Kali Cipinang
Kali Cipinang Ci Pinang, Kali Tjipinang, Tji Pinang | |
---|---|
Peta OpenStreetMap
Koordinat: 6°14′S 106°54′E / 6.233°S 106.900°E
| |
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jakarta |
Ciri-ciri fisik | |
Gabungan hulu | |
- lokasi | Jonggol |
Muara sungai | KBT, Kali Sunter |
- elevasi | 10 m (33 ft) |
Informasi lokal | |
Zona waktu | WIB (UTC 7) |
GeoNames | 1631140 |
Kali Cipinang (atau Ci Pinang) adalah sebuah sungai yang melintasi kota Jakarta, Indonesia.[1] Kali Cipinang bermuara di Kali Sunter,[2] di dekat Jalan I Gusti Ngurah Rai dan Jalan Cipinang Muara Ilir, Jakarta,[3] tetapi di tengah terpotong pada permulaan Banjir Kanal Timur (KBT), di dekat Jalan Cipinang Besar Selatan dan Jalan IPN, Jakarta.[4] Kali Cipinang ini terletak di kawasan Kecamatan Makassar, Jakarta Timur. Di bantaran kali ini terdapat sejumlah bangunan rumah warga.[5]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Kali Cipinang disebut berasal dari Depok dan mengalir sampai ke arah Kanal Banjir Timur (KBT). Dahulu airnya bersih dan oleh penduduk setempat menjadi tempat mandi. Kali Cipinang pernah kaya akan aneka jenis ikan seperti mujair, tawes, dan lele yang dapat dipancing sepanjang alirannya.[6] Luas Kali Cipinang pun masih lebar dan belum ramai penduduk. Lebarnya pernah mencapai enam sampai tujuh meter dengan kedalaman tiga sampai empat meter, sehingga terlalu dalam untuk diseberangi dengan berjalan kaki.[6]
Namun, kondisinya saat ini berubah. Sepuluh tahun belakangan sisi kiri dan kanan tepian Kali Cipinang sesak jadi permukiman. Warga mengokupasi tepian kali untuk jadi tempat tinggal sampai membangun kontrakan-kontrakan dan jadi permukiman padat. Kali Cipinang akhirnya jadi sempit dan tidak diperhatikan lagi. Air kali tersebut tidak bersih seperti dulu, berubah jadi hitam tercemar berbagai limbah.[6] Kabarnya, salah satunya berasal dari limbah perusahaan tekstil di kawasan Ciracas. Bekas empang di tepian itu pun jadi tempat sampah berpuluh-puluh tahun hingga menggunung. Akibatnya, tatkala volume air naik saat musim hujan, yang tinggal di bantaran pun kebanjiran hingga mencapai 1,5 meter.[6] Menurut warga banjir paling parah terjadi pada tahun 2015. Pada bulan Januari 2017 sesudah dimulainya proses normalisasi, sudah lebih baik, tapi masih banjir.[7]
Hidrologi
[sunting | sunting sumber]Kali Cipinang di Jakarta panjangnya 37,68 kilometer (23,41 mi), dengan Daerah Pengaliran Sungai (DPS) seluas 57,45 km².[2] Curah hujan harian rata-rata sebesar 136 mm, dan debit puncak 85 m³.[2]
Geografi
[sunting | sunting sumber]Sungai ini mengalir di wilayah barat laut pulau Jawa yang beriklim hutan hujan tropis (kode: Af menurut klasifikasi iklim Köppen-Geiger).[8] Suhu rata-rata setahun sekitar 28 °C. Bulan terpanas adalah September, dengan suhu rata-rata 31 °C, and terdingin Mei, sekitar 26 °C.[9] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 3674 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Desember, dengan rata-rata 456 mm, dan yang terendah September, rata-rata 87 mm.[10]
Normalisasi
[sunting | sunting sumber]Kali Cipinang saat ini sedang menjalani normalisasi yang dilakukan dari Cibubur sampai Banjir Kanal Timur (KBT). Pengukuran sudah dilakukan sejak tahun 2014. Rencananya, dalam normalisasi Kali Cipinang akan dilebarkan jadi 12 meter dan dikeruk lagi agar punya kedalaman 3 meter.[6] Sampah menggunung yang tidak diangkat-angkat selama 30 tahun akhirnya diangkut dengan pengerukan sampah di Kali Cipinang atas instruksi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang dilaksanakan pada Minggu, 13 September 2015 disaksikan oleh Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, Lurah Kampung Dukuh dan Lurah Kampung Rambutan.[11][12] Untuk normalisasi aliran air, maka warga yang tinggal di sekitar Kali Cipinang harus dipindahkan. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengklaim warga yang tinggal di bantaran Sungai Cipinang ini bersedia menjual tanahnya ke pemerintah setempat. Pemerintah DKI Jakarta menggenjot normalisasi Kali Cipinang untuk menghindari banjir di kawasan Jakarta Timur.[5]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Soehoed, Abdoel Raoef (2002). Banjir Ibukota: Tinjauan Historis Dan Pandangan Ke Depan: Serangkaian Pemikiran Strategi Terpadu Jangka Panjang. Djambatan. hlm. 30. ISBN 978-979-428-449-0, 9794284491.
- ^ a b c BBWS Ciliwung Cisadane. Pengendalian Banjir dan Perbaikan Sungai Ciliwung Cisadane (PBPS CC). Archived in Konservasi DAS Ciliwung - April 2012.
- ^ Kali Cipinang - Geonames.org.
- ^ Way: Kali Cipinang (489766190) OpenStreetMap.
- ^ a b Pemda DKI Genjot Normalisasi Kali Cipinang - Aghnia Adzkia, CNN Indonesia - 27 Apr 2016.
- ^ a b c d e Keindahan Alam Kali Cipinang yang Hilang Setelah Jadi Gunung Sampah - Robertus Belarminus, Kompas.com - 14 Sep 2015.
- ^ Sekitar Kali Cipinang Masih Banjir, Ahok: Normalisasi Belum Selesai - Bisma Alief Laksana, detik.com - 16 Jan 2017.
- ^ Peel, M C; Finlayson, B L; McMahon, T A (2007). "Updated world map of the Köppen-Geiger climate classification". Hydrology and Earth System Sciences. 11. doi:10.5194/hess-11-1633-2007.
- ^ "NASA Earth Observations Data Set Index". NASA. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-06. Diakses tanggal 2017-10-31.
- ^ "NASA Earth Observations: Rainfall (1 month - TRMM)". NASA/Tropical Rainfall Monitoring Mission. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-19. Diakses tanggal 2017-10-31.
- ^ 30 Tahun Sampah Menggunung di Cipinang Akhirnya Diangkut - Kompas.com - 14 Sep 2015.
- ^ Ahok Sebut "Malu-maluin" Sampah Kali Cipinang Baru Diangkut... - Kurnia Sari Aziza, Kompas.com - 14 Sep 2015.