Orang Acheh
Kawasan ramai penduduk | |
---|---|
Aceh, Indonesia, Malaysia, Amerika Syarikat, Singapura, Eropah, Australia, Paraguay | |
Bahasa | |
bahasa Aceh, dan bahasa-bahasa Melayu (termasuk baku Malaysia, baku Indonesia, loghat Kedah[1]) | |
Agama | |
Islam Sunni | |
Kumpulan etnik berkaitan | |
suku Gayo, suku Melayu dan Orang Cham |
Orang Aceh (Akhir, Achin, Asji, A-tse dan Atse) ialah nama sebuah etnik yang berasal daripada hujung utara Pulau Sumatra iaitu provinsi Aceh, Indonesia. Mereka beragama Islam, Orang Aceh mempunyai beberapa nama lain seperti Lam Muri, Lambri. Bahasa ibunda yang dipertuturkan sesama mereka adalah Bahasa Aceh yang memiliki hubungan dengan rumpun Bahasa Melayu-Polenesia Barat seperti Bahasa Cam tuturan oleh masyarakat Campa di Kemboja dan Vietnam.
Orang Aceh sebenarnya adalah keturunan dari berbagai suku, kaum, dan bangsa yang menetap di tanah Aceh. Pengikatan perpaduan budaya puak Aceh terutama dalam bahasa Aceh, agama dan adat resam.
Mengikut anggaran Biro Pusat Perangkaan Kerajaan Indonesia tahun 2010, bilangan suku Aceh mencapai 3,526,000 yang kebanyakannya tinggal di Provinsi Aceh, Indonesia. Sebagai tambahan kepada Indonesia, terdapat juga sejumlah besar minoriti diaspora Aceh di Malaysia[2][1], Australia [3][4], Singapura [5], Jerman [6], Kanada [7][8], Amerika Syarikat [9], Eropah, Arab Saudi[10], Paraguay[11] dan negara-negara Skandinavia [12][13].
Orang Aceh pada zaman pra-moden hidup dengan matrilok dan komuniti. Mereka tinggal di penempatan-penempatan kampung (dalam bahasa Aceh: gampong) yang seikat membentuk mukim. Masa keemasan budaya Aceh dimulai pada abad ke-16, bersama dengan kejayaan Kesultanan Aceh, dan kemudian mencapai puncaknya pada abad ke-17. Orang Aceh biasanya dikenali sebagai pemegang amanah ajaran Islam, dan juga sebagai pejuang militan terhadap penaklukan penjajah Portugis dan Belanda.
Tokoh-tokoh terkemuka berketurunan Aceh
[sunting | sunting sumber]- Cut Nyak Dhien
- Cut Nyak Meutia
- Cut Memey
- Cut Keke
- Cut Meyriska
- Sultan Malikussaleh
- Sultan Ali Mughayat Syah
- Sultan Iskandar Muda
- Sheikh Hamzah al-Fansuri
- Sheikh Nuruddin ar-Raniry
- Sheikh Abdurrauf As-singkili atau lebih dikenali sebagai Syiah Kuala
- Tun Sri Lanang
- Ismail al-Asyi
- Mr Teuku Mohammad Hassan
- Teuku Nyak Arif
- Teuku Umar
- Teuku Wisnu
- Teuku Zacky
- Tengku Adnan Tengku Mansor
- Mohamad Kasim Arifin
- Teungku Hasan Muhammad di Tiro
- P. Ramlee atau Teuku Zakaria Teuku Nyak Puteh
- Tan Sri Sanusi Bin Junid
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Stefanie Pillai; Wen-Yi Soh; Yunisrina Qismullah Yusuf (2015). "Perceptions about One's Heritage Language: The Case of the Acehnese in Kampung Aceh and Malacca Portuguese-Eurasians in the Portuguese Settlement in Malaysia". Kemanusiaan. Universiti Sains Malaysia. 22 (2): 69, 77–9.
- ^ http://aceh.tribunnews.com/2018/02/21/warga-aceh-di-malaysiacapai-640-ribu-orang-25-ribu-diantaranya-sudah-punya-kedai
- ^ http://acehnetwork.com/berita1/Mengenal-masyarakat-Aceh-di-Australia-47126
- ^ https://tabloidsimeulue.wordpress.com/2013/04/08/mengenal-masyarakat-aceh-di-australia/
- ^ http://aceh.tribunnews.com/2013/12/18/mutia-binti-malik-saya-akan-menjaga-ayah
- ^ http://www.tribunnews.com/regional/2017/02/15/kisah-teuku-marc-putra-aceh-yang-jadi-anggota-parlemen-di-jerman
- ^ http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=1&dn=20071223135231
- ^ http://waa-aceh.blogspot.com/2014/01/warga-aceh-di-canada-memperingati.html
- ^ http://www.bcnychurchplanting.org/uploaded_files/Acehnese Profile.pdf
- ^ https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180317110506-95-283755/hikayat-tanah-wakaf-aceh-di-arab-saudi
- ^ http://yasirmaster.blogspot.com/2011/06/bangsa-aceh-di-paraguay.html
- ^ https://books.google.co.id/books?id=DYSoAgAAQBAJ&pg=PT416&lpg=PT416&dq=suku aceh di skandinavia&source=bl&ots=oBDoNW4VPZ&sig=mNfynDAQD3Jzl-NLDyx92-S53ZY&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjjoJ3s0tzcAhUENo8KHYRgC_w4ChDoATAHegQIAxAB#v=onepage&q=suku aceh di skandinavia&f=false
- ^ "salinan arkib". Diarkibkan daripada yang asal pada 2018-08-08. Dicapai pada 2018-08-08.