Actions

Work Header

Love

Summary:

Prince shoto misses his lover

Notes:

Prince! Shotou duke! Vox. sorry for the typos lmao. This fanfic is so bad i swear and this is short omg

Work Text:

Shoto adalah seorang pangeran di sebuah kerajaan bernama declova. Dia adalah pangeran paling muda, bisa dibilang shoto sedikit dimanja oleh ayah dan ke dua kakak laki-laki nya. Shoto adalah seorang pangeran yang baik hati, dia tidak pernah benar-benar keluar dari kastil kerajaan karena kesehatannya yang cukup buruk.

Ayahnya, sang emperor tak mengizinkan shoto untuk pergi keluar sendirian. Dia sangat ketat terhadap putra terakhirnya, karena sudah cukup jelas shoto harus dilindungi dari luar. Namun, walaupun begitu shoto tetap dikenal oleh semua warga kerajaan. Meskipun tidak tahu betul bagaimana kepribadian shoto, merek tetap menyayangi shoto layaknya seorang pangeran.

Sebab kesehatannya yang memburuk, shoto tidak bisa bersaing bersama kedua kakaknya untuk menjadi pewaris tahkta. Tapi, shoto tudak pernah mempermasalahkan hal ni karena sejujurnya shoto tidak ingin menjadi pewaris tahkta. Jadi ia membiarkan kedua kakaknya bersaing.

 

Setelah ulang tahun ke 18 shoto bertemu seorang duke di pesta nya, seorang duke muda yang baru saja selesai dengan pelatihan militer. Vox akuma, duke yang selama ini dibicarakan orang-orang di kerajaan dan shoto mencoba menyambutnya dengan baik.

Shoto perlahan melangkahkan kakinya menuju vox yang terlihat sedang bercengkrama dengan beberapa bangsawan. Shoto tersenyum manis kepada mereka, "Selamat sore, tuan dan nyonya." Suaranya dapat mengalihkan perhatian mereka.

Lalu para bangsawan itu menyambut shoto dengan sopan secara serentak. Namun shoto melihat ke arah duke vox dan tersenyum, memnandakan bahwa ia ingin berbicara dengannya secara pribadi.

Pangeran shoto membawa duke vox ke balkon di kastil, dengan segelas wine ditangannya. Duke vox hanya bida mengikuti pangerannya tanpa menolak.

"Pangeran shoto, sebuah kehormatan bertemu dengamu lagi." Duke vox tersenyum sembari membungkuk untuk mencapai level tinggi pangeran shoto.

wajah pangeran shoto sedikit memerah menyadari betapa dekatnya wajah vox dengannya, "senang bertemu denganmu lagi duke vox." dia berkata dengan sedikit gugup.

Duke vox tertawa kecil melihat wajah shoto yang sedikit memerah karenanya. "Apa yang ingin anda bicarakan, pangeranku?" Dia bertanya.

"Selamat, kamu menyelasaikan latihan militer mu lebih awal. Kau hebat?" Shoto tersenyum.

"Terimakasih, maukah kamu memberiku hadiah?" Vox mulai menggoda pangeran kecil di depannya.

"Hadiah?" Pangeran memiringkan kepalanya sedikit, terlihat kebingungan. "Kau memintaku untuk memberimu hadiah?" Shoto bertanya.

Duke vox mengangguk lalu terlekeh, "Bukan hadiah yang aneh, kok."

Pangeran menghela nafasnya, "Baiklah, apa yang kamu mau?" Dia bertanya

"Ciuman, aku ingin sebuah ciyman dari mu pangeran." Tangannya dengan jahil meraih dagu pangeran shoto.

"Ciuman? Apa kamu serius?" wajah Pangeran shoto memerah hampir semerah tomat.

"Ya, bolehkan?" Duke vox bertanya.

Pangeran shoto mengangguk sebagai jawaban karena terlalu takut untuk menjawab, duke yang melihat utu tertawa tapi dia tetap membawa pangeran lebih dekat untuk sebuah ciuman.

Tangan duke vox dengan oerlahan meraih pinggang pangeran yang kecil, dia mencium pangeran dengan lembut dan penuh kasih sayang. Ciuman yang menandakan cinta yang lembut.

 

Setelau beberapa saat, bibir mereka yang tertaut terlepas. Pangeran shoto dengan erat memeluk duke vox, dia sangat merundukan dyke vox setelah 4 tahun tidak bertemu dan hanya bertukar surat.

"I miss you, vox" Matanya mulai mengeluarkan air mata.

Duke vox sekali lagi tertawa kecil, "I miss you too, little one." Duke mencium puncak kepala pangeran shoto.