Actions

Work Header

Main Hamil-hamilan Malah Dihamilin Beneran.

Summary:

Eunseok dan Wonbin yang lagi main hamil-hamilan kepergok cowok mereka masing-masing dan berakhir dihukum.

Notes:

(See the end of the work for notes.)

Work Text:

Eunseok capek. Udah lebih dari sepuluh menit dia ngobelin memeknya sendiri, tanpa bantuan Sungchan bajingan yang sekarang justru nikmatin pemandangan Eunseok ngobelin memeknya tanpa berniat membantu. Dipikir nggak capek apa ngucekin itil sendiri tapi nggak bucat-bucat karena satu-satunya orang yang jago bikin dia bucat ya cuma Jung Sungchan, dan pacarnya itu tau kalau Eunseok cuma bisa bucat karena dia— bukannya membantu justru dengan entengnya jahilin Eunseok sampai nangis-nangis tapi bukan nangis keenakan.

“Chan.... hiks... mau, mau kamu, mau tangan kamu, aku gak bisa sendiri,” Walaupun udah nangis-nangis begini, Sungchan tetap nggak beri ampun. Dengan kaki yang sengaja disilangkan, Sungchan tatap Eunseok dengan tatapan meremehkan, merendahkan dan cukup bikin memek Eunseok kedutan karenanya.

“Hukuman lu, Kak. Siapa yang ngebolehin lu main sendiri selama gua gak ada? Ada gitu gua ngijinin? Nggak kan? Gua gak akan bantuin lu sampe lu bucat, inget itu, Kak.” Ya, segila-gilanya Sungchan masih ada Eunseok yang lebih gila karena udah tau dilarang main sendiri bukannya nurut malah main sendiri, ditambah mainnya gak sendirian justru sama temennya—Wonbin. Dua cowok cantik itu main hamil-hamilan, saling mainin memek satu sama lain karena kepalang sange ditinggal cowok-cowoknya kerja di luar kota. Bodohnya, mereka berdua kepergok, baik Sungchan maupun Seunghan kaget luar biasa ngeliat cowok cantiknya dengan perut buncit lagi ngobelin memek satu sama lain.

Alhasil, Sungchan dan Seunghan sepakat untuk bawa balik pacar mereka masing-masing. Di sinilah, Eunseok dihukum Sungchan. Kalau aja Sungchan tega, mungkin udah dicuekin semingguan lebih biar aja Eunseok main sendiri, nggak ngeliat batang hidungnya, nggak bisa ngerasain kontolnya. Tapi, Sungchan nggak sejahat itu kok. Buktinya, setelah liat Eunseok nangis-nangis mohon-mohon ke dia, ujung-ujungnya dibantuin juga.

Tubuh yang lebih mungil dibawa ke pangkuan yang lebih muda, kedua kakinya dilebarkan, bagian bawah Eunseok yang udah telanjang memudahkan Sungchan untuk ngelecehin lubang Eunseok.

“Hngg—aahhhhhh!” Baru dikucekin itilnya, belum juga masuk jari-jari Sungchan—Eunseok udah bucat duluan. Sungchan kaget, tapi raut wajahnya sengaja dibuat garang seolah marah ke Eunseok padahal dalam hati muji-muji pacarnya yang seksi pas lagi bucat. Dan jangan lupakan buntelan kain yang masih ada di perut Eunseok, sengaja nggak dilepas biar Eunseok bisa ngebayangin diewe pas lagi hamil.

Eunseok yang sadar perubahan ekspresi Sungchan langsung ngelingkarin kedua tangannya di leher yang lebih muda, “Maaf, Sungchan, maafin Eunseok, maaf.... hiks... maaf...”

Tubuh yang lebih mungil dibalikkan dengan mudah, supaya Sungchan bisa leluasa natap Eunseok.

“Maaf kenapa?”

“Maaf karena udah bucat tanpa ijin Sungchan, Maafin Eunseok...”

Mana kuat Sungchan jika ditatap dengan mata bulat berlinang air mata itu. Tangannya yang berurat terulur untuk mengusap perut gadungan Eunseok.

“Dimaafin kalo Eunseok mau hamil anak Sungchan.” Sungchan menyeringai saat ngerasain memek Eunseok kedutan di bawah sana. Tanpa menunggu jawaban verbal dari yang lebih tua, tubuh mungil itu sudah lebih dulu dibalikkan, dibuat menungging dan tanpa aba-aba Sungchan lesakkan masuk kontolnya yang udah tegang ke memek Eunseok. Nggak nunggu Eunseok terbiasa dulu, Sungchan udah gerakin kontolnya keluar masuk dengan cepet. Dari belakang, Sungchan bisa liat tubuh kecil Eunseok yang bergerak berlawanan arah dengan manuvernya, perut gadungannya ikut tergerak.

Pemandangan yang nggak biasa itu justru bikin kontol Sungchan kedutan, genjotannya nggak memelan bahkan saat suara Eunseok udah abis karena terlalu lama ngedesah. Sungchan yang gelap mata dengan kepala yang dipenuhi ‘Eunseok hamil’ terus genjotin memek Eunseok seolah tiada hari esok.

Setelah dirasa hampir sampai di pelepasannya yang pertama, Sungchan teken perut bawah Eunseok yang bikin tubuhnya melengkung saking nikmatnya. Sungchan terus megangin perut Eunseok sampai tiga kali tusukan akhirnya putihnya keluar, muncrat, menuhin memek Eunseok bahkan sampai meluber keluar basahi paha dalamnya.

Eunseok yang tadinya berniat tidur dikejutkan dengan kontol Sungchan yang tegang lagi di dalam memeknya, “Chan?!”

Bukannya ngerasa bersalah, yang lebih muda udah genjotin memeknya lagi. “Katanya mau hamil anak Sungchan? Kita punya banyak waktu kok, Kak, tenang aja.”

‘GUE YANG GAK PUNYA TENAGA, BERONDONG SIALAN!’

 

Satu minggu setelahnya, Sungchan yang lagi nemenin Mama dan Mama mertuanya belanja dikagetkan dengan pesan dari Eunseok. Berupa rentetan kalimat makian dan sebuah foto berisi benda panjang dengan dua garis yang Sungchan artikan pacarnya positif hamil.

Notes:

Ini lanjutannya yang waktu itu. Sebelumnya aku gak ada niatan untuk ngelanjutin tapi tiba-tiba muncul idenya, semoga suka <3