Jalan Jenderal Sudirman, Padang
Jalan Jenderal Sudirman adalah salah satu jalan utama di Kota Padang yang berada di antara perbatasan Kecamatan Padang Timur dengan Kecamatan Padang Selatan.[1] Nama jalan ini diambil dari nama salah seorang perwira tinggi militer Indonesia yang berjuang dengan melakukan perlawanan gerilya selama masa revolusi kemerdekaan, yakni Jenderal Sudirman. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Padang Tahun 2010–2030, Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Khatib Sulaiman merupakan kawasan pusat Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat.
Pada awalnya, yakni pada masa penjajahan Belanda, jalan ini bernama Belantoengweg atau dieja Jalan Balantuang oleh masyarakat setempat. Setelah diproklamasikannya kemerdekaan, nama jalan ini sempat dinamakan Jalan Sukarno, lalu diganti menjadi Jalan Sudirman sampai saat sekarang.[2]
Berbagai pusat perkantoran, baik kantor pemerintahan maupun kantor-kantor swasta, berjejer di sepanjang jalan yang membentang dari selatan ke utara ini, sehingga setiap harinya jalan ini tak pernah sepi dari lalu-lalang kendaraan dan aktivitas masyarakat. Setiap Minggu pagi, sebagian ruas jalan ini ditutup bagi kendaraan bermotor untuk kegiatan car free day.[3] Pada beberapa kali penyelenggaraaan Tour de Singkarak, jalan ini juga menjadi bagian dari jalur lintasan kejuaraan balap sepeda tersebut, bahkan menjadi titik start dan finis untuk etape terakhir pada Tour de Singkarak 2012.[4]
Mengawali tahun 2015, jalan ini termasuk 10 kawasan bebas sampah yang dilindungi oleh Perda Nomor 21 tahun 2012.
Rujukan
sunting- Catatan kaki
- Daftar pustaka
- "Sejarah 5 Jalan Tua di Padang, Dulu Ada yang Bernama "Ratu Belanda"". Padangkita.com. 23 Februari 2021. Diakses tanggal 23 Februari 2021.
- Ingki Rinaldi (10 Desember 2012). ""Car Free Day" Jadi Tempat Gerakan Antikorupsi". Kompas. Diakses tanggal 10 Desember 2012.
- Febrianti (4 Juni 2012). "Jelajah Ranah Minang dalam Tour de Singkarak". Tempo.co. Diakses tanggal 10 Desember 2012.[pranala nonaktif permanen]
- Abrar Yusra (2011). Azwar Anas: Teladan dari Ranah Minang. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-979-709-585-7.