Work Text:
.
.
Plak
" Lo bisa diem nggak?"
tubuhnya tersungkur di tanah. pakaiannya compang camping akibat tangan pria brengsek yang telah menamparnya. ia mengeratkan pelukannya pada dirinya sendiri berharap bisa melindungi tubuhnya yang terekspos.
Wonyoung menyesal pergi sendirian malam ini. harusnya ia mendengarkan managernya setelah mengetahui kenyataan bahwa dirinya adalah seorang omega.
" eeumh"
Plak
" turutin kata gue, bitch"
ia benar benar menyerah. omeganya kalah hanya dengan alpha tone milik lelaki jangkung yang tengah mengukungnya. tubuhnya bergetar menahan tangis. berharap ada yang menolongnya walau sepertinya tidak mungkin.
.
.
.
Seluruh dunia sedang dihebohkan dengan virus baru yang menyerang manusia. berbeda dengan virus lainnya yang bisa menyebabkan penyakit hingga kematian, virus ini malah menciptakan hal baru pada sejarah dunia. tidak menyebabkan sakit, ia malah mengubah tatanan gender yang telah ada. orang yang terjangkit virus ini akan memiliki secondary gender baik, alpha, beta, omega, sigma, bahkan enigma. mereka yang terjangkit akan memiliki nafsu birahi pada waktu tertentu layaknya hewan. hal ini membuat seluruh warga Korea Selatan enggan untuk pergi keluar sementara waktu karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan.
" ini adalah promosi terakhir kita. untuk fansign lusa nanti Hyung reschedule Minggu depan. jadi kalian bisa menikmati waktu libur kalian dengan baik"
Yeonjun selaku manajer ENHYPEN tengah membacakan schedulenya.
" waah, akhirnya kita bisa istirahat" heeseung menggeliatkan badannya di atas sofa.
" oh, sebentar"
" Ck, apalagi?"
" kalian besok harus melakukan secondary gender test" ujar manajernim.
" kenapa harus besok?" heeseung mendudukkan dirinya menatap lelah manajernya.
" Karena lusa adalah malam pertama bulan purnama dimana insting mengawini orang orang dengan secondary gender akan aktif. berbahaya jika kalian tidak mengetahui secondary gender kalian dan akhirnya terjebak di kamar yang sama"
penjelasan manajernim mengundang atensi seluruh member.
" apa kita bisa melakukan itu pada anggota kita sendiri? bahkan saat aku sudah menganggap mereka sebagai saudara" Jay ikut menimpali.
" virus ini membuat kalian layaknya seperti hewan. tak peduli siapa yang kau lihat, dialah yang jadi mangsamu"
" ok, aku tidak mau mendengar alasan apapun. siapkan diri kalian besok pagi untuk test nya. sampai jumpa"
manajernim melenggang pergi dari dorm. menyisakan keheningan di antara para member Hingga satu persatu diantara mereka memasuki kamarnya masing masing.
" Jay, Lo bisa tebak secondary gender Lo ?" sunghoon melompat ke kasurnya membuat Jay berdecak kesal karena tubuhnya tergoncang.
" yang jelas gue nggak mungkin jadi omega" ujarnya dengan percaya diri.
" siapa tau lu omega kan. Lo kan ngambek an"
" heh, lu kali yang omega. badan ramping gitu mana kulit lu putih banget lagi, tepung juga kalah. nggak ada manly nya sama sekali" Jay berbalik membelakangi sunghoon.
" lu ngejek? bilang aja lu iri" sunghoon mengambil bantal dan memukulkannya pada punggung Jay.
" tadi yang bilang gue ngambekan siapa?" Jay meninggikan nada bicaranya, tambah sewot.
bukannya takut kena amuk, pukulan sunghoon pada punggung Jay semakin keras.
" dasar kucing garong"
sret
bugh
" akh"
Jay kehilangan kesabaran. dengan penuh emosi ia rebut paksa bantal yang digunakan sunghoon untuk memukulnya dan membuangnya sembarangan lalu membanting tubuh sunghoon untuk berbaring di ranjang dan mengukungnya.
" ish, minggir. lu berat tau"
bukannya minggir. Jay malah mencengkram pergelangan tangan sunghoon di kedua sisi hingga sunghoon merintih dibuatnya.
sunghoon melihat Jay seperti diselimuti aura mengerikan di seluruh tubuhnya. merinding saat matanya bersitatap dengan mata tajam Jay.
" Jay, lepasin" sunghoon mencoba melepaskan diri perlahan tanpa melepaskan tatapan mata keduanya.
" Lu udah bikin gue emosi hari ini" bentakan Jay terdengar berbeda kali ini. apakah Sunghoon sudah kelewatan? ia pikir ia hanya menjahili Jay seperti biasanya.
Jay mendekatkan wajahnya hingga hidung mereka bersentuhan. sunghoon sendiri sudah memejamkan matanya karena takut bersitatap dengan mata tajam itu.
" Jay Hyung, mau masak apa malam ini?"
Cklek
teriakan Jungwon terdengar dari luar diikuti dengan suara pintu terbuka. menyadarkan Jay dari tindakannya. ia segera bangkit setelah pintu kamar dibuka dan menampakkan jungwon dengan wajah penuh tanda tanya.
" bisakah kau mengetuk pintu lebih dulu?" Jay menggunakan nada rendah membuat jungwon gugup. tatapan datarnya juga mengerikan.
" m-maaf Hyung. aku tidak akan mengulanginya" jungwon membungkuk lalu pergi meninggalkan kamar.
tanpa mengucapkan sepatah katapun, Jay beranjak ke dapur meninggalkan sunghoon yang masih shock dengan hal yang sebelumnya terjadi.
" ish, apa apaan"
.
.
.
.
.
manajernim tengah dilanda kebingungan saat ini. bagaimana tidak? hasil pemeriksaan secondary gender ada yang tertukar. pihak rumah sakit sudah meminta maaf dan mau melakukan test ulang, namun hasil lab baru bisa keluar besok. padahal malam ini adalah malah pertama bulan purnama. yang pasti, ada satu omega, satu Beta, satu sigma, dan empat alpha diantara mereka.
" lalu apa yang harus kita lakukan?" jungwon selaku leader bertanya.
" mungkin kita bisa menyewa tempat penginapan untuk malam-" ucapannya terputus.
" tidak bisa. aku sudah mengecek semua layanan penginapan. tapi semuanya sudah terisi penuh hingga lusa nanti"
" menurut kalian, siapa omega, Beta, dan sigma disini?" Tanya manajernim. persetan jika harus menggunakan insting.
" mungkin diantara maknae line" pendapat sunghoon diangguki yang lain.
" atau mungkin jungwon, sunoo, dan Heeseung hyung " pendapatan Jake juga diangguki yang lain.
" kemungkinan besar, sigma akan baik baik saja bersama alpha. jadi kita bisa memisahkan antara kamar alpha dan sigma, Beta, dan omega. tapi karena sunoo dan jungwon akan pulang sore ini, jadi setiap kamar bisa di isi 2 orang. kalian tentukan sendiri saja pasangan kalian karena kemungkinan omega dan Beta tidak ada, jadi semua akan aman"
setelah rapat singkat itu selesai, manajernim segera pulang untuk mempersiapkan dirinya sendiri.
tak terasa waktu berlalu begitu cepat. semua sudah mengunci dirinya masing masing di dalam kamar. heeseung dengan Jake, Jay dengan Niki, dan Sunghoon sendirian. Sunghoon sendiri masih trauma jika berdekatan dengan Jay. dari kemarin bertukar sapa saja tidak apalagi tidur bersama.
Sunghoon merapatkan selimut. tubuhnya menggeliat tak nyaman. apa sudah waktunya? beginikah rasanya hewan yang sedang birahi. perutnya serasa dicabik cabik dari dalam. ia meringkuk dalam tidurnya. menahan erangan yang akan keluar dari mulutnya. merasakan sesuatu yang hangat keluar dari tubuh bagian belakangnya. matanya membelalak menyadari sesuatu. huh, tidak mungkin kan?
.
.
.
.
.
one week later
setelah malam malam panas yang mereka rasakan, mereka kembali beraktivitas seperti biasanya. manajernim juga belum menjadwalkan ulang untuk pemeriksaan. sunoo dan jungwon juga belum kembali dari liburannya. kabarnya pun tak ada yang tau. padahal hari ini sudah mulai latihan lagi. mungkin ini gunanya punya dua handphone sekaligus.
sedangkan sunghoon sendiri, ia tengah dilanda kebingungan. ia tahu bahwa dia omega. tapi ia takut memberitahu anggotanya. ia terus menyembunyikan identitasnya, selalu menghindari kontak fisik selama seminggu ini, bahkan secara diam diam ia membeli scent blocker agar anggotanya tidak menyadari secondary gendernya.
Dying in your arms (ooh)
Feeling like on a cloud (cloud)
혈관 속에 퍼져가는
Taste of your (혈관 속에 퍼져가)
Sweet-ee-eet venom-nom-nom
Yeah, all I need-ee-eed is your poison (is your poison)
데려가 새로운 세계로
So alive, 필멸을 내게로
Sweet-ee-eet, ee-ee-ee-eet (Sweet venom)
gerakan demi gerakan sudah di pelajari. tidak butuh waktu lama untuk menghapalkan gerakan dance satu lagu. lima belas menit saja sudah cukup. gila memang. lebih gila lagi agency yang sudah merencanakan ENHYPEN untuk comeback lagi. padahal fansign dark blood saja belum selesai.
" Niki, kau hebat"
tepukan tangan para member meramaikan studio. Niki sendiri terlihat malu malu setelah menyelesaikan random dance nya.
" ingin langsung kembali ke dorm?" kata Heeseung.
" aku ada kelas hari ini. aku pergi dulu, sampai jumpa" Jake bergegas pergi. ngomong ngomong dia mahasiswa baru.
" yang lain?"
tidak ada sahutan. hanya gelengan dari masing masing yang tersisa.
" kalau begitu aku pulang duluan"
" hati hati"
kembali hening.
" mau kemana?" suara Niki memecah keheningan.
" ke toilet sebentar"
" oh"
.
.
Cklek
Sunghoon memandang cermin di depannya. membasuh tangannya sebentar lalu mengeluarkan botol pil dan mengeluarkan satu untuk dimakan. dipandangnya sebentar pil tersebut hingga helaan napas keluar. ia hendak memakan pilnya, namun pintu toilet dibelakangnya terbuka menampakkan orang yang paling ia hindari, reflek ia genggam erat tangannya menyembunyikan obatnya. keterkejutannya tak sampai situ, Jay dengan tiba tiba memeluknya erat menelusupkan hidungnya ke perpotongan leher sunghoon total membuat sunghoon super shock di buatnya.
" eeungh, J-jay"
tanpa sadar ia mengerang ketika Jay dengan berani mengendus lehernya dan mengecupnya berkali kali. ia mencengkram tangan Jay yang memeluk pinggangnya erat berusaha melepaskannya.
" Jay, lepas eumh"
wajahnya di paksa menghadap ke samping. bibirnya di Raup habis oleh Jay saat ini. Sunghoon makin memberontak. takut terjadi sesuatu yang lebih jauh. ia dorong bahu tegap itu namun tak berimbas apapun. yang ada pelukan pada pinggangnya makin erat.
" emang bener kan, lo omeganya" Jay menampakkan seringai nya membuat sunghoon merinding dibuatnya.
" Jay, lepasin. gue udah anggep Lo sebagai saudara gue " Sunghoon masih meronta. ia segera menelan pilnya. persetan dengan identitasnya. Jay sudah tahu semua.
plak
pilnya terjatuh dilantai setelah Jay memukul tangannya.
" Lo yang ngundang gue buat ngelakuin ini. bau Lo manis banget Hoon"
Jay kembali meraup bibir sunghoon kedalam ciuman panas. bunyi kecipak basah terdengar di seluruh kamar mandi. Sunghoon semakin meronta walaupun tidak ada apa apanya bagi Jay. air matanya menetes, hatinya sakit. ia merasa di lecehkan oleh orang yang sidah ia anggap saudaranya sendiri.
Plak
tubuhnya jatuh kala tamparan keras itu mengenai pipinya. ia sudah tak punya energi. Jay mengeluarkan feromon nya sedari tadi. membuat tubuhnya lemas seakan menyerah pada kuasanya. air matinya makin deras keluar membasahi pipinya. ia tak pernah menyangka Jay akan berlaku sekasar ini padanya.
" menurut padaku" kata kata yang di tekankan dengan alpha tone itu sukses membuat sunghoon lemas.
ia tak lagi bisa memberontak kala tubuhnya di tarik paksa memasuki salah satu bilik.
.