Sang Pencerah

Dari Tolololpedia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Sang Pencerah adalah salah satu film tercerah yang pernah ada di Indonesia.

Sinopsis[sunting]

Film ini menceritakan keadaan Indonesia yang gelap gulita pada saat zaman Jamiliyah PLN dengan tega mematikan listriknya dengan alasan efisiensi. padahal saat rakyat telat sedikit saja membayar iuran, PLN juga lagi2 mematikan listriknya.

Saat itu semuanya serba gelap, mau membaca buku sejarah kebaca buku Playboy, mau meniduri istri eh malah ketindih pembantu, mau mengambil sapu eh keambil dildo adikmu, pokoknya saat itu kacau balau

Akhirnya datanglah sang pencerah yang giginya putih kinclong sehingga orang silau tiap meliat senyumannya, sang pencerah ini diduga telah membaca bukunya RA Kartini yang berjudul abis gelap terbitlah terang.

Sang pencerah akhirnya bisa mengatasi kegelapan rakyat dengan memesan selusin genset dan lampu petromaks, serta menyediakan listrik tenaga gas alam (dibaca : kentut)

Kru Film[sunting]

  • Hanung Bramantyo adalah sutradara, sutra makan?, ya sutra lah, produser, mixer, kameraman, dan kameraboy sekaligus.

Pemain-pemain Sang Pencerah[sunting]

  • Lukman Sardi adalah aktor satu-satunya di Indonesia yang tersisa. Tak ada aktor selain dia di Indonesia. Karena itu ia dipilih sebagai kandidat tunggal Sang Pencerah.
  • Joshua, mantan artis cilik ini tengah membangun imagenya kembali saat dia tidak lagi menjadi bocah, namun sayang, orang2 tetap menyukainya saat kecil dulu ketimbang sekarang yang jelek, item, dekil.
  • Zaskia Adya Mecca, artis yang terkenal dengan rokoknya jilbabnya ini juga rajin tampil di beberapa film/sinetron religi (karena itu dia pakai jilbab!) dan sampai akhirnya mendapatkan jodoh seorang om2 yang telah menceraikan istrinya dulu juga dari film, sekarang maen lagi film berkat suaminya.
  • Giring Nidji Loro Telu, dipilih sebagai pembantu Sang Pencerah. Perannya tidak banyak kecuali logat Jakartanya yang kadang-kadang keluar sendiri dan genggaman tangannya yang kadang-kadang mengancam pembantu lain dari Sang Pencerah.

Lihat Juga[sunting]