Cabul
SARAP!!! Pembuat artikel ini adalah Dony Adi Purnomo. karena ingin berpartisipasi meramaikan Tolololpedia sekaligus bikin rusuh Wikipedia. Bagi orang sarap yang membuka halaman ini tolong sumbang kesarapannya. |
Artikel ini mengandung Bokep (Untuk Dewasa 18 ) | |
Mungkin penulisnya terlalu banyak melihat foto bokep atau terlalu sering menonton film Maling Kutang (OOPS!)
|
Artikel ini adalah artikel yang Ajigile | |
Mungkin karena penulis artikel ini terlalu banyak menggigit sempak biru Roy Suryo atau terlalu banyak membuka sempak merah cewek Bobokep. | |
Mohon persiapkan Menara Petronas di sebelah anda, singkirkan semua pasir dan pesawat televisi di sekitar anda atau parut buah pelir anda yang setia itu. OOPS |
Mulan Jameelah DISAPPROVES Mulan Jameelah (מולן גמילה ,ﻣﻮﻻﻥ ﺟﻤﻴلة), |
Bahaya, kemungkinan anda setelah melihat artikel ini bisa pingsan!
NB: Jika Anda bermasalah dengan Cabul, minggat ke Gedung YMC Entertainment dengan Honda CR-V milik Huang Renjun . |
Cabul adalah singkatan dari Cahaya Bulan. Pada awalnya kata 'cabul' digunakan para pemuda untuk mengajak pacar, saudara perempuan, atau emaknya untuk jalan-jalan, kongkow-kongkow menikmati indahnya cahaya bulan, namun karena tidak mungkin habis jalan-jalan ataupun kongkow-kongkow lansung bubar maka kedua pihak diatas memutuskan untuk berhubungan badan. Konon selepas cabul, nafsu birahi perempuan lebih bergairah melebihi gairah kambing Madagaskar yang ingin dihamili.
Sejarah Cabul di IndonesiaSunting
Pada zaman menjelang kemerdekaan Indonesia, kata 'cabul' masih berada dalam konotasi positif. Hal ini terlihat dari lagu ciptaan Maladi yang berjudul Di Bawah Sinar Bulan Purnama, dalam lagu itu ada lirik "...hatiku remuk redam, ibu hamil aku yang menanam (benihnya gitu loh)". Pada masa itu, orang-orang masih berbuat cabul yang kecil-kecilan, seperti ngewe ama pembokat, tukang cuci, dan mbah-mbah kesepian. Pada tahun 1966, Soe Hok Gie menemukan bahwa cabul merupakan bagian dari sejarah pendewasaan bangsa Indonesia, hal ini terlihat dari soundtrack film Gie(-le) yang berjudul Cabul (Cahaya Bulan) yang dinyanyiin oleh Elos Sela On Sepen, liriknya begini:
dengan ribuan kesenangan
tak akan dapat aku tahan huuuaaaah...
lepas keluar dari anuku ini...
selamat ya sayang, kamu hamil!
Pada zaman orde baru, Departemen Penerangan yang diwakili oleh anak perusahaannya PT Philips Belanda Serakah mulai mengkampanyekan perang terhadap cabul (cahaya bulan), makanya mereka menjual lampu neon dengan harga miring sehingga cabul susah beredar di pasaran. Akhirnya cabul mulai diusir dari kota-kota besar karena kalah bersaing dengan indehoi. Dan sampai sekarang cabul masih dikenang di berbagai belahan susu