Submission declined on 19 December 2024 by Fancy Refrigerator (talk). This submission's references do not show that the subject qualifies for a Wikipedia article—that is, they do not show significant coverage (not just passing mentions) about the subject in published, reliable, secondary sources that are independent of the subject (see the guidelines on the notability of music-related topics). Before any resubmission, additional references meeting these criteria should be added (see technical help and learn about mistakes to avoid when addressing this issue). If no additional references exist, the subject is not suitable for Wikipedia. The submission appears to be written in Indonesian. This is the English language Wikipedia; we can only accept articles written in the English language. Please provide a high-quality English language translation of your submission. Otherwise, you may write it in the Indonesian Wikipedia.
Where to get help
How to improve a draft
You can also browse Wikipedia:Featured articles and Wikipedia:Good articles to find examples of Wikipedia's best writing on topics similar to your proposed article. Improving your odds of a speedy review To improve your odds of a faster review, tag your draft with relevant WikiProject tags using the button below. This will let reviewers know a new draft has been submitted in their area of interest. For instance, if you wrote about a female astronomer, you would want to add the Biography, Astronomy, and Women scientists tags. Editor resources
|
Satya Bhuana
editSatya Bhuana (lahir di Tegallalang, Gianyar, 1998) adalah seorang seniman multidisiplin asal Bali, Indonesia. Ia dikenal melalui karya-karyanya yang menggabungkan tradisi dan modernitas, baik di bidang musik, seni pertunjukan, maupun arsitektur.
Satya berasal dari keluarga seni yang kental. Kakeknya, I Ketut Pasek Degdeg[1], adalah seorang pematung sekaligus undagi (arsitek tradisional Bali) yang merupakan sepuh patung Garuda Wisnu di Desa Pakudui, Tegallalang, Gianyar. Lingkungan keluarga ini membentuk kecintaannya terhadap seni sejak usia dini.
Sejak kelas 2 SD, Satya telah belajar menari tari tradisional Bali, memperlihatkan bakat dan minat mendalam terhadap budaya leluhur. Setelah menyelesaikan pendidikannya di bidang arsitektur, ia mulai mendalami seni wayang dan mempelajari rebab, salah satu instrumen musik tradisional Bali.
Satya memulai perjalanan karier musiknya pada tahun 2018 dengan merilis album debut bertajuk "Kapan Kita Ke Sawah?". Album ini diluncurkan di Little Talks, Ubud, dan mendapat perhatian karena keberhasilannya memadukan tema-tema tradisional Bali dengan sentuhan modern.
Pada tahun 2024, Satya kembali merilis single berjudul "Sebelum Bali Hilang", sebuah karya yang menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga budaya dan keindahan Bali di tengah arus perubahan zaman. Lagu ini dianggap sebagai pesan refleksi mendalam bagi generasi muda untuk melestarikan warisan leluhur.
Karya-karya Satya dipengaruhi oleh tradisi seni Bali yang diwariskan keluarganya, terutama dari kakek dan ayahnya. Ia berusaha menghubungkan nilai-nilai budaya tradisional dengan elemen modern, menjadikan setiap karyanya relevan di era kontemporer. Satya Bhuana terus berkarya, menjadikan seni sebagai medium untuk menjaga dan merayakan warisan budaya Bali.
Diskografi
editAlbum Kapan Kita Ke Sawah? (2018)[2] Single
Sebelum Bali Hilang (2024)[3]