Republik Kongo

ARTIKEL INI MEMBAHAS HAL-HAL TENTANG ORANG-ORANG BERKULIT HITAM, AFRO ATAU BERKULIT GELAP Hati-hati ada orang berkulit hitam seperti orang Afrika, Papua, Afro-Amerika, Aeta, Semang, Sakai, Aborigin, Ambon Manise, dll. Seperti, Orang Papua di Tolololpedia ini. Kalo kau tidak suka dengan artikel seperti Orang Hitam itu, atau kamu memang rasis, kau emang goblok. Kulit gelap itu paling sehat dan cantik di dunia.

	MAK-NYOS !!!
	Bondan Winarno telah merekomendasikan Republik Kongo ini untuk makan pagi, siang, malam, jamuan kondangan, cemilan, bahan jamu Pasak Bumi, pupuk kandang, dan mengisi bensin Chevrolet Corvette Z06.
	“Saya makan Republik Kongo ini aja rasanya maknyooooss... Tapi agak kurang ditambah sere, lengkuas, cabe dan Cewek Interkom-nya satu kilo dengan tabung elpiji 50 kg/spion motor Collin Angkasa sebiji di atasnya” ~ Bondan Winarno

Kongo, adalah sebuah negara di Afrika Tengah. Berbatasan dengan lima negara: Gabon dan Samudra

Atlantik di barat; Kamerun ke barat laut; Republik Afrika Tengah ke timur laut; Republik Demokratik Kongo di timur dan selatan; dan eksklave Angola dari Cabinda ke barat daya. Wilayah ini didominasi oleh suku-suku berbahasa Bantu setidaknya 3.000 tahun yang lalu, yang membangun jaringan perdagangan yang mengarah ke lembah Sungai Kongo. Kongo-Brazzaville dulunya adalah bagian dari koloni Perancis di Afrika Ekuatorial. Setelah kemerdekaan pada tahun 1960, bekas koloni Kongo Prancis menjadi Republik Kongo. Pada tahun 1970, Republik Rakyat Kongo didirikan sebagai negara satu-partai Marxis-Leninis; ini berlangsung hingga 1991. Pemilihan multi-partai telah diadakan sejak tahun 1992, meskipun pemerintah yang terpilih secara demokratis digulingkan dalam Perang Saudara Republik Kongo tahun 1997, dan Presiden Denis Sassou Nguesso, yang pertama kali berkuasa pada tahun 1979, telah memerintah untuk 33 38 tahun terakhir. Republik Kongo telah menjadi produsen minyak terbesar keempat di Teluk Guinea, memberikan negara dengan tingkat kemakmuran terlepas dari ketidakstabilan politik dan ekonomi di beberapa wilayah dan distribusi pendapatan minyak yang tidak merata di seluruh negeri. Perekonomian Kongo sangat bergantung pada sektor minyak, dan pertumbuhan ekonomi telah melambat sejak jatuhnya harga minyak pasca-2015