dikelola swasta.

Terdapat pula pusat-pusat perdagangan barang-barang khusus, meskipun beberapa seperti tidak terencana dengan baik, seperti:

  • pusat bahan-bahan bangunan di Jalan Panglima Polim,
  • pasar burung di Jalan Barito,
  • pasar onderdil (mobil) di Cipete, dan
  • pasar bunga dan ikan hias di Radio Dalam[10]

Pasar bunga dan ikan hias pernah ada di kawasan Taman Barito namun sejak akhir 2007 telah dipindah lokasinya ke kawasan Radio Dalam karena Taman Barito diperuntukkan sebagai kawasan terbuka hijau.[11]

Pusat perbelanjaan

sunting
 
Bagian dalam mall Blok M Plaza

Di Kebayoran Baru, terdapat pula beberapa pusat pertokoan besar di Jakarta. Beberapa di antaranya adalah:

Taman Kota

sunting
Salah satu ruang terbuka hijau di Kebayoran Baru adalah Taman Langsat (atas) dan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu (bawah).
  • Taman Barito
  • Taman Langsat
  • Taman Puring
  • Taman Kerinci
  • Taman Mataram
  • Taman Sanjaya
  • Taman Daha
  • Taman Suryo
  • Taman Gandaria Tengah
  • RPTRA Tunas Muda
  • Taman Bacang
  • Taman Sambas
  • Taman Sambas Asri
  • Taman Mendawai
  • Taman Kerbau Gajah
  • Taman Dharmawangsa
  • Taman Literasi Martha Christina Tiahahu[12][13][14]
  • Taman Melawai
  • Taman Serigala
  • Taman Panglima Polim
  • Taman Wijaya IX
  • Taman Belakang SMA Panghudi Luhur
  • RPTRA Taman Sawo
  • Taman Wijaya
  • Taman Suren
  • Taman Ciniru
  • Taman Rajasa
  • Taman Sriwijaya
  • Taman Bangkeng
  • Taman Hang Tuah 2
  • Taman Hang Jebat VII
  • Taman Martimbang IV
  • Taman Mayestik
  • Taman Leuseur
  • Taman Dempo
  • Taman Sinabung
  • Taman Martimbang III
  • Taman Martimbang III
  • Taman Radio Dalam
  • RPTRA Dwijaya
  • Taman Prapanca
  • Taman Kura Kura
  • Taman Sega
  • Taman Laksana
  • Taman Tulodong - BBS
  • Taman Darmajaya

Taman Pemakaman Umum

sunting
  • Pemakaman Umum Sanjaya
  • Pemakaman Umum Kramat Pela
  • Taman Wakaf Makam Kamboja
  • Pemakaman Wakaf Jalan Pandan

Diplomatik

sunting

Di kawasan Kebayoran Baru terdapat tiga gedung kedutaan besar, yakni:

Lain-lain

sunting

Di Kebayoran Baru berdiri menara air milik PT Palyja untuk melayani kebutuhan air minum warga setempat serta daerah sekitarnya.

Mitos dan urban legend di Kebayoran Baru

sunting

Kuburan besar di wilayah Blok P (sekarang telah ditutup dan menjadi kawasan permukiman padat dan Kantor Wali kota Jakarta Selatan) memunculkan mitos tentang tukang sate berkepala tengkorak yang suka mengganggu orang di sekitar kuburan itu. Kuburan di Kramat Pela juga memiliki kisah tentang pocong yang muncul bila akan ada jenazah yang dimakamkan di sana.

Tidak banyak warga Kebayoran Baru yang belum pernah mendengar tentang "Mariam Blok M", seorang wanita (kurang waras?) yang diceritakan suka berkeliaran di kawasan Blok M tetapi memiliki kepandaian berbahasa Inggris.[15]

Transportasi

sunting
 
Pumpunan Moda CSW, gedung integrasi antarmoda transportasi Jakarta. Terletak di persimpangan antara Jl. Sisingamangaraja, Jl. Panglima Polim, Jl. Kyai Maja, dan Jl. Trunojoyo. (Ari Wibisono, 2021)

Galeri

sunting

Lihat pula

sunting

Catatan

sunting
  1. ^ Alamat: Jl. Dharmawangsa VIII No. 16 Kebayoran Baru
  2. ^ Alamat: Jl. Iskandarsyah II No. 89A, RW.01, Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru
  3. ^ Alamat: Jl. Sriwijaya Raya No. 30 Kebayoran Baru

Referensi

sunting
  1. ^ "Kota Satelit Kebayoran Baru dulu dan sekarang: Kisah perumahan Peruri, rumah Jengki, hingga CSW". BBC News Indonesia. Diakses tanggal 2022-06-23. 
  2. ^ Abdullah, Nurudin (2017-01-03). "JAKARTA TEMPO DOELOE: Inilah Asal Usul Nama Kebayoran Baru Jakarta Selatan". Bisnis.com. Diakses tanggal 2022-11-09. 
  3. ^ Harahap, Akhir Matua (2019-05-20). "Poestaha Depok: Sejarah Jakarta (45): Sejarah Kebayoran yang Sebenarnya; Sebuah Distrik di Meester Cornelis yang Menjadi Kota Satelit CSW". Poestaha Depok. Diakses tanggal 2022-11-09. 
  4. ^ Kebayoran Baru, Riwayatmu Dulu, Kompas 29 Juli 2006.
  5. ^ Shahab,, Alwi (2008-12-21). "Kota Satelit Kebayoran baru 1950". WordPress. Diakses tanggal 2009-01-13. 
  6. ^ Mampir ke rumah IBU NEGARA, diakses tanggal 2022-06-23 
  7. ^ "KISAH LAMA KEBAYORAN BARU". Cerita Kampung Djakarta dan Sekitarnya. Diakses tanggal 2022-11-02. 
  8. ^ Badan Pusat Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan, author (2022-11-03). "STATISTIK DAERAH KOTA JAKARTA SELATAN 2022". jakselkota.bps.go.id. Diakses tanggal 2022-11-03. 
  9. ^ "Kecamatan Kebayoran Baru Dalam Angka 2020". jakselkota.bps.go.id. 2020-09-28. Diakses tanggal 2022-11-02. 
  10. ^ Hakim, Annas Furqon (2019-05-17). "Melihat Pusat Ikan Hias di Radio Dalam Jakarta Selatan". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2022-11-03. 
  11. ^ Julio, Emirald. "Mengintip Pasar Ikan Hias Radio Dalam". pingpoint.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-03. 
  12. ^ Muhtarom, Iqbal (2022-09-19). "Taman Literasi Martha Christina Tiahahu di Blok M Punya Garis Imajiner Menuju Nusalaut Maluku". Tempo. Diakses tanggal 2022-11-26. 
  13. ^ Makki, Safir. "FOTO: Menengok Revitalisasi Taman Literasi Martha Christina Tiahahu". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2022-11-26. 
  14. ^ Rosa, Nikita. "Taman Literasi Martha Christina Tiahahu Dibuka, Pencinta Buku Yuk Merapat!". detikedu. Diakses tanggal 2022-11-26. 
  15. ^ Redaksi (2021-05-18). "MARIAM BLOK M". Nyalanyali.com. Diakses tanggal 2022-11-03.