Geologi Bulan (kadang-kadang disebut selenologi, walaupun istilah ini dapat merujuk juga kepada "ilmu pengetahuan lunar") cukup berbeda dengan Bumi. Bulan memiliki sangat sedikit atmosfer dan air, yang mengeleminasi erosi karena cuaca. Di Bulan tidak terdapat lempeng tektonik, gravitasinya lebih rendah, dan karena ukurannya yang kecil, pendinginan Bulan lebih cepat.

Kawah Exploring Shorty selama misi Apollo 17 ke Bulan.

Studi geologi bulan diambil bedasarkan kombinasi observasi dari Bumi dengan menggunakan teleskop-teleskop luar angkasa, dengan pengukuran langsung (seperti meneliti sampel batuan bulan yang diambil oleh wahana antariksa), maupun tidak langsung (pengamatan dan pengukuran dengan menggunakan satelit pengorbit). Selama program Apollo berawak pada 1969 hingga 1972, para astronot mengambil dan mengirim 380.96 kilogram sampel batuan dan tanah bulan dari enam lokasi ke Bumi. sebagai tambahan, tiga wahana antariksa Soviet menagmbil 326 gram sampel batuan bulan, pada 1970 hingga 1976, sementara Chang'e 5 mengambil sampel sebanyak 1.73 kilogram pada 2020.

Bulan adalah satu-satunya benda angkasa (selain Bumi), yang konteks geologinya sudah diteliti, melalui sampel-sampel batuan Bulan. Bahkan, para ilmuwan sudah mampu mengidentifikasi beberapa meteorit lunar, meski sumbernya masih belum diketahui.

Pranala luar

sunting