Draft:Biografi Satya Bhuna

Satya Bhuana

edit

Satya Bhuana (lahir di Tegallalang, Gianyar, 1998) adalah seorang seniman multidisiplin asal Bali, Indonesia. Ia dikenal melalui karya-karyanya yang menggabungkan tradisi dan modernitas, baik di bidang musik, seni pertunjukan, maupun arsitektur.

Satya berasal dari keluarga seni yang kental. Kakeknya, I Ketut Pasek Degdeg[1], adalah seorang pematung sekaligus undagi (arsitek tradisional Bali) yang merupakan sepuh patung Garuda Wisnu di Desa Pakudui, Tegallalang, Gianyar. Lingkungan keluarga ini membentuk kecintaannya terhadap seni sejak usia dini.

Sejak kelas 2 SD, Satya telah belajar menari tari tradisional Bali, memperlihatkan bakat dan minat mendalam terhadap budaya leluhur. Setelah menyelesaikan pendidikannya di bidang arsitektur, ia mulai mendalami seni wayang dan mempelajari rebab, salah satu instrumen musik tradisional Bali.

Satya memulai perjalanan karier musiknya pada tahun 2018 dengan merilis album debut bertajuk "Kapan Kita Ke Sawah?". Album ini diluncurkan di Little Talks, Ubud, dan mendapat perhatian karena keberhasilannya memadukan tema-tema tradisional Bali dengan sentuhan modern.

Pada tahun 2024, Satya kembali merilis single berjudul "Sebelum Bali Hilang", sebuah karya yang menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga budaya dan keindahan Bali di tengah arus perubahan zaman. Lagu ini dianggap sebagai pesan refleksi mendalam bagi generasi muda untuk melestarikan warisan leluhur.

Karya-karya Satya dipengaruhi oleh tradisi seni Bali yang diwariskan keluarganya, terutama dari kakek dan ayahnya. Ia berusaha menghubungkan nilai-nilai budaya tradisional dengan elemen modern, menjadikan setiap karyanya relevan di era kontemporer. Satya Bhuana terus berkarya, menjadikan seni sebagai medium untuk menjaga dan merayakan warisan budaya Bali.

Diskografi

edit

Album Kapan Kita Ke Sawah? (2018)[2] Single

Sebelum Bali Hilang (2024)[3]